5 Fakta Anjing Laut Bulu Cokelat, Betina Bisa Atur Proses Kehamilan!

- Anjing laut cokelat tersebar di lepas pantai selatan Afrika dan selatan Australia.
- Mereka hidup secara berkelompok dalam koloni besar.
- Anjing laut ini memiliki kemampuan motorik yang baik di daratan maupun dalam air.
Anjing laut merupakan kelompok pinnipedia dengan jumlah spesies paling besar. Mereka tersebar dari Kutub Utara dan Kutub Selatan dengan pembagian genera yang sangat beragam. Nah, genus Arctocephalus dikenal sebagai kelompok anjing laut bertelinga yang tinggal di belahan Bumi selatan. Total ada 8 spesies berbeda dalam genera ini dan salah satu yang paling populer adalah anjing laut bulu cokelat (Arctocephalus pusillus).
Sesuai dengan nama mereka, warna rambut anjing laut ini didominasi warna cokelat. Pada bagian tubuh, warna cokelat itu terbilang lebih cerah, sementara pada bagian kaki sirip jadi lebih gelap. Terdapat perbedaan fisik antara jantan dan betina, dimana jantan punya kepala lebih besar dan ada rambut surai di area leher yang kedua ciri tersebut tidak ditemukan pada betina. Anjing laut bulu cokelat memiliki daun telinga yang terlihat dan sirip mereka pun terbilang panjang.
Ukuran anjing laut yang satu ini pun terbilang besar. Panjang tubuh mereka sekitar 135—227 cm dan bobot 41—360 kg. Tentunya, jantan berukuran jauh lebih besar ketimbang betina. Selain itu, ada beberapa fakta lain dari anjing laut bulu cokelat yang akan kita bahas. Jadi, kalau ingin kenalan dengan mamalia laut ini, simak pembahasan sampai tuntas, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Seperti yang sudah disebutkan di atas, anjing laut dalam genus Arctocephalus tersebar di belahan Bumi selatan dan tentunya anjing laut cokelat termasuk di dalamnya. Secara spesifik, mereka tersebar di lepas pantai selatan Afrika dan selatan Australia, dilansir Animal Diversity. Pulau-pulau kecil seperti Port Elizabeth, Tasmania, dan lain semacamnya turut jadi lokasi yang sesuai bagi mereka. Akibat dari dua lokasi geografis yang berbeda ini, anjing laut bulu cokelat kemudian dibagi dalam dua subspesies berbeda, yakni anjing laut bulu cokelat afrika (Arctocephalus pusillus pusillus) dan anjing laut bulu cokelat australia (Arctocephalus pusillus doriferus).
Sementara itu, pesisir pantai berbatu jadi habitat paling sesuai bagi anjing laut bulu cokelat. Mereka biasanya tidak bergerak terlalu jauh dari pesisir tempat tinggal, tetapi kalau diperlukan, beberapa individu dapat berenang sejauh 160 km dari daratan. Mamalia laut ini tergolong diurnal sehingga waktu beraktivitas banyak dilakukan saat Matahari masih terbit.
Salah satu aktivitas rutin bagi anjing laut bulu cokelat tentunya adalah mencari makan. Sama seperti kerabat lain, mereka tergolong sebagai karnivor. Pilihan makanan mereka sebagian besar diisi oleh ikan, tetapi bisa juga mengonsumsi hewan laut lain, semisal cumi-cumi, gurita, kepiting, lobster, atau burung laut. Untuk mencari makan, anjing laut bulu cokelat harus menyelam ke dalam laut.
2. Hidup secara berkelompok
_-_32770006621.jpg)
Selayaknya kerabat yang lain, anjing laut bulu cokelat hidup dalam kelompok yang disebut koloni. Jumlah anggota koloni ini sangat besar karena bisa berisikan 500—3.000 individu. Diluar musim kawin, sebenarnya koloni mamalia laut ini terbilang sangat toleran dan kompak dengan sesama. Hal ini dibuktikan dengan tak adanya perilaku mempertahankan wilayah, bergerak bersama saat mencari makan, dan adanya komunikasi yang intens dengan sesama.
Malahan, antar koloni anjing laut bulu cokelat itu tidak ada wilayah yang jelas sehingga siapa saja bebas masuk dan keluar. Selain itu, anak anjing laut ini akan membentuk kelompok kecil untuk bermain dan saling menjaga saat induk mereka sedang pergi mencari makan. Ketika induk sudah kembali, ia akan berteriak untuk memanggil si anak. Adapun, masing-masing anak mengenali suara induk mereka sendiri.
Akan tetapi, kondisi koloni berubah menjadi agak intens menjelang musim kawin. Dilansir Animalia, anjing laut bulu cokelat jantan akan membentuk wilayah kecil di sekitar koloni supaya dapat disinggahi betina. Berbeda dengan beberapa spesies anjing laut lain, tidak ada jantan dominan dalam kelompok anjing laut ini yang membuat semua individu punya kesempatan yang sama.
Uniknya, betina juga melakukan hal yang sama seperti jantan. Bedanya, wilayah bagi betina itu lebih kecil dan berlangsung saat ia hendak melahirkan. Baik jantan maupun betina yang sedang memiliki wilayah akan mempertahankan tempat tersebut dari individu lain. Cara mempertahankan wilayah itu dilakukan dengan suara vokal yang lantang atau serangan fisik jika diperlukan.
3. Kemampuan motorik yang baik
.jpg)
Anjing laut bulu cokelat yang termasuk kelompok anjing laut berdaun telinga itu mirip seperti singa laut dalam hal motorik di daratan. Sirip mereka yang panjang membuat pergerakan di daratan jadi lebih mudah, cepat, dan postur tubuh pun terlihat lebih tegak. Hebatnya, kalau harus berlari di daratan, anjing laut ini mampu mencatatkan kecepatan sampai 20 km per jam.
Tak hanya itu, kemampuan berenang anjing laut bulu cokelat terbilang sangat baik. Kecepatan berenang mereka memang hanya sekitar 24 km per jam, tetapi soal kelincahan gerakan berenang, anjing laut ini jadi juaranya. Kemampuan menyelam anjing laut ini pun terbilang impresif. Dilansir Animal Diversity, dalam satu tarikan napas, kedalaman yang dapat mereka dijelajahi itu sekitar 45—201 meter dalam kurun waktu 2,1—7,5 menit.
4. Sistem reproduksi

Musim kawin bagi anjing laut bulu cokelat dimulai pada bulan Oktober—Desember. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jantan akan membentuk wilayah kecil supaya betina bisa menghampiri. Anjing laut ini termasuk hewan poligini yang berarti jantan akan kawin dengan banyak betina. Namun, bukan berarti jantan akan membentuk harem karena pada dasarnya betinalah yang memilih siapa jantan yang akan kawin dengannya ketika sedang berkeliling di wilayah koloni.
Setelah kawin dan pembuahan sukses, betina akan menjalani masa kehamilan selama 12 bulan. Dilansir Australian Museum, durasi kehamilan yang panjang ini disebabkan kemampuan anjing laut bulu cokelat betina untuk “menunda” proses pertumbuhan embrio atau disebut delayed implanation. Hal ini bertujuan supaya nantinya anak mereka bisa lahir saat musim yang lebih sesuai dan memiliki suplai makanan yang berlimpah. Selama masa kehamilan, betina lebih banyak menghabiskan waktu di lautan dan saat sudah saatnya melahirkan, ia pindah ke lokasi khusus tempat seluruh betina dalam koloni akan ikut melahirkan di sana.
Dalam satu musim kawin, anjing laut bulu cokelat hanya akan melahirkan seekor anak. Betina bertugas merawat dan menyusui, tetapi pada waktu tertentu ia tetap harus pergi ke laut untuk mencari makan. Pada periode itulah anak anjing laut bulu cokelat sangat rentan terhadap serangan predator. Masa menyusui berlangsung selama 4—6 bulan, tetapi si anak akan terus ikut bersama induk sampai usia 1 tahun. Betina sudah aktif bereproduksi saat berusia 3 tahun, tetapi jantan butuh waktu 5—6 tahun sebelum bisa bereproduksi. Di alam liar, anjing laut bulu cokelat diketahui dapat hidup sampai usia 18 tahun.
5. Status konservasi
_Bruny.jpg)
Anjing laut bulu cokelat masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern) menurut IUCN Red List. Tren populasi mamalia laut ini pun terus meningkat tiap tahun dengan perkiraan populasi lebih dari 2 juta individu. Dulunya, spesies anjing laut ini jadi target perburuan besar-besaran demi rambut, daging, dan minyak. Mengingat pembagian subspesies di dua wilayah berbeda, kondisi perburuan spesies ini agak berbeda antara anjing laut bulu cokelat di Afrika bagian selatan dengan Australia bagian selatan.
Dilansir Marine Bio, anjing laut bulu cokelat di Afrika bagian selatan terus diburu secara intens. Sejak 1900-an, ada sekitar 2,7 juta anjing laut yang diburu untuk berbagai keperluan komersial. Sampai sekarang, perburuan atas spesies mamalia laut ini masih terjadi di sana, meski ada kuota yang diatur dan hanya diperbolehkan musim tertentu. Populasi yang besar, yakni diperkirakan sekitar 2 juta individu, membuat perlindungan terhadap anjing laut bulu cokelat di Afrika bagian selatan masih belum terwujud.
Sementara itu, anjing laut bulu cokelat yang ada di Australia sudah mendapatkan perlindungan. Sebab, sekitar tahun 1800-an, mereka diburu secara besar-besaran sampai menyisakan kurang dari 20 ribu individu saja. Berkat upaya konservasi yang dikeluarkan pada tahun 1999 dan 2007, populasi anjing laut yang ada di Australia perlahan mulai pulih sampai menyentuh angka 120 ribu individu.
Sebenarnya perburuan bukan jadi satu-satunya ancaman bagi anjing laut ini. Kerusakan alam akibat aktivitas manusia membuat mereka kehilangan rumah dan sumber makanan secara perlahan. Memang, saat ini populasi anjing laut bulu cokelat masih ada pada taraf yang positif, tetapi hal tersebut bukan berarti kita harus berhenti dalam menjaga kelestarian alam karena sejatinya menjaga alam itu tidak perlu menunggu penampilannya sudah rusak terlebih dahulu.