6 Fakta Unik Goliath Heron, Spesialis Pemangsa Ikan Besar

Penyebaran goliath heron berada di sub-sahara Afrika, dan populasi kecil berada di bagian barat daya Asia dan Asia Selatan. Mereka adalah burung akuatik yang jarang menjelajah jauh dari sumber air, bahkan lebih suka terbang di sepanjang perairan daripada bergerak di darat. Goliath heron menghuni danau, rawa, lahan basah bakau, terumbu karang dan terkadang di delta sungai.

Animalia menginformasikan bahwa goliath heron biasanya ditemukan di perairan dangkal dan di dekat perairan dalam di atas tumbuhan lebat. Spesies bangau ini bahkan bisa ditemukan di sumber air kecil. Mereka lebih suka lahan basah dan menghindari area yang diganggu oleh manusia.

Sumber yang sama menjelaskan bahwa goliath heron adalah karnivora yang mangsanya kebanyakan terdiri dari ikan. Mereka berspesialisasi memburu ikan besar yang berat rata-ratanya 50--980 gram atau 500--600 gram dengan panjang 30 sentimeter. Spesies bangau ini biasanya mengabaikan ikan kecil.

Makanan kesukaan goliath heron adalah ikan air tawar, belanak, nila dan ikan mas. Tekadang, mereka juga melengkapi dietnya dengan katak, udang, mamalia kecil, kadal, ular, serangga dan bahkan bangkai.

Sebagai burung yang aktif saat siang hari, goliath heron lebih suka mencari makan sendirian. Mereka sangat teritorial terhadap goliath heron lain yang memasuki wilayah mencari makannya. Terkadang, kamu bisa dua pasangan tapi kebanyakan dari mereka adalah pasangan kawin atau burung muda yang belum dewasa.

Berdasarkan informasi dari Heron Conservation, goliath heron punya panggilan unik yang terdengar seperti 'kowoork'. Vokalisasinya itu dilakukan berulang kali dan sangat keras, bisa terdengar hingga jarak 2 kilometer. Panggilan lainnya berupa 'arrk' bernada tajam saat terganggu dan 'krooo' disuarakan ketika melakukan peregangan dalam posisi vertikal.

Sementara itu, suara 'huh-huh' dikeluarkan saat sedang jongkok. Duet keduanya juga dianggap penting sebagai sarana komunikasi pasangan kawin di sarang. Selain itu, goliath heron juga memanfaatkan indera penciuman, ransangan visual, pendengaran dan sentuhannya untuk berkomunikasi.

Sistem perkawinan goliath heron adalah monogami, membentuk ikatan dengan satu pasangan yang berlangsung seumur hidupnya. Musim kawinnya dimulai pada awal musim hujan, biasanya di bulan November hingga Maret. Di beberapa daerah, mereka bisa kawin sepanjang tahun dan tidak ada puncaknya. Perkawinan mungkin saja tidak terjadi setiap tahun. Pasangan goliath heron bersarang sendirian atau berada dalam koloni besar.

Terkadang akan bergabung dengan koloni perkembang biakan campuran bersama spesies bangau lainnya, kormoran, ibis dan camar. Betina menempatkan 2--5 telur yang dierami selama 24--30 hari. Anak-anaknya baru bisa meninggalkan sarang 5 minggu setelah menetas, tapi tetap bersama induknya selama 50--80 hari lagi.

Sebagai burung bangau besar, goliath heron berperan sebagai pemangsa dominan di habitatnya. Karenanya, hanya memiliki sedikit pemangsa alami. itu dipengaruhi oleh banyaknya ektoparasit dan endoparasit khas, termasuk virus dan bakteri penyebab penyakit serta cacing di saluran pencernaannya, dilansir Animal Diversity.

Goliath heron ternyata lebih suka hidup menyendiri dan sangat teritorial. Mereka juga berspesialisasi untuk memangsa ikan-ikan besar yang ada di habitatnya. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dengan total populasi diperkirakan 6.700--67.000 burung dewasa. Tren populasinya masih stabil.