Afrika adalah rumah bagi berbagai jenis satwa liar, salah satunya antelop. Ada sekitar 72 spesies antelop yang tersebar di seluruh daratannya, seperti dilansir Siyabona Africa. Salah satu antelop tersebut adalah suni, satwa yang berbadan kecil dan terkenal pemalu.
Suni termasuk jarang terlihat karena lebih suka bersembunyi di hutan, terutama semak-semak. Selain itu, hewan ini juga memiliki berbagai keunikan lain yang bisa menambah pengetahuanmu. Apa saja? Yuk, simak faktanya di bawah ini!
Suni adalah fauna yang hanya dapat dijumpai di Afrika. University of Michigan melaporkan, mereka utamanya hanya ditemukan di kawasan pesisir tenggara Afrika, mulai dari tenggara Kenya ke Natal dan Transvaal di timur laut Afrika Selatan.
Suni termasuk hewan yang jarang terlihat. Mereka mendiami habitat berupa hutan yang penuh semak-semak atau tanaman lebat di lantai hutan, seperti dilansir Siyabona Africa.
Panjang tubuh suni hanya sekitar 57 hingga 62 sentimeter. Itulah kenapa, spesies ini tergolong antelop dengan ukuran terkecil. Berat tubuhnya pun hanya berkisar antara 4 hingga 6 kilogram.
Sementara itu, Animalia melaporkan, hanya suni jantan yang memiliki tanduk. Panjang tanduk tersebut biasanya berkisar antara 8 hingga 13 sentimeter.
Seperti antelop lainnya, suni tergolong hewan herbivor. University of Michigan melaporkan, satwa ini akan menjadikan dedaunan dan buah-buahan yang telah jatuh dari pohonnya sebagai makanan utama.
Yang membuatnya semakin unik, suni juga dibekali kemampuan untuk menahan haus. Dilansir Animalia, mereka tetap mampu bertahan hidup dengan baik meskipun tidak minum air setiap hari.
Suni dikenal sebagai hewan yang pemalu. Dilansir University of Michigan, satwa ini termasuk nokturnal karena aktif di waktu petang dan malam hari. Sebaliknya, mereka menghabiskan siang hari untuk tidur, biasanya di kawasan yang teduh.
Selain pemalu, suni adalah hewan yang pandai melakukan kamuflase. Ketika ada predator mendekat, suni akan diam membatu. Jika merasa benar-benar terancam, hewan ini akan tiba-tiba melompat dan lari secepat kilat untuk bersembunyi di semak-semak.
Keunikan lainnya, suni memproduksi zat musky yang berasal dari kelenjar preorbital. Zat tersebut mengeluarkan aroma tajam yang berfungsi untuk menandai kawasan teritorial.
Siyabona Africa melaporkan, dengan aroma tajam yang khas tersebut, suni dapat menandai wilayah seluas 3 hektar. Biasanya, ditemukan gundukan kotoran suni, baik komunal atau individu, di pinggiran area teritorial.
Suni tergolong antelop dengan ukuran tubuh yang mungil. Karakter pemalu dan kemampuan kamuflasenya yang tidak bisa dianggap remeh bisa melindungi hewan ini dari terkaman para predator buas Afrika.