6 Fakta Unik Ring-necked Pheasant, Pengganggu yang Suka Mandi Debu!

Ring-necked pheasant merupakan juga dikenal sebagai common pheasant, burung dengan paduan warna yang sangat menarik. Mereka berada dalam famili Phasianidae dan memiliki nama ilmiah Phasianus colchhicus. Panjang tubuhnya mencapai 50--89 sentimeter, beratnya 0,5--3 kilogram dan lebar kepakan sayapnya kisaran 56--86 sentimeter. Warna jantan sangat beragam, mulai dari putih hingga hitam. Mereka juga memiliki ekor panjang bewrana cokelat bergaris hitam, panjangnya hampir 50 sentimeter.
Bulu tubuhnya dilapisi warna emas cerah atau bulu merah tembaga dan cokelat kastanye dengan kilau warna-warni hijau dan ungu. Kepalanya berwarna hijau tua, ada juga jambul kecil dan pial merah yang khas. Terdapat pula dua jumbai telinga yang nampak menarik. Sementara itu, betina dan burung muda kurang mencolok, warnanya cokelat dengan bintik-bintik kusam, membuatmu bisa membedakannya dengan jantan lebih mudah. Yuk, kenalan lebih jauh melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran ring-necked pheasant

Penyebaran ring-necked pheasant berada di Eurasia. Keberadannya membentang dari Laut Kaspia, ke timur di bagian tengah Asia hingga China, Korea, Jepang dan Myanmar. Mereka kemudian diperkenalkan ke Eropa, Amerika Utara, Selandia Baru, Australia dan Hawaii. Di Amerika Utara, burung ini berada di lahan pertanian garis lintang pertengahan dari bagian selatan Kanada hingga Utah, California hingga New England dan ke selatan hingga Virginia.
Animal Diversity menginformasikan bahwa ring-necked pheasant menghuni habitat padang rumput dan lahan pertanian. Mereka lebih menyukai habitat terbuka seperti rerumputan, parit, pagar tanaman, rawa atau semak-semak. Ring-necked pheasant menempati berbagai habitat kecuali kawasan hutan hujan lebat, hutan pegunungan atau tempat yang sangat kering. Sebagian besar dari mereka ditemukan di tempat yang berdekatan dengan sumber air.
2. Menu makannya disesuaikan dengan perubahan musim

Berdasarkan informasi dari All About Birds, saat musim gugur dan musim dingin, ring-necked pheasant memakan biji-bijian, rerumputan, dedaunan, akar, buah dan kacang-kacangan liar serta serangga. Sementara itu, menu makannya saat musim semi dan musim panas sama tapi lebih dominan memangsa hewan dan tumbuhan segar. Serangga yang dimangsanya berupa belalang, kumbang, ulat, jangkrik, semut, siput dan cacing tanah.
Ring-necked pheasant mencari makan di padang rumput, pinggiran hutan dan semak-semak. Mereka terkadang memungut sisa biji-bijian dari kotoran sapi di padang rumput. Sebagian besar makanannya didapatkan dari menggali tanah dengan paruhnya, biasanya sedalam tiga inci di bawah permukaan tanah.
3. Hidup dalam kawanan besar

Spesies pegar satu ini adalah burung sosial. Saat musim gugur, mereka berada dalam kawanan di tempat mencari makan atau berteduh. Wilayah jelajahnya lebih kecil saat musim dingin dibandingkan dari musim bersarang. Jumlah anggota kawanannya saat musim dingin bisa mencapai hingga 50 burung pegar. Jantan biasanya ditemukan berada bersama harem betinanya selama musim kawin. Ring-necked pheasant menghabiskan sebagian besar waktunya di tanah atau bertengger di pepohonan.
4. Ring-necked pheasant suka mandi debu

Sumber yang sama menjelaskan bahwa ring-necked pheasant ternyata suka mandi debu. Mereka menyapu partikel pasir dan kotoran ke dalam bulu dengan paruhnya, menggaruk tanah atau menggepakkan sayapnya. Perilaku tersebut membantunya untuk menghilangkan sel-sel epidermis mati, minyak berlebih, bulu tua dan selubung bulu baru.
5. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Saat merasa khawatir, ring-necked pheasant membuat panggilan bernada serak yang khas. Pada jantan, itu terdengar keras, tajam dan seperti berkuak ko-ork-kok. Ada juga suara saccato yang terdengar tajam di akhir panggilannya. Suara kokok itu dikeluarkan saat jantan sedang mempertahankan wilayahnya.
Di area pertanian, jantan terdengar berkokok saat fajar, petang dan selama musim kawin. Vokalisasinya tersebut sangat mirip dengan panggilan ayam jantan biasa dan terdengar hingga bermil-mil jauhnya. Sementara itu, betina cenderung lebih pendiam dan tidak begitu berisik.
6. Si pengganggu yang agresif

Selain suka mandi debu, ring-necked pheasant juga suka mengganggu burung lain yang bersarang di tanah seperti gray partridge dan greater prairie-chicken. Tidak hanya itu, pegar betina juga menempatkan telurnya di sarang burung lain. Tidak heran mengapa beberapa pegar jantan akan mengusir prairie-chicken jantan, anaknya dibesarkan di sarang lain dan dianggap sebagai spesies yang salah.
Ring-necked pheasant ternyata memiliki menu makan yang disesuaikan dengan perubahan musim. Mereka juga suka mandi debu dan terkenal sebagai pengganggu ulung, betina bahkan menempatkan telurnya di sarang burung lain dan menyebabkan pertikaian. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai least concern dan keberadaannya masih tersebar luas di wilayah jelajahnya.