Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Unik Tentang Lidah Bifid Ular

ilustrasi ular (pixabay.com/Foto-RaBe)
ilustrasi ular (pixabay.com/Foto-RaBe)
Intinya sih...
  • Lidah bercabang memainkan peran penting dalam mendeteksi bau dan sinyal kimia di lingkungan ular.
  • Ular menggunakan lidahnya untuk menemukan mangsa, menghindari bahaya, mendeteksi feromon, dan berkomunikasi dengan sesama ular.
  • Lidah bifid merupakan adaptasi evolusioner yang membuat ular menjadi predator ulung di berbagai habitat.

Lidah bercabang dua atau bifid merupakan salah satu ciri ular yang paling ikonik. Namun, lidah bifid ini bukan sekadar ciri fisik yang menyeramkan, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam kehidupan reptil ini. Struktur unik ini memungkinkan ular mendeteksi bau dengan lebih akurat, membantu mereka menemukan mangsa, mengenali lingkungan, dan bahkan berkomunikasi dengan sesama.

Kendati terlihat aneh, lidah bercabang justru menjadi salah satu adaptasi evolusioner yang membuat ular menjadi predator ulung di berbagai habitat. Di sini, kita akan mengungkap berbagai fakta unik tentang lidah bifid ular dan bagaimana perannya dalam kelangsungan hidup mereka.

1. Anatomi dan fungsi lidah bercabang dua

ilustrasi ular (pixabay.com/Silvia)
ilustrasi ular (pixabay.com/Silvia)

Lidah bercabang dua ular terdiri dari satu batang yang terbagi menjadi dua cabang yang sama panjang. Cabang-cabang ini sangat sensitif dan memainkan peran penting dalam kemampuan ular untuk "mencium bau secara stereo." Saat menggetarkan lidahnya, ular mengumpulkan partikel bau dari lingkungan. Partikel-partikel ini dipindahkan ke organ vomeronasal yang terletak di langit-langit mulut. Organ ini memproses sinyal kimia, yang memungkinkan ular mendeteksi mangsa, predator, atau pasangan dengan presisi yang luar biasa. Kemampuan ini sangat penting untuk bertahan hidup, terutama saat melacak mangsa atau menghindari bahaya.

2. Ular menggunakan lidah untuk menjelajahi lingkungan

ilustrasi ular (pixabay.com/Harvey Boyd)
ilustrasi ular (pixabay.com/Harvey Boyd)

Saat melihat video dokumenter tentang ular, kamu akan melihat bahwa reptil ini senantiasa menjulurkan lidah mereka saat bergerak. Ini karena ular memperhatikan lingkungannya dan segala sesuatu yang baru dan menarik yang datang. Ini juga digunakan untuk menilai keselamatan.

Dengan lidahnya, ular akan menilai apakah benda tersebut ular lain, pemangsa, atau tanaman? Apakah aman jika mereka menggigitnya? Juluran lidah juga berfungsi sebagai respons terhadap makanan atau digunakan dalam interaksi sosial dengan ular lain.

3. Mendeteksi pasangan dengan lidah bifid

ilustrasi ular (pixabay.com/Mario)
ilustrasi ular (pixabay.com/Mario)

Ular juga menggunakan lidah bercabang untuk mengendus calon pasangan dengan mendeteksi feromon. Saat menjulurkan lidah, mereka mengumpulkan partikel kimia dari lingkungan dan mentransfernya ke organ vomeronasal. Kemampuan ini membantu ular jantan melacak jejak feromon betina selama musim kawin. 

Beberapa spesies bahkan menunjukkan dimorfisme seksual dalam struktur lidah, yang meningkatkan kemampuan deteksi ini. Selain itu, gerakan lidah yang berosilasi memungkinkan ular untuk mengambil feromon di udara. Komunikasi kimia yang canggih ini sangat penting dalam menemukan pasangan dan berperan besar dalam perilaku reproduksi mereka.

4. Fisika di balik gerakan lidah

ilustrasi ular (pixabay.com/Badrudin)
ilustrasi ular (pixabay.com/Badrudin)

Saat ular menggerakkan lidahnya, mereka menciptakan pusaran di udara—mirip dengan gelembung bawah air yang terbentuk oleh perenang saat gaya kupu-kupu. Pusaran ini memusatkan molekul bau, yang kemudian ditangkap oleh gigi taring lidah. Gerakan cepat memastikan kontak maksimum dengan arus udara ini, meningkatkan efisiensi deteksi bau.

Menariknya, ular dapat menggerakkan lidahnya hingga 15 kali per detik, membuat proses penginderaannya sangat cepat dan tepat. Gerakan cepat ini berbeda dengan kadal, yang lidahnya terutama mengumpulkan bau dari permukaan alih-alih partikel di udara.

5. Asal mula evolusi

ilustrasi ular (pixabay.com/Rey Movida)
ilustrasi ular (pixabay.com/Rey Movida)

Lidah bercabang diyakini berevolusi pada masa ketika ular hidup di bawah tanah, di mana cahaya langka dan penglihatan menjadi kurang berguna. Untuk beradaptasi dengan lingkungan ini, ular mengembangkan indra penciuman yang tajam sebagai alat sensorik utamanya. Selama jutaan tahun, adaptasi ini menyebabkan evolusi lidah bercabang mereka. Setelah muncul dari habitat bawah tanah dan berkembang biak setelah kepunahan dinosaurus, ular modern mempertahankan sifat ini sebagai faktor kunci dalam kelangsungan hidup dan keberhasilan mereka di berbagai ekosistem.

6. Kesalahpahaman dan kepercayaan historis

ilustrasi ular (pixabay.com/Foto-RaBe)
ilustrasi ular (pixabay.com/Foto-RaBe)

Sepanjang sejarah, lidah ular telah dikelilingi oleh mitos dan kesalahpahaman. Naturalis awal seperti Aristoteles berspekulasi bahwa ujung bercabang meningkatkan sensasi rasa, sementara yang lain percaya bahwa ular menggunakan lidah mereka untuk membersihkan lubang hidung mereka atau menangkap lalat.

Pada abad ke-19, ilmuwan seperti Jean-Baptiste Lamarck mengusulkan bahwa lidah ular berfungsi sebagai organ taktil untuk merasakan objek. Teori ini akhirnya digantikan oleh pemahaman modern tentang perannya dalam deteksi kimia.

Lidah bifid atau bercabang dua pada ular lebih dari sekadar fitur fisik yang mencolok. Ini adalah keajaiban evolusi yang menggarisbawahi kemampuan beradaptasi dan kecanggihan sensorik ular.

Referensi 

A-Z Animals. Diakses pada April 2025. Discover Why Snakes Have Forked Tongues & More Amazing Snake Facts
Phys.org. Diakses pada April 2025. Stereo Smelling: The Real Reason Snakes Flick Their Forked Tongues
PetMD. Diakses pada April 2025. Why Snakes Use Their Tongues
The Conversation. Diakses pada April 2025. Explainer: Why Do Snakes Flick Their Tongues?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Eka Amira Yasien
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us