[BREAKING] 5 Gerhana yang Mengubah Sains, Salah Satunya Buktikan Teori Einstein

Teori Einstein dibuktikan pertama kali oleh adanya gerhana

Gerhana menjadi salah satu fenomena langit yang unik dan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya. Di balik keindahannya, nyatanya pada beberapa abad silam, bahkan sebelum masehi, terdapat beberapa gerhana yang mengubah pandangan manusia hingga terbentuknya teori sains yang bahkan masih digunakan saat ini. Berikut ini akan dibahas mengenai lima gerhana paling terkenal dalam sejarah yang mempelopori penemuan sains yang menakjubkan.

1. Gerhana matahari di Ugarit (1223 SM)

[BREAKING] 5 Gerhana yang Mengubah Sains, Salah Satunya Buktikan Teori Einsteinilustrasi sejarah gerhana (astronomy.com)

Salah satu gerhana matahari tertua yang tercatat sejarah adalah gerhana yang terjadi di Ugarit pada tahun 1223 SM. Kota Ugarit yang terletak di Babilonia, yang merupakan pusat pembelajaran, memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual dan budaya di dunia kuno. Masyarakat Babilonia mengamati bulan secara berkala, dan menjadikan bulan sebagai salah satu subjek penelitian ilmiah. Hal tersebut melahirkan sebuah penemuan yang disebut sebagai siklus Saros, yakni siklus yang digunakan para astronom untuk memprediksi gerhana. Orang Yunani kemudian mengadopsi siklus ini berdasarkan catatan Babilonia, dan menetapkan bahwa gerhana muncul tiap 18,5 tahun sekali, demikian dilansir Earthsky. 

2. Gerhana matahari di India (1868)

[BREAKING] 5 Gerhana yang Mengubah Sains, Salah Satunya Buktikan Teori Einsteinilustrasi gerhana (news.iu.edu)

Berdasarkan Live Science, pada 16 Agustus 1868, astronom Perancis bernama Jules Janssen mendokumentasikan foto spektrum matahari selama gerhana matahari total di kota Guntur, India. Saat menganalisis foto tersebut, Janssen mengamati adanya garis terang di bagian kuning spektrum matahari, yang menunjukkan adanya gas yang tampak asing di atmosfer matahari. 

Awalnya, Janssen berasumsi bahwa munculnya garis terang tersebut disebabkan oleh unsur natrium. Namun dalam beberapa bulan setelah penemuan Janssen, astronom Inggris bernama Norman Lockyer menemukan garis yang sama dalam spektrum cahaya matahari di siang hari biasa tanpa gerhana. Ia menduga bahwa garis tersebut bukanlah unsur yang sudah diketahui saat itu. Kemudian, Lockyer menyebut unsur yang baru ditemukan tersebut sebagai helium, yang diambil dari kata Yunani untuk matahari, yakni "helios".

3. Gerhana Halley (1715)

[BREAKING] 5 Gerhana yang Mengubah Sains, Salah Satunya Buktikan Teori Einsteinilustrasi gerhana (luke.af.mil)

Gerhana matahari total yang terjadi di wilayah Eropa pada tanggal 3 Mei 1715, juga dikenal sebagai gerhana Halley, dinamai sesuai dengan astronom bernama Edmond Halley, yang merupakan teman dekat Newton. Sebelumnya, Edmond Halley telah dikenal karena prediksinya yang akurat terkait kemunculan kembali sebuah komet. Pada tahun 1715, Halley juga dengan tepat memprediksi terjadinya gerhana dengan selisih waktu hanya empat menit dan membuat peta gerhana yang sangat rinci untuk pertama kali dalam sejarah. Dengan penemuan tersebut, orbit bulan dapat dipantau dengan tingkat ketelitian yang tinggi, dan Newton menggunakan hal itu untuk mengonfirmasi teorinya tentang gravitasi. Dalam konteks ini, prediksi gerhana matahari dan perhitungan orbit bulan membantu menegaskan kebenaran teori gravitasi Newton, demikian dilansir EarthSky.

4. Gerhana matahari total di Afrika dan Amerika Selatan (1919)

[BREAKING] 5 Gerhana yang Mengubah Sains, Salah Satunya Buktikan Teori Einsteinilustrasi gerhana (static.scientificamerican.com)

Berdasarkan Live Science, teori relativitas umum Albert Einstein, yang dikembangkan antara tahun 1907 dan 1915, menyatakan bahwa cahaya dipengaruhi oleh gravitasi, dan akibatnya, sinar cahaya yang melewati objek besar di luar angkasa, seperti matahari, akan dibiaskan atau dibelokkan. Namun, teori Einstein ini baru dibuktikan pertama kali pada tahun 1919, yakni setelah dilakukan observasi terhadap gerhana total yang terjadi di Afrika dan Amerika Selatan. 

Pengamatan tersebut dilakukan oleh astronom asal Inggris, yaitu Arthur Eddington dan Frank Watson Dyson, dimana mereka mengambil foto bintang-bintang selama terjadinya gerhana matahari total di pulau Principe, yang terletak di lepas pantai barat Afrika. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa cahaya dari bintang-bintang tersebut mengalami pembelokan saat melintas dekat matahari, sehingga posisi bintang-bintang tersebut tampak sedikit bergeser dari posisi sebenarnya. Penemuan ini mengonfirmasi teori Einstein tentang hubungan antara gravitasi dan cahaya.

5. Gerhana Hipparchus (189 SM)

[BREAKING] 5 Gerhana yang Mengubah Sains, Salah Satunya Buktikan Teori Einsteinilustrasi gerhana hipparchus (heritagedaily.com)

Hipparchus, seorang astronom dari Nicaea (wilayah yang sekarang termasuk Turki modern), menjadi orang pertama yang mengukur jarak bulan dari Bumi dengan mengamati gerhana matahari di Alexandria, Mesir, dan wilayah Hellespont di Yunani. Ia secara tekun mendokumentasikan 20 gerhana matahari dan bulan selama hidupnya.

Pada gerhana matahari tahun 189 SM, Hipparchus mengamati gerhana total di Hellespont dan gerhana sebagian di Alexandria. Kemudian, Hipparchus menghitung jarak ke bulan relatif terhadap jarak permukaan bumi antara kedua kota tersebut. Dengan memperkirakan jarak dari Hellespont ke Alexandria, Hipparchus menghitung bahwa jarak bulan dari bumi adalah sekitar 268.000 mil (atau sekitar 429.000 kilometer), dimana angka tersebut ternyata hanya berbeda 11% lebih besar dibandingkan hasil perhitungan oleh astronom modern, seperti dilansir Live Science. 

Itulah beberapa fenomena gerhana yang paling terkenal dalam sejarah. Tak hanya dapat dinikmati keindahannya, nyatanya fenomena gerhana juga menjadi jembatan bagi manusia dalam mempelopori teori sains yang sangat bermanfaat bahkan hingga saat ini. Mulai dari gerhana matahari total di Afrika dan Amerika Selatan tahun 1919 yang membuktikan kebenaran teori Einstein, hingga gerhana Hipparchus yang membantu memperkirakan jarak bumi ke bulan, semuanya membuktikan betapa pentingnya fenomena langit tersebut dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 

Baca Juga: 6 Potret Gerhana Matahari Total 2024, Terlihat dari Luar Angkasa

intania kirana Photo Verified Writer intania kirana

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya