Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Roach’s Mouse-tailed Dormouse, Pergerakannya Sangat Lincah

roach's mouse-tailed dormouse (ptes.org)
roach's mouse-tailed dormouse (ptes.org)

REFERENSI:

  1. https://animalia.bio/roachs-mouse-tailed-dormouse
  2. https://upcubewildlife.com/roach-mouse-tailed-dormouse-overview/
  3. https://www.inaturalist.org/taxa/45858-Myomimus-roachi
  4. https://www.speciesconservation.org/about-us/
  5. https://www.researchgate.net/publication/359983597_Ecology_and_biology_of_the_Roach’s_Mouse-tailed_Dormouse_Myomimus_roachi_Bate_1937

Roach’s mouse-tailed dormouse (Myomimus roachi) adalah spesies hewan pengerat bertubuh kecil dan ramping, yang dilengkapi ekor panjang, mirip dengan ekor tikus pada umumnya. Habitat alaminya terletak di daerah pegunungan dan hutan, di mana mereka sering kali bersembunyi di celah atau dahan-dahan pohon dan di bawah tumpukan daun. Makanan utama dari tikus ini terdiri dari biji-bijian, buah-buahan, dan serangga kecil, yang semuanya mendukung gaya hidupnya yang aktif dan energik.

Selain tingkah lakunya yang aktif dan energik, roach’s mouse-tailed dormouse juga memiliki perilaku sosial yang menarik. Mereka cenderung hidup dalam kelompok kecil. Suara-suara yang dihasilkan oleh tikus ini juga sering kali digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain, terutama saat mereka merasa terancam. Lebih lanjut, berikut beberapa fakta menariknya.

1. Habitat dan wilayah persebaran

roach's mouse-tailed dormouse (ptes.org)
roach's mouse-tailed dormouse (ptes.org)

Roach’s mouse-tailed dormouse berasal dari daerah subur di Eropa Tenggara dan sebagian di Asia Barat. Misalnya seperti di negara Bulgaria, Turkiye, dan Yunani. Mamalia kecil ini biasanya ditemukan di hutan, terutama di area yang memiliki semak belukar lebat yang memberikan perlindungan yang memadai. Mereka berkembang dengan baik di lingkungan yang kaya akan semak dan pohon. Lingkungan ini menyediakan tempat berlindung dan sumber makanan yang melimpah. Pemilihan habitat yang tepat sangat penting bagi strategi bertahan hidup mereka.

Jangkauan habitat tikus ini mencakup Semenanjung Balkan hingga sebagian wilayah Turkiye. Habitat ini menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan berbagai jenis iklim dan kondisi geografis. Menariknya, mereka lebih menyukai daerah dataran rendah dengan suhu yang lebih sejuk, yang secara signifikan memengaruhi pola persebaran mereka di wilayah tersebut. Adaptasi ini memungkinkan mereka untuk bertahan dan berkembang di lingkungan yang beragam.

2. Pergerakannya sangat lincah dan dibantu oleh ekornya yang panjang

roach's mouse-tailed dormouse (researchgate.net)
roach's mouse-tailed dormouse (researchgate.net)

Roach’s mouse-tailed dormouse memiliki ekor yang panjang dan berbulu—mirip dengan tikus pada umumnya—pun juga memiliki keunikannya tersendiri. Ekor tersebut sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan kelincahan tubuhnya saat bergerak di dahan-dahan pohon. Dengan bulu yang lembut dan padat, yang berwarna cokelat pasir atau abu-abu, mamalia ini dapat berkamuflase dengan baik di lingkungan alaminya, sehingga sulit terdeteksi oleh predator.

Selain itu, roach’s mouse-tailed dormouse memiliki mata besar yang membantunya melihat dengan sangat baik saat malam hari. Hal ini memungkinkan mereka untuk mencari makanan dengan efektif saat gelap—saat mereka paling aktif. Meskipun ukurannya kecil, roach’s mouse-tailed dormouse memiliki gerakan yang sangat lincah dan terlihat lucu.

3. Pola makannya herbivora dan aktif pada malam hari

roach's mouse-tailed dormouse (thehabitatfoundation.org)
roach's mouse-tailed dormouse (thehabitatfoundation.org)

Roach’s mouse-tailed dormouse memiliki kebiasaan makan yang menarik, sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya. Sebagai mamalia herbivora, mereka mengonsumsi berbagai jenis biji, buah, dan kacang. Pada musim panas, mereka sangat menyukai buah beri yang melimpah. Dalam hal perilaku, tikus ini aktif pada malam hari sehingga menjadikannya hewan nokturnal. Ketika malam tiba, mereka keluar untuk mencari makanan, menggunakan indra penciumannya yang tajam untuk menemukan sumber makanan di sekitar mereka.

Selain itu, tikus ini dikenal karena kelincahannya. Mereka mahir memanjat pohon dan bergerak di antara dedaunan saat mencari makanan atau menghindari predator. Secara sosial, mereka cenderung hidup menyendiri di luar musim kawin. Adaptasi yang unik ini memungkinkan mereka untuk bertahan dalam berbagai kondisi sambil tetap menjaga profil rendah dari ancaman yang ada. Setiap perilaku yang mereka tunjukkan mencerminkan kemampuan bertahan hidup di alam liar.

4. Anak-anaknya lahir dalam keadaan buta dan tanpa bulu

roach's mouse-tailed dormouse (mammalwatching.com)
roach's mouse-tailed dormouse (mammalwatching.com)

Roach’s mouse tailed dormouse memiliki sistem reproduksi yang unik, yang menunjukkan kemampuan adaptasi mereka. Proses perkembangbiakan biasanya terjadi pada akhir musim semi hingga awal musim panas, terutama saat suhu mulai meningkat. Betina dapat melahirkan hingga lima anak setelah masa kehamilan yang berlangsung sekitar tiga minggu.

Anak-anak tikus ini lahir dalam keadaan buta dan tanpa bulu, sehingga sangat bergantung pada ibunya untuk mendapatkan makanan dan kehangatan. Seiring bertambahnya usia, tikus muda mulai menunjukkan kemandirian. Mereka mulai menjelajahi lingkungan sekitar pada usia sekitar empat minggu, meskipun masih tetap menyusui selama beberapa minggu berikutnya.

Pada akhir musim panas, tikus muda ini sepenuhnya disapih dan mulai membangun wilayah mereka sendiri. Proses perkembangan yang cepat ini sangat penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan musim dingin yang akan datang. Setiap fase dalam siklus hidup mereka mencerminkan naluri bertahan hidup yang telah terasah melalui generasi di berbagai jenis lingkungan.

5. Tingkat ancaman terhadap habitat dan populasinya

roach's mouse-tailed dormouse (ptes.org)
roach's mouse-tailed dormouse (ptes.org)

Disebutkan bahwa roach’s mouse tailed dormouse adalah salah satu spesies hewan pengerat yang paling langka dan terancam punah di Western Palearctic. Sementara itu ada beberapa tingkat ancaman terhadap habitat dan populasinya. Sebagaimana dilansir laman The Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund, selama beberapa dekade terakhir, sebagian besar habitat potensialnya telah diubah menjadi lahan pertanian dan area yang tersisa sangat terfragmentasi (Daftar Merah IUCN), yang mengakibatkan penurunan jangka panjang secara signifikan dalam jangkauannya.

Karena jangkauannya yang terbatas, roach’s mouse tailed dormouse terdaftar dalam kategori “Rentan” dalam Daftar Merah IUCN. Di sisi lain, dalam Daftar Merah Eropa (IUCN), mamalia ini telah memenuhi syarat sebagai hewan yang “Terancam Punah”. Bahkan dalam penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa spesies tersebut telah memenuhi syarat sebagai hewan yang “Sangat Terancam Punah”. Karena jangkauannya adalah bagian dari salah satu titik panas keanekaragaman hayati Eropa, perlindungan spesies langka ini dapat secara positif akan memengaruhi konservasi habitatnya dan spesies hewan lainnya.

Akhir kata, roach’s mouse-tailed dormouse adalah hewan pengerat kecil yang memiliki adaptasi unik untuk bertahan hidup di habitat pegunungan dan hutan—terutama di pohon. Mereka juga memiliki perilaku yang sangat aktif, lincah, dan energik; dengan pola makan herbivora yang aktif di malam hari. Kemampuan untuk berkamuflase dan berkomunikasi, serta proses reproduksi yang efisien, menunjukkan daya tahan spesies ini dalam menghadapi tantangan lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us