Gak Cuma Manusia, 5 Hewan Ini Juga Punya Moral Lho

Serigala hidup dalam kelompok, yang biasanya terdiri dari 7-15 ekor. Sebuah kelompok dipimpin oleh pejantan alfa, dan anggota-anggota lain pun memiliki posisinya masing-masing. Yang unik adalah perilaku yang ditampilkan serigala yang lebih dominan.

Saat bermain, serigala yang lebih dominan akan bersikap "mengalah" dan seolah menunjukkan kepatuhan kepada serigala yang posisinya lebih rendah. Ia bahkan akan membiarkan dirinya digigit secara main-main, asalkan tidak terlalu keras. Jika gigitannya terlalu keras, maka serigala itu harus membungkuk seolah minta maaf, baru lanjut bermain.

Perilaku demikian menunjukkan bahwa sepertinya ada batasan moral yang dimengerti oleh setiap serigala. Mereka seolah memahami sikap seperti apa yang adil dan yang tidak. Mirip seperti moralitas yang dimiliki manusia bukan?

Dalam sebuah eksperimen, para ilmuwan mengajari seekor monyet diana (Cercopithecus diana) jantan caranya mengambil makanan dari sebuah wadah, yaitu dengan memasukkan semacam koin ke dalam slot. Si jantan tersebut sudah bisa melakukannya dengan lancar, dan bahkan membantu seekor monyet betina yang belum bisa melakukannya.

Si jantan didapati tiga kali memasukkan koin ke dalam slot lalu membiarkan si betina yang mengambil makanannya. Si jantan sama sekali tidak mendapat manfaat apapun dari tindakan itu, tapi ia tetap melakukannya. Ya, persis seperti manusia yang rela membantu sesamanya tanpa mengharap imbalan.

Simpanse adalah primata lain yang diduga memiliki kompas moral layaknya manusia. Simpanse bernama Knuckles hidup dalam penangkaran bersama kelompoknya. Knuckles mengalami kelumpuhan otak tapi berhasil bertahan hidup. Hal itu membuat Kunckles sangat terbatas secara fisik maupun mental.

Uniknya, tampaknya para simpanse lain dalam kelompok memahami kondisi Knuckles. Simpanse jantan dalam kelompok biasanya saling mengintimidasi dan pamer kekuatan, tapi mereka sangat jarang melakukan hal itu kepada Knuckles. Mungkin itu sebuah tanda bahwa simpanse juga punya rasa empati ya.

Kelelawar vampir adalah jenis kelelawar yang mengisap darah, biasanya darah hewan ternak. Mereka keluar setiap malam untuk mencari makanan, namun tidak jarang seekor kelelawar gagal mendapatkan darah. Jika itu terjadi, kelelawar lain yang sukses rupanya tidak segan-segan membantu.

Si kelelawar yang sudah mendapat darah akan memuntahkan sedikit darah yang telah ia isap supaya temannya itu bisa makan. Dan uniknya, kelelawar yang murah hati biasanya akan mendapat bantuan yang sama jika ia gagal di kemudian hari. Sedangkan kelelawar yang "pelit" biasanya tidak akan dibantu pula. Persis seperti manusia bukan?

Tikus juga membuktikan bahwa terkadang rasa empati terhadap penderitaan sesama bisa membuat mereka rela berkorban. Dalam sebuah percobaan, sekelompok tikus akan mendapat makanan jika mereka menekan sebuah tuas. Tapi tuas tersebut adalah tuas yang akan mengaktifkan setruman kepada kelompok tikus lain.

Kelompok tikus pertama pun menyadari hal itu dan langsung berhenti menekan tuas, meskipun itu berarti mereka tidak bisa mendapat makanan. Memang percobaan yang terdengar kejam, tapi bisa menjadi petunjuk bahwa tikus tidak mementingkan perutnya sendiri, tapi keselamatan sesamanya juga. Hebat ya?

Itulah lima hewan yang diamati memiliki perilaku yang bisa disebut bermoral. Memang, hewan bertindak sesuai naluri, tapi kelima perilaku hewan di atas tampaknya menunjukkan bahwa mereka pun mungkin mengerti apa yang baik dan buruk seperti kita. Jadi, kalau hewan saja seperti itu, kita tentu harus lebih bermoral lagi bukan?