5 Fakta Tupai Utara, Mamalia yang Suka Memakan Cabai!

- Tupai utara tersebar di Asia Tenggara. Habitat mereka di hutan tropis, pegunungan, dan pemukiman manusia.
- Mereka suka berada di tempat lembap dengan udara sejuk.
- Mereka termasuk hewan omnivor dengan makanan utama serangga, buah-buahan, dan biji-bijian.
Tupai utara (Tupaia belangeri) bisa dibilang jadi hewan dengan nama yang unik. Bagaimana tidak? Sekalipun ada kata tupai pada nama mamalia ini, mereka sejatinya tidak berkerabat dengan bajing yang kadang kita sebut tupai, lho. Hal ini karena perbedaan ordo antara tupai utara dengan bajing. Tupai utara masuk dalam ordo Scandentia, sementara bajing masuk dalam ordo Rodentia. Malahan, tupai utara ini sebenarnya lebih berkerabat dengan primata, lho.
Meski berbeda secara taksonomi, penampilan tupai utara cukup identik dengan bajing. Warna rambut mamalia ini berupa abu-abu atau hijau zaitun dengan moncong yang lebih panjang ketimbang bajing. Selain itu, ekor tupai utara juga cukup panjang dan berambut tebal yang mirip seperti bajing. Daun telinga tupai utara dapat dilihat secara jelas dan sepasang bola mata di kepala hewan ini cenderung besar.
Soal ukuran, tupai utara punya tubuh sepanjang 12—21 cm, ditambah ekor 14—20 cm, dan bobot antara 50—270 gram. Ada dimorfisme seksual terkait ukuran, dimana jantan lebih besar ketimbang betina. Pada kesempatan ini, yuk, kita ulik beberapa fakta menarik dari mamalia mungil yang satu ini!
1. Peta persebaran dan habitat pilihan

Persebaran utama tupai utara sebenarnya ada di Asia Tenggara. Namun, ada beberapa sub spesies yang tinggal di sekitar Asia Selatan dan Asia Timur. Artinya, rumah bagi mamalia mungil ini meliputi Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar Thailand, Malaysia, Bangladesh, Bhutan, dan China.
Sementara itu, Animal Diversity melansir kalau pilihan habitat tupai utara utamanya berada di kawasan hutan tropis dan subtropis. Kadang-kadang mamalia ini hidup di kawasan semak belukar, pegunungan, dan area pertanian maupun pemukiman manusia. Yang jelas, tupai utara sangat suka berada di tempat yang lembap dengan udara yang sejuk (sekitar 25 derajat celsius) dan antara ketinggian 0—3.000 meter di atas permukaan laut.
Selain itu, tupai utara termasuk hewan semi arboreal. Hal ini membuat mereka dapat menghabiskan waktu di atas pohon maupun permukaan tanah dalam durasi yang mirip setiap harinya, berbeda dengan bajing yang lebih condong sebagai hewan arboreal. Ditambah lagi, mereka tergolong hewan diurnal sehingga aktivitas banyak dilakukan selama Matahari masih terbit.
2. Makanan favorit yang unik

Secara umum, tupai utara termasuk hewan omnivor. Dilansir All Things Wild, makanan utama mereka terdiri atas berbagai jenis serangga, kumbang, buah-buahan, dan biji-bijian. Mamalia ini termasuk rewel soal asupan air karena disebutkan tak dapat bertahan lebih dari sehari tanpa minum. Untuk itu, tupai utara selalu berusaha mencari sumber makanan dengan kandungan air di dalamnya guna mengantisipasi ketiadaan sumber air di sekitar, terutama saat musim kemarau.
Selain itu, ada hal unik lain yang biasa dilakukan tupai utara terkait makanan. Salah satu sub spesies mereka, yakni tupai utara china (Tupaia belangeri chinensis) diketahui dengan sengaja mengonsumsi makanan pedas! Hal ini didasari pada temuan peneliti bernama Richie Hertzberg yang mempelajari pola makan tupai utara china.
Hasilnya, dilansir Smithsonian Magazine, tupai yang satu ini gemar mengonsumsi tanaman bernama Piper boehmeriaefolium, suatu tanaman sejenis cabai dengan buah yang mengandung capsaicinoid. Kandungan tersebut sama-sama ada pada cabai yang biasa kita konsumsi dan jadi sumber rasa pedas yang kita rasakan di lidah. Awalnya, pilihan makanan tupai utara ini dikira sebagai kebetulan semata.
Namun, ketika tim dari Kunming Institute of Zoology melakukan penelitian pada tupai utara china di lab dengan memberikan beberapa jenis makanan, termasuk cabai, hasilnya sama. Mamalia mungil ini tetap memilih makanan pedas itu untuk dikonsumsi. Kebiasaan mereka mengonsumsi makanan yang mengandung capsaicinoid ini masih diteliti karena pada kenyataannya tupai utara china tidak dapat merasakan sensasi pedas seperti manusia.
Kuat dugaan kalau alasan dibalik pola konsumsi ini terjadi supaya tupai utara china dapat memperoleh makanan dalam jumlah besar, mengingat tanaman yang menghasilkan buah dengan kandungan capsaicinoid cenderung dihindari. Yang jelas, kalau tak menghitung manusia, tupai utara jadi satu-satunya mamalia di dunia yang diketahui sengaja mengonsumsi cabai!
3. Perilaku sehari-hari tupai utara

Keseharian tupai utara bisa dibilang sangat sibuk karena hewan ini harus menyeimbangkan waktu mencari makan, menghindari predator, sampai beristirahat sepanjang waktu. Maka dari itu, sekalipun di atas sudah disebutkan kalau mereka tergolong hewan diurnal, ada banyak momen dimana mereka turut beraktivitas di tengah malam. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya ancaman yang mengintai tupai utara, baik dari atas tanah, pohon, ataupun udara. Maka dari itu, mereka harus selalu siaga setiap saat.
Oh iya, tupai utara termasuk hewan soliter. Walaupun begitu, Animalia melansir kalau mereka tetap punya delapan jenis suara berbeda yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama. Suara vokal tersebut dipakai saat tupai utara ingin memperingati, mencari perhatian, membalas suara, sampai mempertahankan wilayah dari individu lain yang ada di sekitar. Kalau melihat ada makhluk lain di sekitar, terutama yang berukuran besar, tupai utara pertama-tama akan coba kabur. Namun, kalau sudah terpojok, mereka dapat berubah jadi agresif sebagai bentuk pertahanan terakhir.
4. Sistem reproduksi

Menariknya, tupai utara ternyata masuk dalam kelompok hewan monogami alias hewan yang setia pada satu pasangan. Artinya, kalau tupai ini sudah menemukan pasangan yang cocok, mereka akan tinggal bersama atau setidaknya berada dalam teritori yang sama agar bisa sama-sama mempertahankan wilayah tersebut dari penyusup. Tidak ada musim kawin yang spesifik bagi spesies ini karena perkawinan dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun, selama betina siap mengandung atau tidak sedang merawat anak.
Proses kawin dari pasangan tupai utara dapat berlangsung selama beberapa jam. Dilansir Animal Diversity, kalau pembuahan berhasil, betina akan mengandung selama 41—45 hari. Jumlah anak yang dilahirkan dalam satu masa reproduksi umumnya antara 1—5 ekor saja. Hanya betina yang berperan dalam menjaga anak dan memberi makan. Proses menyusui berlangsung selama 30-an hari, sementara butuh waktu 50—60 hari sebelum anak tupai utara dapat hidup secara mandiri.
Anehnya, induk spesies ini terbilang sangat sedikit menghabiskan waktu bersama anak. Rata-rata waktu yang dihabiskan tupai utara betina dengan anak-anaknya itu hanya sekitar 2 jam tiap waktu merawat. Hal ini disebabkan karena si betina tetap harus berkeliling mencari makan dan menjaga teritori sehingga ia baru akan kembali ke sarang setiap 48 jam. Sementara itu, usia kematangan seksual antara jantan dan betina terbilang sama, yakni sekitar 4—5 bulan. Usia hidup yang dicapai dari mamalia mungil ini antara 9—12 tahun.
5. Status konservasi

Kalau melihat catatan IUCN Red List, tupai utara masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Selain itu, tren populasi hewan ini terbilang stabil, meski tak ada angka populasi pasti yang dicantumkan. Status konservasi yang terbilang aman ini terjadi karena persebaran mereka terbilang sangat luas dan kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan atau kerusakan habitat akibat aktivitas manusia.
Malahan, tupai utara memainkan peran penting di habitat alami. Animalia melansir kalau mereka bertugas sebagai hewan membawa bibit tanaman supaya bisa tertanam ke tempat lain. Hal ini disebabkan karena menu makanan mereka yang banyak diisi oleh buah dan biji-bijian, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Ada satu fakta menarik lagi dari tupai utara. Mereka diketahui jadi makhluk (manusia dan hewan) dengan ukuran otak ke rasio tubuh paling besar di dunia. Diketahui kalau otak mamalia mungil ini punya ukuran sampai 10 persen dari bobot tubuh mereka secara keseluruhan. Benar-benar menarik sekali, ya, kerabat jauh primata yang satu ini!