5 Tempat Ini Pernah Jadi Tempat Pengasingan Pahlawan, Penuh Sejarah!

Meski diasingkan mereka tak berhenti berjuang

Pada era sebelum kemerdekaan dan ada awal kemerdekaan saat Belanda masih di Indonesia dan ketika Jepang mencoba menggantikan kekuasaan Belanda, banyak para pejuang yang berguguran atau diasingkan supaya menyerah.

Mereka para pejuang yang diasingkan menjadi tahanan politik, untuk mengisolasi mereka dari dunia luar. Di tempat pengasingan terkadang mereka mengalami kekerasan pada fisik atau tekanan psikis. Dari banyak tempat untuk mengisolasi para pejuang tanah air. Berikut telah dirangkum 5 tempat yang pernah menjadi tempat pengasingan para pahlawan.

1. Boven Digoel

5 Tempat Ini Pernah Jadi Tempat Pengasingan Pahlawan, Penuh Sejarah!id.m.wikipedia.org

Boven Digoel merupakan sebuah Kabupaten di Papua. Pada masa Belanda masih di tanah air, kamp konsentrasi Boven Digoel didirikan oleh Kapten L. Th. Becking pada tahun 1927.

Lokasi pengasingan para pejuang ini berada di tengah hutan, mereka para tawanan dipaksa kerja. Di tempat pengasingan ini terbagi menjadi dua Kelompok, yaitu yang ingin bekerja sama dengan Belanda dan yang menolak.  Mereka yang menolak harus memenuhi kebutuhan dengan bercocok tanam.

Para tawanan yang kita kenal pernah ditahan ditempat Boven Digoel  Moh. Hatta, Marco Kartodikromo, Sutan Syahrir,  dan masih banyak pejuang lainya. Kebanyakkan para tahanan berasal dari Banten dan Sumatera Barat.

2. Berastagi

5 Tempat Ini Pernah Jadi Tempat Pengasingan Pahlawan, Penuh Sejarah!medanwisata.com

Berastagi merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Karo Sumatera Utara. Berastagi menjadi tempat pengasingan Haji Agus Salim, Soekarno, dan Sutan Sjahrir. Mereka diasingkan sewaktu Agresi Militer II Belanda, pada tahun 1948. 

Rumah yang menjadi tempat tinggal mereka selama pengasingan bergaya Eropa dan telah ada sejak tahun 1719. Mereka menempati kediaman tersebut selama 12 hari.

Baca Juga: 5 Fakta Pendidikan Indonesia Saat di Bawah Penjajahan Kolonial Belanda

3. Banda Neira

5 Tempat Ini Pernah Jadi Tempat Pengasingan Pahlawan, Penuh Sejarah!pesona.travel

Banda Neira merupakan pulau di Maluku. Pada masa kolonial Belanda pulau ini dijadikan tempat pengasingan para pejuang.  Pulau ini merupakan salah satu sumber rempah-rempah VOC.

Tokoh perjuangan yang pernah diasingkan di Banda Neira, Cipto Mangunkusumo, lalu Moh. Hatta dan Suta Sjahrir yang diasingkan selama 6 tahun. Rumah pengasingan Moh. Hatta dan Sutan Sjahrir saat ini dijadikan cagar budaya.

Hatta dan Sjahrir yang diasingkan tidak seperti tahanan mereka masih bebas  berkeliling, menerima tamu, dan membaca surat kabar. Di sana mereka juga mendapatkan beberapa anak angkat.

4. Kota Ende

5 Tempat Ini Pernah Jadi Tempat Pengasingan Pahlawan, Penuh Sejarah!kebudayaan.kemdikbud.go.id

Kota Ende berlokasi di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bung Karno pernah diasingkan disini bersama istrinya, Inggit Garnasih dan ibu mertuanya, Amsi. Soekarno diasingkan di Ende pada tahun 1934-1938 dengan mengisolasi Soekarno dari kegiatan politik. Di masa tahanan tersebut Soekarno sudah mulai meramu Pancasila.

Pada saat awal pengasingan Bung Karno merasa tertekan, dia tidak memiliki kawan untuk diajak berbincang. Berkat dukungan istrinya Soekarno mulai membentuk pergaulannya dia berkenalan dengan masyarakat setempat, menjelaskan bawa tidak ada larangan berinteraksi dengannya. Di sana Soekarno juga sering melakukan kegiatan seni seperti melukis dan menulis naskah drama dan mementaskanya.

5. Muntok

5 Tempat Ini Pernah Jadi Tempat Pengasingan Pahlawan, Penuh Sejarah!portal.bangkabaratkab.go.id

Mentok berlokasi di Bangka Barat. Soekarno, Moh.Hatta, Ag. Pringgodigdo, Komodor Surya Darma, Agus Salim, Ali Sastro Amidjojo,Mr. Assa’at, dan perjuang lainya diasingkan sejak tanggal 22 Desember 1948 hingga 7 Juli 1949.

Mereka diasingkan di bukit Menumbing atau di kota Mentok dan menempati sebuah wisma yang ada di sana. Di wisma yang mereka tempati masih ada jejak peninggalan mereka, salah satunya mobil Ford berplat nomor BN 10.

Meskipun diasingkan mereka tetap tak ingin menyerah. Para perjuang ini tetap optimis bahwa selalu ada yang bisa mereka lakukan.

Baca Juga: 5 Fakta Kramkzinnigengesticht Buitenzorg, RSJ Pertama Kolonial Belanda

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya