7 Fakta Terunik Anak Orang Utan, Gak Boleh Dipisahkan dari Induknya!

- Orang utan memiliki masa kanak-kanak yang sangat lama, mirip dengan manusia.
- Anak orang utan terlahir rapuh dan bergantung sepenuhnya pada induknya untuk bertahan hidup.
- Hubungan erat antara anak orang utan dan induknya penting bagi keberlangsungan spesies.
Dengan genetik yang nyaris serupa dengan genetik manusia, orang utan ternyata jauh lebih mirip dengan manusia dari yang kita bayangkan, lho. Mereka punya kecerdasan kognitif yang luar biasa sampai punya tradisi dan kebudayaannya sendiri. Di samping itu, mereka juga punya masa awal kehidupan yang mirip seperti manusia.
Anak orang utan terlahir rapuh dan perlu pengasuhan penuh dari induknya. Seperti manusia, mereka juga diperkenalkan dengan makanan padat berupa buah-buahan secara bertahap. Tahukah kamu kalau orang utan punya masa kanak-kanak yang sangat lama? Kenapa, ya? Yuk, simak tujuh fakta unik anak orang utan yang perlu kamu tahu berikut ini!
1. Sama seperti manusia, orang utan terlahir rapuh dan tak berdaya

Usai berada dalam rahim induknya selama delapan setengah bulan, anak orang utan terlahir lemah, rapuh, dan tak berdaya. Tangan dan kakinya kurus. Otot-ototnya belum berkembang. Menurut laman Sea World, berat anak orang utan yang baru lahir cuma sekitar 1,5 kilogram. Karena sangat lemah dan rentan mati, anak orang utan bergantung sepenuhnya pada pengasuhan dari induknya.
2. Langsung belajar menempel ke tubuh induknya setelah dilahirkan

Induk orang utan jadi satu-satunya cara anak orang utan untuk mendapatkan makanan, bergerak di pepohonan, dan terlindungi dari predator. Jadi, hal pertama yang dilakukan anak orang utan setelah dilahirkan ialah belajar mencengkeram tubuh induknya. Cengkeraman tangannya harus cukup kokoh untuk menahan berat tubuhnya sendiri supaya si induk bisa bergerak bebas di pepohonan.
3. Disapih induknya pada usia 3 atau 4 tahun

Pada usia 3 bulan, anak orang utan mulai makan buah-buahan yang dilembutkan terlebih dulu oleh induknya, selain mengonsumsi asi. Mereka baru disapih pada usia 3—4 tahun. Pada usia ini, anak orang utan sudah tumbuh remaja. Mereka mulai tidur di sarang yang dibangunnya sendiri meski tetap gak jauh dari sarang induknya, sering kali berada di pohon yang sama.
4. Baru mandiri hidup sendiri pada rentang usia 7—10 tahun

Anak orang utan mulai hidup mandiri terlepas dari induknya pada rentang usia 7—10 tahun. Anak orang utan jantan akan hidup jauh dari induknya untuk mencari wilayah kekuasaan, sementara anak orang utan betina hidup gak jauh dari induknya. Menurut Orangutan Foundation International, anak orang utan betina sering mengunjungi induknya sampai usianya 15—16 tahun atau sampai ia melahirkan anaknya sendiri.
5. Kera besar dengan masa kanak-kanak terlama

Dilihat dari tahap perkembangannya itu, orang utan jadi kera besar dengan masa kanak-kanak terlama. Mereka juga jadi mamalia yang butuh waktu terlama untuk tumbuh dewasa. Mereka perlu belajar banyak keterampilan bertahan hidup sebelum lepas dari induknya.
Selain harus tahu bagaimana cara menghindar predator, anak orang utan juga harus belajar tentang buah-buahan. Pohon buah di hutan hujan Sumatra dan Kalimantan punya waktu berbunga dan berbuah yang berbeda. Anak orang utan harus paham siklusnya dan hafal tata ruang hutan untuk tahu di mana kemungkinan buah matang itu berada, tulis San Diego Zoo.
6. Hubungan anak dan induk jadi ikatan sosial terkuat orang utan

Hubungan erat antara anak orang utan dan induknya merupakan bentuk ikatan sosial paling kuat yang ditunjukkan oleh orang utan. FYI, orang utan merupakan hewan semisoliter. Gak seperti kera besar lainnya, orang utan jantan hidup menyendiri dan betina hanya hidup bersama anaknya atau betina lain. Mereka gak hidup dalam kawanan atau unit keluarga seperti kera besar lainnya.
7. Orang utan betina lebih sering diburu sehingga anaknya jadi yatim

Mirisnya, sering kali orang utan betina menjadi sasaran perburuan. Seperti yang diungkap oleh World Wildlife, betina lebih sering diburu daripada jantan. Anak orang utan yang ikut tertangkap atau menjadi yatim akan dijadikan komoditi perdagangan hewan peliharaan. Pada tiap kasus, anak orang utan yang hidup tanpa induknya akan menjalani kehidupan yang singkat kalau tidak segera diselamatkan oleh organisasi konservasi orang utan untuk dirawat secara semestinya.
Orang utan betina berperan besar bagi keberlangsungan spesies. Sebagai hewan yang tumbuh dewasa dalam waktu yang lama, orang utan sangat rentan terhadap penurunan populasi. Akan butuh waktu lama bagi spesies ini untuk pulih. Sayangnya, gak cuma diburu dan dipisahkan dari induknya, orang utan juga terus kehilangan tempat tinggal akibat penebangan hutan dan perambahan hutan.
Semoga saja kondisinya bisa menjadi lebih baik bagi orang utan, ya? Semoga makin banyak orang dari seluruh pihak untuk sadar akan keselamatan orang utan supaya anak orang utan bisa bermain dan tumbuh dewasa tanpa khawatir diburu, dipisahkan dari induknya, dan kehilangan tempat tinggal. Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang anak orang utan?