6 Fakta Menarik Ular Hoop yang Populer dengan Sebutan Bandy-Bandy

Bandy-bandy atau yang biasa disebut sebagai ular hoop merupakan satwa endemik Australia. Ular hoop tidak punya kebiasaan bermigrasi sehingga ular ini hanya dapat ditemukan di daratan Australia. Sejauh ini ada 6 spesies yang diketahui tersebar di berbagai wilayah Australia. Di antaranya sebagai berikut:

• Bandy-bandy timur (Vermicella Annulata)
• Bandy-bandy utara berpita lebar (Vermicella Intermedia)
• Bandy-bandy utara (Vermicella Multifasciata)
• Pilbara bandy-bandy (Vermicella Snelli)
• Bandy-bandy mirip cacing (Vermicella Vermiformis)
• Weipa bandy-bandy (Vermicella Parscauda)

Ular hoop memiliki sisik yang halus dan mengilap dengan pola khas di sepanjang tubuhnya. Kalau kita lihat, ular ini memiliki pola hitam-putih yang kontras sama seperti zebra. Hanya saja pola kontras hitam-putih pada tubuh ular hoop membentuk sebuah cincin. 

Dengan pola warna hitam-putih yang mencolok, ular hoop sulit berkamuflase di lantai hutan. Meskipun begitu, pola hitam-putih yang khas ini dapat membantu membuat efek ilusi yang dikenal sebagai "flicker fusion" ketika ular hoop bergerak cepat melarikan diri dari predator di malam hari atau dalam cahaya redup. Pola seperti ini cukup menjadi pola warna yang mengganggu bagi para predator ular hoop.

Tergolong ke dalam hewan nokturnal, ular hoop suka beraktivitas pada malam hari. Pada siang hari, mereka biasanya menetap dan bersembunyi di bawah tanah, di bawah tunggul, batang kayu, dan batu. Mereka keluar pada malam hari untuk mencari makan, terutama setelah hujan atau saat cuaca hangat dan lembab.  

Ular hoop memiliki bisa yang lemah, terutama terhadap manusia. Bisa ular ini tidak cukup kuat untuk membunuh manusia. Ular hoop juga dianggap tidak berbahaya karena mulutnya yang kecil dan sifatnya yang tidak menyerang. 

Ular hoop diketahui merupakan hewan ophiophagus yaitu hewan pemakan ular. Racun mereka jauh lebih kuat terhadap ular lain dibandingkan mamalia, itulah sebabnya mengapa mereka sering memangsa sesama reptil. Ular buta dari keluarga Typhlopidae adalah mangsa favorit ular hoop. Mereka sangat peka terhadap isyarat kimia yang ditinggalkan oleh ular buta. Mengutip Inaturalist, sebuah penelitian menyebutkan bahwa ular hoop mampu mengikuti jejak kimia ular buta rata-rata sepanjang 0,93 meter, sementara beberapa spesimen mampu mengikuti jejak kimia hingga 1,4 meter. Selain ular buta, ular hoop juga memangsa hewan lain seperti kodok dan kadal.  

Ular hoop punya kemampuan bertahan yang unik. Ketika predator seperti burung hantu, kucing liar, rubah, dan reptil yang lebih besar hendak memangsa ular hoop, mereka akan berputar dan meninggikan bagian tubuhnya secara vertikal sampai sekitar 15 cm dengan posisi kepala dan ekor tetap berada di atas tanah. Ekornya mengarah kepada ancaman yang sedang dihadapinya, sedangkan kepalanya berlindung dibalik lingkaran vertikal pertahanannya. Pertahanan seperti ini ditujukan untuk mengancam dan membuat predator ular hoop kebingungan.

Ular ini dikenal karena pola unik di tubuhnya yang terdiri dari cincin-cincin hitam dan putih serta kemampuan diri untuk bertahan dan melarikan diri dari predator. Tentunya ular ini juga punya peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di wilayahnya. Saat ini, populasi ular hoop masih tergolong stabil menurut IUCN. Semoga ular ini tidak sampai terancam punah, ya.