5 Fakta Unik Sejarah Kota Lisbon, Kota Penjelajah Samudra Dunia

potret jalanan Lisbon (pixabay.com/patrickzhang18)

Lisbon sering disebut sebagai kota yang usianya lebih tua dari Paris, London, bahkan Roma. Wilayah ini sudah dihuni sejak masa pra-Romawi oleh suku Iberia dan Celt sebelum akhirnya berkembang di bawah pengaruh Fenisia, Yunani, dan Romawi. Pada masa Romawi, Lisbon dikenal sebagai Olissipo dan menjadi pusat perdagangan penting.

Fakta ini membuktikan bahwa Lisbon bukan kota biasa yang sekadar cantik untuk difoto. Di setiap sudutnya tersimpan warisan peradaban kuno yang masih bertahan hingga kini. Jadi, saat berjalan di jalan-jalan batu Lisbon, kamu sebenarnya sedang melangkah di atas jejak sejarah ribuan tahun.

potret Menara Belem di Lisbon (pixabay.com/Granito)

Pada abad ke-15 hingga ke-17, Lisbon menjadi titik awal era penjelajahan global yang mengubah sejarah dunia. Dari sinilah para navigator terkenal seperti Vasco da Gama dan Ferdinand Magellan memulai pelayarannya menjelajahi Asia, Afrika, hingga Amerika. Menara Belém menjadi simbol penting dari masa kejayaan maritim Portugal.

Lisbon bukan hanya menyaksikan pelayaran besar, tapi juga menjadi pusat pengaturan jalur perdagangan internasional pada masa itu. Melalui pelabuhan Lisboa, rempah-rempah dari Asia dan emas dari Afrika mengalir ke Eropa. Tak heran jika Lisbon dijuluki "Jantung Samudra Dunia" di masa kejayaannya.

potret kawasan Baixa Lisbon (pixabay.com/makamuki0)

Lisbon pernah mengalami salah satu gempa paling mematikan dalam sejarah dunia pada 1 November 1755. Gempa besar tersebut disusul tsunami dan kebakaran yang meluluhlantakkan sebagian besar kota. Diperkirakan puluhan ribu jiwa menjadi korban dalam satu hari itu.

Namun, bencana besar ini justru menjadi titik balik bagi Lisbon. Kota ini dibangun kembali dengan gaya arsitektur baru bernama Pombaline Style yang menggabungkan sistem anti gempa dan tata kota modern. Hingga kini, kawasan Baixa di pusat Kota Lisbon masih menjadi contoh rekonstruksi urban paling visioner di Eropa.

potret taman di Lisbon (pixabay.com/Granito)

Lisbon tidak hanya dikenal sebagai kota bangsa Portugis saja, tapi juga tempat pertemuan berbagai budaya. Salah satu komunitas tertuanya adalah bangsa Yahudi yang sudah tinggal di Lisbon sejak abad ke-5. Sayangnya, mereka juga mengalami masa kelam saat Inkuisisi, di mana banyak dari mereka dianiaya atau diusir.

Namun, warisan budaya mereka masih terasa hingga sekarang. Bahkan, banyak legenda lokal yang lahir dari perpaduan budaya ini, seperti simbol burung gagak dalam lambang kota yang dipercaya mengikuti jasad Santo Vicente. Lisbon adalah contoh hidup bahwa sejarah tidak hanya ditulis oleh satu bangsa saja.

potret Padrão dos Descobrimentos (pixabay.com/LoggaWiggler)

Kehebatan sejarah Lisbon tidak hanya disimpan dalam buku sejarah, tapi juga diwujudkan dalam berbagai monumen. Salah satunya adalah Padrão dos Descobrimentos atau Monument to the Discoveries yang berdiri megah di tepi Sungai Tagus sebagai penghormatan untuk para penjelajah. Di puncaknya, kamu bisa melihat panorama sungai dan laut yang dahulu jadi pintu keluar para pelaut.

Selain itu, pada Expo ‘98, Lisbon membangun kawasan baru bernama Parque das Nações dan Jembatan Vasco da Gama yang menjadi salah satu jembatan terpanjang di Eropa. Lisbon berhasil membuktikan bahwa kota bersejarah juga bisa tampil modern tanpa melupakan masa lalunya. Inilah harmoni antara warisan dan inovasi.

Lisbon bukan hanya destinasi wisata, tapi juga perjalanan waktu yang bisa kamu rasakan secara langsung. Siapa tahu, setelah tahu ceritanya, kamu jadi terdorong untuk melihatnya dengan mata kepala sendiri.