ilustrasi penyu lekang yang mati akibat bertabrakan dengan baling kapal (commons.wikimedia/ Shyamal)
Dibandingkan dengan spesies penyu lainnya, penyu lekang memiliki jumlah terbanyak di dunia. Akan tetapi, menurut IUCN, spesies ini mengalami penurunan populasi secara global sebanyak 30 hingga 50 persen. Beragam aktivitas manusia berpengaruh pada kondisi ini.
Penyu lekang kerap menjadi korban tangkapan sampingan (bycatch). Hewan omnivora ini juga sering terjerat dalam ghost net, jaring ikan yang sudah tak dipakai dan dibiarkan berada di lautan. Selain itu, aktivitas lalu-lintas kapal yang sibuk di perairan yang menjadi habitat penyu lekang juga berdampak negatif pada keberadaannya.
Situs NOAA juga melansir bahwa kerusakan pesisir serta perubahan iklim turut mengancam penyu lekang. Seperti diketahui, penyu betina biasanya bertelur di pantai tempat ia menetas. Jika pantai tujuannya bersarang mengalami kerusakan atau berubah kondisi, kegiatan reproduksi penyu lekang bisa terganggu.
Banyaknya ancaman terhadap keberadaan penyu lekang bisa membuat spesies ini menuju kepunahan jika tidak ditangani secara serius. Beberapa hal praktis yang bisa kita lakukan untuk melestarian penyu lekang adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan pesisir dan tidak memakan telur penyu lekang. Apakah kamu bersedia melakukannya?