7 Fakta Unik Jalak Mawar, si Cantik yang Bermanfaat bagi Petani

Jalak mawar atau rosy starling (Pastor roseus) merupakan jenis burung jalak berwarna merah muda dan hitam. Burung jalak satu ini cukup unik untuk ditempatkan dalam genus tersendiri: Pastor. Dalam bahasa Latin, Pastor berarti 'gembala'. Ini merujuk pada kebiasaan burung ini memakan serangga yang terbang berlarian karena diganggu kawanan domba dan kambing. Nama roseus merujuk pada warna merah muda mereka yang cantik.

Jalak mawar termasuk jenis burung jalak berukuran kecil. Menurut laman Animalia, panjang mereka gak lebih dari 22 sentimeter dengan rentang sayap antara 37—42 sentimeter. Berat mereka pun gak sampai 100 gram. 

Jalak mawar tampil khas dengan warna bulu yang kontras antara merah muda dan hitam. Tubuh mereka merah muda lembut, sementara sayap dan ekor mereka hitam dengan kemilau kehijauan. Bulu-bulu hitam di kepala mereka juga panjang dan bisa ditegakkan seperti jambul mengikuti suasana hati si burung. Kontras merah muda dan hitam umumnya lebih terlihat pada jalak mawar jantan ketimbang betina yang cenderung kusam.

Jalak mawar berkembang biak di Asia Tengah dan bagian tenggara Eropa. Habitat yang dihuni biasanya berupa stepa, lahan pertanian, sampai semigurun dan gurun. Di daerah asli mereka ini, jalak mawar suka sekali makan serangga, utamanya belalang yang secara alami melimpah.

Saat musim dingin tiba, burung ini terbang ke India dan wilayah tropis Asia yang lebih hangat. Wilayah migrasi tujuan mereka cenderung lebih berhutan. Di habitat seperti ini, makanan yang tersedia lebih bervariasi.

Selain serangga, jalak mawar juga menyantap buah-buahan, biji serealia, sampai nektar bunga saat musim dingin. Burung ini kadang suka mengikuti hewan ternak untuk menangkap serangga yang terusik. Menurut laman Schweizerische Vogelwarte, jalak mawar lebih lama berada di tempat musim dingin mereka, sekitar 8 bulan.

Jalak mawar sering terlihat berkelompok dalam jumlah besar. Mereka kerap bertengger ramai-ramai dengan sesama jalak mawar maupun jenis burung lain. Saat mencari makan pun, burung ini cenderung berkelompok ketimbang sendiri-sendiri. Jalak mawar juga gemar berkicau, entah itu saat makan ataupun saat bertengger santai. Menurut laman Oiseaux-Birds, kicauan burung ini mirip seperti jalak eropa.

Sebagai hewan sosial, jalak mawar berkembang biak dan bersarang dalam koloni. Koloni jalak mawar bisa berjumlah ratusan hingga ribuan ekor. Saat musim kawin tiba, burung ini mengunjungi wilayah stepa yang dekat dengan air, tempat banyak terdapat belalang. 

Menariknya, musim kawin jalak mawar terbilang sangat singkat. Hal ini dikarenakan momentum tersebut mengikuti populasi belalang. Musim kawin cuma berlangsung Mei sampai Juni. Sarang mereka, yang berbentuk mangkuk, dibangun di antara batu, celah batu, tebing, sampai lubang pohon. Telur mereka berjumlah 3—6 butir yang akan dierami selama kurang lebih 2 minggu.

Jalak mawar punya kebiasaan unik sebelum bertengger dan beristirahat saat senja. Menurut informasi dari laman Avibirds, jalak mawar membentuk kelompok bersama, kadang bersama jenis burung lain seperti kerak ungu dan burung jalak lain. Kelompok ini kemudian terbang bersama-sama, melayang rapat dalam formasi, dan berputar-putar di langit. Ritual ini kemungkinan bertujuan untuk mengusir predator hingga menghangatkan tubuh sebelum beristirahat.

Sifat berkoloni dan pilihan makanan membuat jalak mawar berpotensi menjadi hama. Di tempat mereka bermigrasi, jalak mawar bisa menjadi hama bagi petani serealia atau kebun buah karena burung ini secara alami tertarik pada pohon berbunga. Namun, di sisi lain, jalak mawar juga sangat bermanfaat bagi petani. Burung ini efektif mengurangi populasi belalang dan mengurangi penggunaan pestisida secara berlebihan. 

Sungguh burung yang unik, bukan? Di balik keindahan bulu mereka, jalak mawar bisa bermanfaat bagi petani bila dikondisikan dengan benar. Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang jalak mawar atau rosy starling?