Tawon raksasa asia adalah tawon paling besar di dunia. Kepala mereka berwarna kuning-oranye. Mandibulanya besar dan ada garis oranye hitam yang terlihat khas. Mereka bisa kamu temui di dataran tinggi China, Indochina, Jepang, Korea, Nepal, India, Sri Lanka, dan Taiwan.
Tawon raksasa asia cenderung menghuni hutan beriklim sedang dan tropis. Tahukah kamu bahwa mereka dijuluki sebagai tawon pembunuh? Temukan penjelasan lengkapnya lewat sederet fakta berikut, ya!
Kebanyakan spesies tawon biasanya membangun sarang di tempat yang tinggi, entah itu di tempat terbuka, pohon, atau loteng. Tapi, tawon raksasa asia agak berbeda sebab mereka bersarang di dalam liang. Itulah yang membuat tawon raksasa asia agak sulit ditemukan, jelas Fact Animal.
Dua mata besar tawon raksasa yang terlihat kompleks berada di sisi tengkoraknya dan dua mata ocelli yang lebih besar berada di atas kepalanya. A-Z Animals memaparkan bahwa kamu perlu mengetahui bahwa tawon bukanlah satu-satunya serangga yang bermata lima atau tiga, ya. Lebah, capung, dan belalang juga memilikinya.
Beberapa orang meninggal karena disengat tawon raksasa asia. Ukurannya besar dan banyak racun yang disuntikkan. Mandibulanya juga bisa menggigit. Akan tetapi, tawon raksasa asia jarang memperhatikan manusia kecuali sarangnya dirusak. Meski sengatannya sangat parah, kurang dari 40 orang setiap tahunnya di Asia yang terbunuh oleh lebah.
Berdasarkan penjelasan dari Fact Animal, racun dari tawon raksasa asia kurang beracun dibandingkan spesies tawon lainnya. Akan tetapi, mereka bisa menyuntikkan lebih banyak setiap sengatan karena ukurannya besar. Selain itu, alat penyengatnya juga cukup panjang untuk menusuk pakaian pelindung yang lebih tebal. Tawon raksasa asia juga bisa menyengat berkali-kali saat mempertahankan sarangnya dan bekerja secara kelompok.
Racun tawon yang paling mematikan memiliki dosis mematikan pada 50 persen senilai 1,6 mg/kg. Artinya, bagi manusia dengan berat rata-rata 65kg, dibutuhkan dosis 104mg racun untuk mengakibatkan 50 persen kemungkinan kematian. Karenanya, tawon raksasa asia perlu menyuntik orang yang sama dengan dosis 260 mg. Racun mereka seharusnya tidak mematikan bagi kebanyakan orang, namun, lebih berbahaya pada anak-anak dan mereka yang kondisi kesehatannya memang tidak baik atau memiliki alergi. Meski begitu, kamu harus tetap berhati-hati saat menemui tawon raksasa asia, ya.
Tawon raksasa asia memangsa lebah dan belalang sembah. Jika mereka menyerang koloni lebah madu, ia akan menghasilkan feromon yang akan menyebabkan lebah lain menyerang. Mereka adalah petarung tangguh sehingga bisa memusnahkan 40 madu lebah dalam semenit hanya menggunakan rahangnya yang besar. Setelahnya, mereka akan memberi makan ratunya dengan lebah madu dewasa beserta larvanya.
Berbeda dari ratu lebah lainnya, ratu tawon raksasa asia membangun sarangnya sendirian. Mereka membangun sarang di musim semi dan bertelur di setiap ruang seminggu kemudian. Hanya dalam 14 hari, tawon raksasa asia melewati tahap kelima perkembangannya dan menjadi dewasa. Di akhir musim panas, koloni tersebut akan menjadi rumah bagi 700 tawon pekerja. Kebanyakan dari mereka biasanya adalah betina.
Semua spesies tawon memiliki racun untuk pertahanan diri. Tetapi, umumnya racun itu hanya digunakan pada manusia. Mereka suka berteman dan akan melawan jika merasa koloninya terancam bahaya. Tawon raksasa asia mungkin melakukannya selama berkali-kali.
Sekarang kamu tahu bahwa tawon raksasa asia memang beracun, tetapi biasanya hanya betina yang menyengat manusia. Selain itu, dosis racun mematikan juga cukup besar sehingga mereka butuh menyengat orang yang sama berulang kali untuk mengakibatkan kerusakan. Meski begitu, tawon raksasa betina tidak akan menyangat jika tidak diganggu. Kamu hanya perlu lebih berhati-hati agar tidak memrovokasi mereka, ya!