Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Salar de Uyuni, Gurun Garam yang Jadi Kalibrasi Radar Satelit 

salar de uyuni (nationalgeographic.com/Heiko Meyer, laif/Redux)

Salar de Uyuni atau disebut juga Salar de Tunupa adalah gurun garam terbesar di dunia. Gurun ini membentang sekitar 4.000 mil persegi atau sekitar 10.400 kilometer persegi di dataran tinggi Andes. Berada di ketinggian sekitar 3.650 meter atau sekitar 11.980 kaki di atas permukaan laut. Salar de Uyuni terkenal dengan hamparan garamnya yang berkilau bermandikan air. Selain itu memiliki pola sarang lebah yang menarik dan bisa ditemukan sudut-sudut gurun yang paling kering.

Gurun ini diyakini terbentuk sebagai hasil transformasi antara beberapa danau prasejarah. Datarannya tertutup oleh kerak garam setebal beberapa meter, yang menciptakan permukaan datar dan reflektif yang digunakan untuk kalibrasi citra satelit. Kerak garam juga mengandung litium terbesar di dunia. Yuk, simak ulasannya lengkapnya di bawah ini.

1.Berasal dari transformasi danau prasejarah

salar de uyuni (unsplash.com/Fritz Chávez)

Salar de Uyuni terbentuk dari transformasi danau prasejarah yang pernah menutupi area tersebut. Seiring dengan perubahan iklim dari waktu ke waktu, danau-danau tersebut menguap dan meninggalkan lapisan sedimen dan endapan garam. Dilansir Live Science, sekitar lima tahun lalu, wilayah tempat pegunungan Andes berada saat ini merupakan dataran rendah dan beriklim gersang.

Seiring berjalannya waktu, panas ekstrem dan curah hujan yang sedikit ini menyebabkan danau-danau prasejarah tersebut menguap. Meninggalkan kerak-kerak sedimen dan garam. Proses tektonik dan aktivitas vulkanik kemudian mendorong kerak-kerak tersebut ke dataran tinggi, tempat mereka bertahan hingga hari ini. Dibandingkan dengan dataran garam lainnya seperti Salar de Atacama di Chili, yang memiliki kerak garam setebal lebih dari 3.300 kaki atau 1000 m di beberapa tempat, Salar de Uyuni cukup tipis, dengan kerak setebal hanya 10 hingga 33 kaki atau 3 hingga 10 m.

2.Kaya akan lithium

ilustrasi cadangan lithium (newscientist.com/Matjaz Krivic)

Salar de Uyuni mengandung lebih dari 9 juta ton litium atau antara 50 dan 70 persen dari cadangan litium yang diketahui dunia. Kandungannya cukup untuk memberi daya pada banyak baterai yang digunakan dalam mobil listrik, telepon pintar, dan peralatan elektronik lainnya. Dilansir Scientific American, litium ditemukan di banyak tempat di planet ini, tetapi di antara semuanya tidak ada endapan yang lebih kaya daripada dataran garam yang luas di Salar de Uyuni, Bolivia, yang meliputi 10.000 kilometer persegi dataran tinggi terpencil.

Litium ditemukan di antara garam-garam ini, bercampur dengan air garam yang berada di bawah kerak garam, sisa laut purba yang menguap. Air garam yang kaya akan litium ini merupakan peninggalan aktivitas vulkanik lokal yang mengangkut logam ke permukaan. Di mana kemudian dapat terlarut oleh air yang meresap ke dalam tanah. Survei geologi Amerika Serikat memperkirakan bahwa salar tunggal ini mengandung 5,4 juta metrik ton litium.

3.Pola sarang lebah

salar de uyuni (unsplash.com/Samuel Scrimshaw)

Sebuah studi mengungkapkan bahwa pola sarang lebah atau heksagonal di gurun garam ini, kemungkinan disebabkan oleh bagaimana air asin bergerak di bawah permukaan berpasir di tanah gurun. Prosesnya sama dengan proses sirkulasi air panas dan dingin dalam panci yang mendidih, dinamakan arus konveksi. Dilansir Science ABC, seperti yang diketahui pada umumnya air asin lebih padat daripada air tawar. Air yang lebih asin menjadi lebih berat daripada lapisan air yang terletak tepat di bawah tanah di tambak garam ini.

Pada titik tertentu air yang lebih asin tenggelam ke dasar air dan air tawar yang kurang padat naik dari bawah. Dengan demikian, banyak pusaran air yang bergerak melintasi seluruh area, menciptakan tekstur yang seragam di permukaan dataran garam. Jika yang terjadi hanya satu putaran konveksi bentuknya akan melingkar. Namun, karena banyaknya pusaran konveksi terbentuk berdampingan secara bersamaan, mereka saling menekan. Mendorong satu sama lain hingga membentuk pola garam heksagonal. Air asin kemudian mengalir turun di sepanjang struktur tersebut. 

4.Digunakan untuk kalibrasi radar satelit

ilustrasi kalibrasi radar satelit (earthobservatory.nasa.gov)

Latar belakang Salar de Uyuni menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak pengunjung wisatawan dan fotografer dari banyak negara. Selain itu permukaannya yang datar telah menjadi latar yang ideal untuk menguji sensor satelit yang baru diluncurkan. Para ilmuwan yang bekerja dengan dua satelit penting yaitu ICESat dan Envisat telah memanfaatkan Salar de Uyuni untuk mengalibrasi sensor di dalamnya. Dataran garam ini menjadi lokasi yang ideal untuk kalibrasi karena permukaannya yang besar dan stabil dengan pantulan yang kuat seperti lapisan es.

5.Efek cermin raksasa seperti ilustrasi optik

salar de uyuni (pixabay.com/Yolanda_Jost)

Terbentuknya Salar de Uyuni sebagai hasil ribuan tahun transformasi di antara beberapa danau prasejarah. Dataran ini begitu luar biasa dengan ketinggian yang bervariasi tidak lebih dari beberapa kaki di seluruh bentangan 4.000 mil persegi atau 10.400 kilometer persegi. Karena itulah ketika danau di dekatnya meluap ke dataran selama musim hujan atau biasanya di bulan Desember hingga April, dataran tersebut berubah menjadi danau dangkal hingga kedalaman 20 inci atau 51 cm. Lapisan air tipis ini mengubah area tersebut menjadi pantulan langit yang menakjubkan. Menciptakan efek cermin raksasa yang sempurna. Refleksinya begitu halus hingga tampak seperti ilustrasi optik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us