5 Hewan Musuh Peternak Ayam, Bikin Rugi Jutaan Rupiah!

Kamu tidak bisa meremehkan kadal karena ternyata beberapa kadal besar seperti biawak juga bisa jadi ancaman bagi ayam yang kamu pelihara. Dilansir Animal Diversity Web, kadal dengan panjang maksimal 3 meter ini bisa memakan apa pun yang ditemuinya. Entah itu hewan yang masih hidup, telur hewan, sampai bangkai hewan. Karenanya, unggas seperti ayam juga masuk dalam menu makanannya.

Jika kandang ayam berada di dekat sungai, danau, rawa, sawah, atau hutan, maka kamu harus waspada akan kehadiran biawak. Biasanya mereka akan masuk ke kandang pada siang atau malam hari dan memakan anak dan telur ayam. Jika ukurannya cukup besar, biawak juga mampu melukai manusia dengan giginya yang tajam, cakarnya yang panjang, dan kibasan ekornya yang seperti pecut. Kamu wajib membuat kandang ayam yang kokoh dan tinggi supaya biawak tidak bisa memangsa ayam-ayam di dalamnya.

Ular sanca kembang atau Malayopython reticulatus juga bisa jadi hewan yang berbahaya bagi peternakan ayam. Ular ini kerap masuk ke kandang pada malam hari dan menyantap ayam di kandang. Saat sudah masuk ke kandang, ular ini juga cukup sulit untuk ditangkap. Lilitannya yang kuat dan gigitannya yang menyakitkan jadi ketakutan tersendiri bagi banyak orang, terang iNaturalist. Setidaknya butuh dua sampai tiga orang dewasa untuk menangkap sanca kembang dewasa.

Sanca kembang menghuni berbagai jenis habitat, mulai dari hutan, kebun, sungai, danau, sampai pemukiman. Dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggan sekitar 1,500 mdpl juga bisa ia huni. Jadi di mana pun kamu membangun kandang ayam ular dengan panjang maksimal 10 meter ini dapat terus mengintai.

Dengan tubuhnya yang didominasi warna cokelat, kuning, dan hitam, mereka juga sulit ditemukan. Mereka bisa berkamuflase dengan baik di bebatuan, tanaman kering, atau di pinggir sungai.

Ada banyak spesies kucing hutan di Indonesia, beberapa dintaranya adalah kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis), kucing tandang (Prionailurus planiceps), dan macan dahan (Neofelis diardi). Mereka juga merupakan hewan yang terancam punah dan dilindungi, karenanya kamu tak boleh sembarangan membunuh atau menangkapnya. Melapor ke polisi atau BKSDA adalah tindakan yang bijak saat menjumpai kucing hutan di kandang ayam.

Kucing-kucing ini merupakan karnivor yang punya gerakan lincah dan mampu memanjat pohon-pohon tinggi. Mereka bisa ditemukan di hutan, sungai, area pegunungan, kebun, sampai area pemukiman, terang berbagai sumber. Karena alam yang sudah mulai rusak terkadang kucing hutan turun ke pemukiman untuk mencari makan. Di pemukiman inilah biasanya mereka akan memangsa hewan ternak dan peliharaan seperti ayam atau burung. Ukuran mereka juga jauh besar dari kucing domestik sehingga cakaran dan gigitannya juga jauh lebih menyakitkan.

Naja sputatrix atau ular kobra jawa tak cuma merugikan karena mampu membunuh ayam, ia juga berbahaya karena gigitannya bisa membunuh manusia dewasa. Bahkan tak cuma menggigit, kobra jawa juga bisa menyemburkan bisa, terang Wildlife Preservation Canada. Sama seperti sanca kembang kobra jawa juga bisa ditemukan di berbagai tipe habitat dan merupakan ular yang cukup sulit untuk dideteksi keberadaannya.

Secara umum, ular ini lebih suka memakan kadal, mamalia kecil, kodok, dan ular lain. Namun, dalam keadaan mendesak mereka juga bisa memakan burung, anak ayam, sampai telur ayam. Lubang di tanah, sela-sela kayu, sela-sela bebatuan, tumpukan kayu, tumpukan jerami, dan semak-semak jadi tempat kesukaan ular ini. Jadi jika kamu takut akan kehadiran kobra jawa di peternakan ayam milikmu, maka kamu wajib memeriksa dan membersihkan tempat-tempat tersebut.

Hewan dengan nama ilmiah Cuon alpinus ini merupakan salah satu jenis anjing hutan yang ada di Indonesia. Walau kerap disebut sebagai anjing hutan, nyatanya ia punya kekerabatan yang cukup jauh dengan anjing yang kita kenal.

Ajag juga termasuk hewan yang terancam punah dan dilindungi. Terlebih, populasinya di alam juga terus menurun. Karena habitatnya sudah terancam ajag lebih sering terlihat di hutan atau di sekitar gunung, jelas Thai National Parks. Namun tak jarang hewan ini juga terlihat di pinggir pantai atau pemukiman manusia.

Saat turun ke pemukiman, ajag biasanya akan masuk ke kandang ayam atau kandang hewan ternak lain. Tak tanggung-tanggung, biasanya ajag akan memangsa beberapa ekor ayam sekaligus. Namun karena populasinya yang menipis dan statusnya sebagai hewan dilindungi kamu tidak boleh sembarangan menangkap atau membunuhnya. Jika bertemu ajag kamu harus melaporkannya ke pihak berwajib seperti polisi atau BKSDA setempat.

Menjadi peternak ayam memang bukanlah hal yang mudah, selain harus berkutat dengan penyakit unggas kamu juga harus waspada akan ancaman hewan liar. Mereka bisa memakan dan membunuh ayam yang kamu pelihara. Bahkan jika hal tersebut sering terjadi kamu bisa merugi hingga jutaan rupiah, lho.

Kucing hutan, biawak, ular, sampai anjing hutan jadi beberapa hewan yang harus kamu waspadai. Kamu harus membangun kandang yang tinggi, kokoh, dan rapih supaya hewan-hewan tersebut tidak bisa masuk dan memakan ayam kesayanganmu.