Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pesawat (pexels.com/Pascal Borener)

Intinya sih...

  • Pesawat punya sistem rem kompleks dari kendaraan umum lainnya

    • Sistem rem pesawat mencakup komponen penting dan bekerja bersamaan untuk memperlambat laju pesawat ketika mendarat.

  • Komponen tersebut termasuk tenaga hidrolik, flap dan slat, thrust reversers, spoiler, permukaan kendali penerbangan, dan lainnya.

  • Suhu saat pengereman bisa mencapai 1.000 derajat celcius

    • Rem karbon pesawat dapat mencapai suhu lebih dari 1.000°C akibat gaya pengereman saat pendaratan.

  • Diperlukan sistem pemantauan suhu yang akurat

Saat mendengar kata pesawat, mungkin yang langsung terbayang adalah kecepatan tinggi, terbang, hingga sistem teknologi canggih. Namun, tahukah kamu kalau benda ini memiliki sistem rem yang punya peran vital dalam menjaga keselamatan penumpang. Meski terdengar sepele, sistem pengereman ini jauh berbeda dengan kendaaran umum lainnya di dunia. Dalam proses  pengereman pesawat, juga menjadi komponen penting yang menentukan sukses atau tidaknya dalam pendaratan.

Menariknya, ada banyak fakta menarik seputar cara kerja rem pada pesawat terbang yang jarang diketahui banyak orang. Bukan sekadar menginjak pedal seperti di mobil, rem pesawat dirancang dengan teknologi super kompleks agar mampu menghentikan laju kendaraan raksasa ini dalam waktu singkat. Yuk, simak fakta menariknya berikut ini!

1. Pesawat punya sistem rem kompleks dari kendaraan umum lainnya

ilustrasi pesawat (pexels.com/mdworks)

Rem pada pesawat bukan hanya soal rem roda. Ada suatu sistem komponen yang mencakup bagian-bagian penting pada transportasi ini. Semua sistem bekerja bersamaan untuk memperlambat laju pesawat ketika mendarat. Dilansir laman Skybrary Aviation Safety, hampir semua pesawat menggunakan komponen yang digunakan oleh tenaga hidrolik. Tenaga ini dapat digunakan untuk menggerakkan salah satu atau beberapa komponen rem roda, kemudi roda hidung, penarikan atau pelurusan roda pendaratan, flap dan slat, pembalik daya dorong (thrust reversers), spoiler atau rem kecepatan, permukaan kendali penerbangan, pintu kargo atau ramp pemuatan, wiper kaca depan, dan pengatur sudut pitch baling-baling. Semua komponen dan sistem tersebut sangat menggambarkan betapa rumitnya dalam mengaktifkan rem pesawat dengan aman dan meminimalisir resiko tergelincir.

2. Suhu saat pengereman bisa mencapai 1.000 derajat celcius

ilustrasi roda pesawat (pexels.com/Joerg Mengelsen)

Teknologi rem pesawat memiliki standar tinggi dan prosedur keselamatan. Dilansir laman Thermocoax Aeronautic Defense, teknologi rem karbon membawa revolusi besar dalam sistem pengereman pesawat. Rem karbon juga dapat mencapai suhu ekstrem mencapai lebih dari 1.000°C  akibat gaya pengereman saat pendaratan. 

Mengingat waktu jeda pesawat yang singkat, pilot hanya diperbolehkan memulai proses lepas landas apabila suhu rem telah berada di bawah ambang batas yang telah ditentukan. Namun, karena rem karbon mampu mencapai suhu ekstrem setelah pendaratan, diperlukan sistem pemantauan suhu yang akurat untuk menjamin keselamatan dan efisiensi operasional. Peran penting termokopel Thermocoax, yang mampu mendeteksi suhu secara real time dan mengirimkan peringatan langsung ke kokpit.

Kemudian adanya sistem peringatan seperti Go atau No Go dan alarm hot brake, pilot dapat mengambil keputusan cepat dan tepat. Teknologi ini bukan hanya soal keselamatan, tetapi juga efisiensi waktu yang sangat penting dalam dunia penerbangan modern.

3. Sistem rem pesawat diatur oleh komputer dan pilot

ilustrasi pilot dalam pesawat (pexels.com/Kelly)

Rem pesawat ternyata tidak hanya bekerja secara manual oleh pilot, lho. Sistem rem pesawat modern menggunakan teknologi komputer untuk membantu pengendalian pengereman agar lebih akurat dan efisien. Komputer akan membaca sejumlah sensor mulai dari kecepatan, tekanan rem, hingga suhu cakram sebelum memberikan respons pengereman yang optimal.

Meski begitu, peran pilot tetap sangat penting. Dalam situasi tertentu, seperti pendaratan darurat atau ketika sistem otomatis mengalami gangguan, pilot bisa langsung mengambil alih dan mengatur rem secara manual. Ini menunjukkan meskipun teknologi sudah canggih, kendali manusia tetap jadi kunci utama dalam keselamatan penerbangan.

Kolaborasi antara sistem komputer dan keterampilan pilot, membuat proses pengereman pesawat menjadi sangat presisi. Hal ini penting banget, apalagi mengingat kecepatan tinggi dan bobot besar pesawat saat menyentuh landasan. Jadi, nggak heran kalau sistem rem pesawat terbang dirancang sangat kompleks dan terkoordinasi dengan baik. 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team