Gorila gunung merupakan salah satu primata terkuat dan terbesar. Mereka nampak mengerikan karena ukurannya, tapi gorila gunung tidak akan menjadi agresif saat diganggu. Nama ilmiahnya adalah Gorilla beringei beringei.
Tidak ada salahnya berkenalan dengan primata kuat satu ini. Beberapa fakta berikut akan membantumu mengenal mereka lebih jauh. Simak, yuk!
Terdapat sekitar seribu gorila gunung yang tersisa saat ini. Setengah dari populasinya hidup di hutan pegunungan Virunga di Afrika Tengah. National Geographic memaparkan bahwa mereka merupakan subspesies dari gorila timur dan menghuni pegunungan di ketinggian antara 8.000 hingga 13.000 kaki.
Gorila gunung bisa makan sepanjang hari! Berdasarkan informasi dari WWF, mereka menghabiskan waktu seperempat harinya untuk makan. Sekitar 85% dari makanannya terdiri dari dedaunan, pucuk dan batang. Untuk melengkapi dietnya, gorila gunung juga mengonsumsi larva, siput, semut, akar, kulit kayu dan kayu busuk yang dijadikan sebagai sumber garam.
Gorila gunung betina biasanya melahirkan ketika dia berusia 10 tahun dan mempunyai keturunan setiap empat tahun atau lebih. Bayi yang baru lahir memiliki seberat empat pon. Mereka lahir tak berdaya, tapi perkembangannya hampir dua kali lebih cepat dibandingkan manusia.
Melansir African Wildlife Foundation, bayi menyusu dan disapih secara bertahap setelah berusia tiga tahun ketika mereka jauh lebih mandiri. Sangat disayangkan bahwa bayi gorila gunung kerap menjadi sasaran pemburu liar.
Gorila gunung hidup dalam kelompok keluarga yang stabil, biasanya berjumlah 10 individu. Di dalamnya ada satu jantan dominan dan beberapa betina. Jantan dan betina akan merawat bayinya, menggendong juga bermain bersama.
Ketika bertambah tua, sebagian besar jantan dan sekitar 60% betina akan meninggalkan kelompok kelahirannya. Mereka bergabung dengan kelompok lain untuk mencegah perkawinan sedarah.
Di malam hari, kelompok gorila gunung tidur bersama di sarang yang mereka buat, lho. Sarangnya biasa berada di tanah atau pepohonan, itu terbuat dari dedaunan. Bayi akan membagi sarang dengan ibunya agar tetap aman dan hangat.
Gorila digolongkan sebagai bayi hingga usia sekitar tiga setengah tahun. Mereka akan dianggap dewasa saat berusia 8 tahun. Jantan yang usianya 8-12 tahun disebut blackback. Kemudian, saat berusia 12 tahun, mereka memiliki bagian rambut berwarna perak di punggung dan pinggulnya sehingga dinamai silverback. Rentang hidup gorila gunung bisa mencapai 40 tahun jika bisa bertahan dengan baik.
Gorila gunung mempunyai vokalisasi yang cukup beragam, ada sekitar 16 suara lho. Mereka akan mengeluarkan gonggongan singkat saat khawatir atau penasaran. Untuk mengintimidasi lawannya, gorila gunung jantan berjalan dengan kaki kaku, memukul dadanya dan mengeluarkan auman atau teriakan.
Kamu membacanya dengan benar! International Fund for Animal Welfare menjelaskan bahwa gorila gunung bisa memanjat. Akan tetapi, mereka biasanya ditemukan hidup di tanah.
Gorila gunung jantan atau sering disebut sebagai silverback biasanya seberat 180 kg dengan tinggi hingga 170 cm. Sementara itu, berat betina kisaran 90 kg dengan tinggi 150 cm. Mereka sebenarnya tidak agresif asalkan tidak diprovokasi terlebih dahulu. Gorila gunung akan mempertahankan dirinya jika diganggu.
Manusia memang berbagi 98% DNA yang sama dengan gorila. Itu berarti, paparan terhadap penyakit manusia berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi gorila karena mereka secara genetik sangat mirip dengan manusia. Sejauh ini, gorila belum mengembangkan kekebalan tubuh yang diperlukan.
Keberadaan gorila gunung terancam karena degradasi habitatnya. Ada banyak lahan yang diubah menjadi pertanian dan berbagai aktivitas manusia lainnya. Terlepas dari itu, gorila gunung ternyata berperan sebagai penyebar benih yang penting untuk menjaga kelestarian hutan tempatnya berada.