Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tampak dekat kepala ular copperhead (commons.wikimedia.org/Ltshears)
tampak dekat kepala ular copperhead (commons.wikimedia.org/Ltshears)

Intinya sih...

  • Ular copperhead adalah spesies ular berbisa terbanyak di Amerika Serikat.
  • Mereka memiliki organ pendeteksi panas dan jangkauan geografis yang luas.
  • Namun, gigitan ular copperhead jarang fatal.

Dengan warna merah tembaga yang cantik dan pola jarum pasir yang khas, ular satu ini terlihat memukau. Namun, jangan dibuat lengah oleh penampilan mereka. Ular ini jadi spesies ular dengan gigitan berbisa terbanyak di Amerika Serikat. Nama mereka adalah ular copperhead

Ular copperhead atau ular mura tanah tembaga merupakan spesies ular berbisa endemik Amerika Utara bagian timur. Reptil ini punya jangkauan geografis yang sangat luas. Mereka mendiami berbagai macam habitat, termasuk lingkungan manusia. Tahukah kamu kalau ular copperhead mampu menyuntikkan bisa sejak baru lahir? Simak tujuh fakta unik ular copperhead yang wajib kamu tahu berikut ini!

1. Jenis ular beludak dengan organ ceruk

tampak dekat kepala ular copperhead (commons.wikimedia.org/Quartl)

Ular copperhead atau ular mura tanah tembaga merupakan jenis ular mura atau ular beludak kepala ceruk (pit viper). Ular jenis ini punya organ pendeteksi panas berupa lubang atau ceruk yang ada di tiap sisi kepala. Lubang ini bisa mendeteksi perbedaan suhu yang sangat kecil di lingkungan sehingga ular copperhead bisa menemukan mangsa berdarah panas pada situasi yang gelap dan dingin dengan mudah.

2. Ular cantik dengan pola khas

tampilan sekujur tubuh ular copperhead (commons.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Keunikan ular copperhead bisa terlihat dari tubuh mereka yang agak gemuk dan kekar. Menurut laman Britannica, ular copperhead biasanya gak lebih panjang dari 1 meter. Kepala mereka lebar dengan leher tegas. Selain itu, ekor mereka juga lebih tipis dari tubuh.

Sesuai nama mereka, ular copperhead memiliki kepala berwarna merah tembaga. Tubuh mereka berwarna cokelat muda sampai cokelat kemerahan. Ada pola melintang berbentuk jam pasir berwarna gelap yang khas di bagian punggung.

3. Jangkauan geografis sangat luas dan dekat dengan manusia

ular copperhead di habitat asli (commons.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Ular copperhead memiliki jangkauan geografis yang sangat luas. Ular dengan nama ilmiah Agkistrodon contortrix ini bisa ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan, perbukitan, sampai rawa-rawa. Bahkan, ular copperhead juga ditemukan dekat dengan manusia. 

Seperti yang dilansir laman Animal Diversity, ular copperhead bisa ditemukan di area konstruksi sampai lingkungan pinggiran kota. Ular dewasa seringnya makan hewan pengerat sehingga berpotensi mengusir hama. Namun, kedekatan ular copperhead dengan manusia membuat mereka jadi spesies ular dengan jumlah gigitan berbisa tertinggi di Amerika Serikat.

4. Paling banyak menggigit orang di Amerika Serikat

ular copperhead melingkar (commons.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Satu fakta unik lagi tentang ular copperhead ialah mereka menghasilkan jumlah gigitan ular berbisa terbesar per tahun di Amerika Serikat. Kebiasaan mereka hidup di dekat manusia jadi salah satu penyebab. Gak cuma itu, ular copperhead juga cenderung membeku di tempat kalau ada manusia, bukannya merayap menjauh seperti ular pada umumnya. Gigitan terjadi saat manusia tak sengaja menginjak atau terlalu dekat dengan ular copperhead.

5. Untungnya, gigitan mereka jarang berakibat fatal

tampak dekat ular copperhead (commons.wikimedia.org/Ltshears)

Menariknya, meski berbisa dan sering menggigit manusia, gigitan ular copperhead ternyata jarang berakibat fatal. Menurut laman Animalia, tingkat potensi bisa ular copperhead termasuk yang terendah di antara ular berbisa lain. Meski begitu, tetap penting bagi korban gigitan untuk mendapatkan pertolongan medis segera. 

Menariknya lagi, bisa ular copperhead mengandung protein yang disebut contortrostatin. Menurut laman ThoughtCo, protein ini bisa membantu memperlambat pertumbuhan tumor dan migrasi sel kanker. Namun, temuan ini masih belum diuji ke manusia.

6. Mampu menyuntikkan bisa sejak baru lahir

tampak dekat ular copperhead (commons.wikimedia.org/Danny S.)

Untuk menaklukkan mangsa, ular copperhead menggunakan bisa yang bersifat hemolitik. Itu artinya bisa ular copperhead menyebabkan kerusakan sel darah merah. Menariknya, ular copperhead yang baru lahir sudah mampu menyuntikkan bisa yang sama beracunnya dengan ular copperhead dewasa. Menurut Smithsonian’s National Zoo & Conservation BIology Institute, ternyata taring ular copperhead diganti secara berkala sepanjang hidup mereka, mulai dari sejak lahir sampai dewasa. Reptil ini punya serangkaian 5—7 buah taring pengganti yang terletak di belakang dan atas taring mereka saat ini.

7. Gak masalah kumpul dengan ular lain

ular copperhead terlihat berjemur (commons.wikimedia.org/Riley Stanton)

Ular copperhead merupakan ular yang bersifat semisosial. Meski umumnya berburu sendirian saja, ular ini gak masalah dengan kehadiran ular lain, apalagi saat musim dingin. Menurut informasi dari laman Animalia, ular copperhead biasanya ditemukan hibernasi di dalam sarang, gua, atau celah batu kapur bersama ular-derik kayu (timber rattlesnake) dan ular-tikus hitam (black rat snake). 

Sungguh ular yang memukau, bukan? Meski terkesan berbahaya, ular copperhead sejatinya takut dengan manusia. Ia bukan hewan yang berbahaya selama tidak diusik dan didekati. Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang ular copperhead atau ular mura tanah tembaga ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎