Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Kota Kathmandu, Gerbang Utama Menuju Keindahan Himalaya

potret Kota Kathmandu, Nepal
potret Kota Kathmandu, Nepal (unsplash.com/Raimond Klavins)

Kota Kathmandu, ibu kota Nepal, sering disebut sebagai gerbang utama menuju Himalaya. Kota ini bukan hanya sekadar titik awal pendakian ke gunung tertinggi di dunia, tetapi juga pusat budaya, spiritualitas, dan sejarah yang kaya. Dari arsitektur kuno yang memikat hingga kehidupan masyarakatnya yang penuh warna, Kathmandu menawarkan pengalaman yang berbeda dari kota besar lain di Asia.

Bagi banyak orang, Kathmandu terasa seperti perpaduan antara dunia lama dan dunia modern. Jalanan ramai dengan suara klakson, aroma rempah dari warung makan, serta senyum ramah penduduk lokal yang membuat suasana semakin hangat. Di balik hiruk pikuknya, ada berbagai fakta menarik yang membuat Kathmandu, Nepal ini begitu unik dan layak dikunjungi. Mari kita. membahas lima di antaranya.

1. Lembah Kathmandu, situs warisan dunia UNESCO

potret Kota Kathmandu, Nepal
potret Swayambhunath, Kathmandu (unsplash.com/Martijn Vonk)

Lembah Kathmandu dikenal memiliki banyak warisan budaya yang masuk daftar UNESCO. Setiap sudut lembah ini menyimpan kuil, stupa, dan istana dengan ukiran yang memukau. Dari Durbar Square yang megah hingga Swayambhunath atau “Monkey Temple” yang ikonik, semuanya mencerminkan kejayaan arsitektur kuno Nepal. Keunikan ini membuat Kathmandu jadi destinasi favorit pencinta sejarah.

Selain nilai sejarahnya, situs-situs ini masih aktif digunakan oleh masyarakat lokal untuk beribadah dan upacara keagamaan. Hal ini menjadikan kunjungan ke sana terasa hidup, bukan sekadar melihat bangunan tua yang terbengkalai. Pengunjung bisa menyaksikan langsung bagaimana budaya tradisional tetap berjalan berdampingan dengan modernitas. Kathmandu benar-benar memperlihatkan bagaimana sejarah tetap terjaga di tengah perkembangan zaman.

2. Kota dengan tradisi festival sepanjang tahun

potret Kota Kathmandu, Nepal
potret Kota Kathmandu, Nepal (unsplash.com/Martijn Vonk)

Kathmandu terkenal dengan julukan “Kota Seribu Festival.” Hampir setiap bulan, bahkan setiap minggu, selalu ada perayaan yang berlangsung di jalanan maupun kuil. Festival besar seperti Dashain dan Tihar menunjukkan kekayaan budaya Hindu, sementara Losar dirayakan oleh komunitas Buddha. Suasana meriah ini menghadirkan pengalaman berbeda bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Uniknya, festival di Kathmandu gak hanya soal ritual keagamaan, tetapi juga tentang kebersamaan dan hiburan. Jalanan dipenuhi warna-warni dekorasi, alunan musik tradisional, serta aroma makanan khas yang menggoda. Masyarakat lokal dengan senang hati mengundang orang luar untuk ikut bergembira. Kehangatan dan keterbukaan ini membuat kota ini terasa begitu ramah.

3. Gerbang utama menuju Gunung Everest

potret Kota Kathmandu, Nepal
potret Kota Kathmandu, Nepal (unsplash.com/Raimond Klavins)

Bagi para pendaki, Kathmandu adalah titik awal menuju Gunung Everest. Sebagian besar ekspedisi dimulai dari kota ini, baik untuk persiapan logistik maupun aklimatisasi sebelum menuju Lukla. Kota ini memiliki banyak toko perlengkapan pendakian, hotel, serta agen perjalanan yang siap membantu setiap kebutuhan pendaki. Dengan begitu, Kathmandu benar-benar menjadi pusat dunia pendakian.

Namun, bukan hanya pendaki profesional yang bisa merasakan atmosfer tersebut. Banyak wisatawan yang datang ke Kathmandu hanya untuk merasakan semangat petualangan dan menyusuri jalur trekking ringan di sekitarnya. Bahkan bagi yang gak berniat naik gunung, aura keagungan Himalaya tetap terasa kental di kota ini. Dari Kathmandu, keindahan alam Nepal seolah terbuka lebar.

4. Perpaduan agama Hindu dan Buddha yang harmonis

potret Kota Kathmandu, Nepal
potret masyarakat Kota Kathmandu (unsplash.com/Sebastian Pena Lambarri)

Kathmandu adalah contoh nyata bagaimana dua agama besar, Hindu dan Buddha, bisa hidup berdampingan dengan harmonis. Di kota ini, mudah menemukan kuil Hindu berdiri bersebelahan dengan stupa Buddha. Masyarakat dari kedua agama saling menghormati dan sering ikut serta dalam perayaan masing-masing. Kehidupan sehari-hari pun dipenuhi nilai toleransi yang menginspirasi.

Hal ini menciptakan suasana spiritual yang unik, di mana doa, musik mantra, dan aroma dupa bercampur di udara. Banyak pelancong merasakan ketenangan batin saat berada di sini. Kathmandu menunjukkan bahwa perbedaan gak harus memecah belah, justru bisa memperkaya kehidupan bersama. Kota ini layak dijadikan contoh tentang bagaimana keberagaman bisa terjalin dengan damai.

5. Kehidupan jalanan yang penuh warna

potret Kota Kathmandu, Nepal
potret Kota Kathmandu, Nepal (unsplash.com/Laurentiu Morariu)

Jalanan Kathmandu selalu hidup dan penuh warna. Dari pedagang kaki lima yang menjajakan momos (pangsit khas Nepal) hingga toko kecil yang menjual kain tenun tradisional, suasananya begitu dinamis. Pasar-pasar seperti Thamel menjadi pusat perhatian wisatawan yang mencari suvenir, perlengkapan pendakian, atau sekadar merasakan keramaian khas Nepal. Keragaman produk dan suara tawar-menawar menjadi daya tarik tersendiri.

Selain pasar, kehidupan jalanan Kathmandu juga dipenuhi seni jalanan, musik tradisional, dan interaksi sosial yang hangat. Banyak seniman lokal menampilkan karya mereka di ruang terbuka, menciptakan suasana kreatif yang menyenangkan. Kehidupan di jalanan mencerminkan semangat masyarakat yang selalu optimis meskipun sederhana. Dari hiruk pikuk jalanan inilah keaslian Kathmandu benar-benar terasa.

Kathmandu bukan sekadar kota transit untuk menuju Himalaya, tetapi juga destinasi yang menyimpan sejuta cerita. Dari warisan budaya kuno, festival meriah, hingga kehidupan jalanannya yang dinamis, semua menghadirkan pengalaman yang gak bisa ditemukan di tempat lain. Kota ini punya daya tarik yang unik dan autentik.

Mengunjungi Kathmandu berarti menyelami sejarah, budaya, dan semangat hidup masyarakat Nepal. Setiap sudutnya menawarkan pelajaran tentang keberagaman, ketekunan, dan kebersahajaan. Tak heran jika Kathmandu selalu melekat di hati siapa pun yang pernah merasakan atmosfernya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Science

See More

Kenapa Kucing Suka Menggosokkan Wajahnya ke Kita? Ini 5 Alasannya

17 Sep 2025, 18:59 WIBScience