Catat, Jadwal Gerhana Bulan Total di Indonesia Tahun 2025

- Fenomena astronomi langka di tahun 2025 akan memukau para pecinta langit di seluruh dunia.
- Indonesia hanya akan mengalami satu Gerhana Bulan Total pada 7 September 2025, tanpa Gerhana Matahari.
- Berbagai fenomena langit lainnya juga akan terjadi sepanjang tahun, seperti gerhana matahari sebagian dan hujan meteor.
Tahun 2025 akan menjadi momen menarik bagi para pecinta astronomi di seluruh dunia. Sejumlah fenomena langit yang jarang terjadi diprediksi akan menghiasi malam-malam, mulai dari gerhana matahari total hingga hujan meteor yang spektakuler.
Tak hanya memukau secara visual, peristiwa-peristiwa ini juga menawarkan peluang besar bagi para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang alam semesta.
Dengan berbagai teknologi pengamatan canggih yang terus berkembang, tahun 2025 menjanjikan untuk menjadi salah satu periode penting dalam eksplorasi ruang angkasa dan pengamatan langit.
Terjadi pada September
Sayangnya di tahun depan, Indonesia hanya kebagian satu Gerhana Bulan Total saja. Hal ini diungapkan oleh Peneliti Ahli Pertama Pusat Riset Antriksa, Gerhana Puannandra Putri dalam saluran YouTube BRIN Indonesia
"Untuk tahun 2025 ini sebenarnya Indonesia cukup sepi karena hanya kebagian satu gerhana saja. Tahun 2023 kemarin dapat Gerhana Matahari, kadang bisa dapat 2 sampai 3 Gerhana Bulan," jelas Puan.
Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 7 September 2025, yang dimulai pukul 22:30 WIB hingga 8 September pukul 03:30 WIB.
Ini adalah fenomena astronomi yang cukup aman diamati dengan mata langsung, tidak seperti Gerhana Matahari yang memerlukan alat khusus untuk proteksi indera penglihatan.
Syarat lainnya adalah cuaca cerah, tidak ada hujan, tidak ada awan, maka Gerhana Bulan Total akan bisa diamati oleh penikmat langit dengan mata telanjang.
Jadwal gerhana di tahun depan

Berikut adalah daftar fenomena gerhana, menurut Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA):
- Gerhana Matahari Sebagian: 29 Maret di Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Serikat, Samudra Atlantik, Samudra Arktik.
- Gerhana Matahari Sebagian: 21 September, di Australia, Antartika, Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik.
- Gerhana Bulan Total: 14 Maret di Pasifik, Amerika, Eropa Barat, Afrika Barat.
Fenomena astronomi lainnya
Fenomena astronomi lainnya adalah:
- Parade planet Venus, Saturnus, Jupiter dan Mars pada bulan Januari akan terlihat setelah Matahari terbenam.
- Di bulan kedua, ada Venus dan Saturnus di sisi barat daya dan Jupiter bersama Mars di Tenggara.
- Hujan Meteor Lyrid tahunan terjadi pada 22-23 April. Pada malam-malam tersebut, kamu dapat mengamati bintang jatuh tambahan yang memancar dari rasi Lyra.
- Puncak Hujan Meteor Orionid jatuh di 21-22 Oktober. Saat itu tidak akan ada cahaya Bulan, sehingga kamu dapat menemukan 10-20 bintang jatuh per jam.