Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ordo Chiroptera, Termasuk Kelompok Hewan Nokturnal 

ilustrasi kelelawar (pixabay.com/Salmar)

Ordo Chiroptera atau yang biasa disebut bangsa kelelawar adalah salah satu kelompok hewan yang unik dan menarik. Dalam beberapa budaya, bangsa kelelawar sering dianggap sebagai hewan yang misterius dan bahkan terkadang dikaitkan dengan hal-hal yang menakutkan.

Namun, dalam realitasnya, bangsa kelelawar adalah hewan yang sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem di seluruh dunia. Dalam artikel ini, akan dibagikan lima fakta menarik tentang ordo Chiroptera yang mungkin belum banyak kamu ketahui.

1. Ordo Chiroptera merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang

ilustrasi kelelawar (pixabay.com/dustinthewind)

Ordo Chiroptera terkenal karena kemampuannya untuk terbang. Mereka memiliki sayap kulit yang terbuat dari membran tipis yang menempel pada tubuh dan tulang belakang mereka. Ini memungkinkan mereka untuk terbang dengan mudah dan menghindari bahaya dengan cepat.

Bahkan, menurut New Scientist, kelelawar dapat terbang hingga 160 km/jam. Contoh spesies Chiroptera yang terkenal dengan kemampuan terbangnya adalah Pteropus vampyrus, kelelawar sayap panjang, spesies kelelawar terbesar di dunia yang memiliki lebar sayap mencapai hampir 3 meter.

Selain kemampuan terbang, ordo Chiroptera juga memiliki beberapa kemampuan lain yang memungkinkan mereka bertahan hidup di alam liar. Misalnya, beberapa spesies Chiroptera memiliki kemampuan untuk menghasilkan suara ultrasonik yang sangat sensitif sehingga mereka dapat menangkap mangsa dan menghindari rintangan dengan sangat akurat.

2. Spesies ordo Chiroptera sangat beragam

ilustrasi kelelawar (pixabay.com/2023852)

Melansir Science Direct, ordo Chiroptera terdiri dari seperlima spesies mamalia dan terdiri dari dua subordo, yaitu Megachiroptera (173 spesies) dan Microchiroptera (813 spesies). Chiroptera dapat ditemukan di hampir semua bagian dunia, kecuali di wilayah Antartika.

Mereka memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, mulai dari kelelawar yang sangat kecil seperti Craseonycteris thonglongyai, kelelawar hidung panjang yang hanya memiliki panjang 3 cm, hingga Pteropus vampyrus, kelelawar sayap panjang yang mencapai panjang 1,8 meter. Contoh lain spesies Chiroptera yang unik adalah Artibeus jamaicensis, kelelawar buah, spesies kelelawar yang terkenal karena kebiasaannya memakan buah-buahan dan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

3. Sebagian spesies ordo Chiroptera merupakan hewan nokturnal

ilustrasi kelelawar (pixabay.com/jochemy)

Mengutip UCMP, kelelawar adalah makhluk nokturnal, keluar pada malam hari untuk mencari makan. Ini dikarenakan mereka lebih mudah menghindari predator dan mendapatkan makanan pada malam hari.

Meski demikian, beberapa spesies Chiroptera seperti Artibeus jamaicensis dan Mellivora capensis, kelelawar bunga merupakan spesies yang aktif pada siang hari. Contoh spesies Chiroptera yang aktif pada malam hari adalah Desmodus rotundus, kelelawar vampir, spesies kelelawar yang terkenal karena kebiasaannya menghisap darah binatang lain sebagai sumber makanan.

4. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem

ilustrasi kelelawar (pixabay.com/Pixel-mixer)

Ordo Chiroptera memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai pemakan serangga, beberapa spesies Chiroptera seperti Myotis lucifugus, kelelawar coklat besar, dapat membantu mengurangi populasi serangga yang merusak tanaman pertanian.

Selain itu, spesies Chiroptera yang memakan buah-buahan seperti Carollia perspicillata, kelelawar daun, dapat membantu menyebarkan biji-bijian dari buah-buahan yang mereka konsumsi, memfasilitasi pertumbuhan dan regenerasi hutan. Chiroptera juga membantu memperkaya keanekaragaman hayati dengan menjadi makanan bagi beberapa predator, seperti elang dan ular.

5. Ordo Chiroptera mulai terancam punah

ilustrasi kelelawar (pixabay.com/Cparks)

Sayangnya, kelompok hewan Chiroptera juga menghadapi ancaman kepunahan. Habitat Chiroptera terus menyusut akibat deforestasi dan perusakan habitat.

Beberapa spesies kelelawar juga menjadi sasaran perburuan dan perdagangan ilegal, terutama spesies kelelawar yang terkenal karena kebiasaannya menghisap darah binatang lain. Apalagi, beberapa spesies Chiroptera juga rentan terhadap penyebaran penyakit seperti White-Nose Syndrome yang dapat mematikan populasi kelelawar dalam jumlah besar. 

Sebagai makhluk yang sangat unik, ordo Chiroptera menyimpan banyak rahasia yang masih belum terungkap oleh para ilmuwan. Namun, kamu perlu menyadari bahwa keberadaan kelelawar terancam oleh ancaman kepunahan. Oleh karena itu, menjaga populasi Chiroptera dan habitatnya menjadi tanggung jawab manusia bersama-sama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us