Karnivor Imut Asli Asia, Ini 6 Fakta Menarik Leopard Cat

Leopard cat atau dalam bahasa Indonesia disebut kucing kuwuk atau kucing congkok, merupakan spesies kucing liar berukuran kecil asli Asia. Sepintas mereka mirip kucing peliharaan, hanya saja telinganya bulat, mata lebar, dan bulu berbintik seperti macan tutul.
Tahukah kamu bahwa mereka salah satu satwa karnivor yang paling banyak tersebar di Asia? Zaman dulu, mereka juga sempat didomestikasi manusia, lho. Simak enam fakta menarik leopard cat yang wajib kamu tahu berikut ini!
1. Seukuran kucing peliharaan

Biarpun mirip kucing peliharaan, leopard cat punya ciri khas yang bisa terlihat kalau diperhatikan baik-baik. Kepala mereka bulat dengan moncong pendek. Telinganya juga cenderung melingkar. Warna bulu dan pola bintik-bintiknya menyerupai saudara jauhnya yang berukuran lebih besar, yakni macan dahan.
Ukuran tubuh leopard cat bervariasi. Mereka yang tinggal di wilayah utara dengan iklim dingin berukuran lebih besar dan berat. Dicatat Cat Specialist Group, leopard cat bisa memiliki berat antara 1,6 kilogram sampai maksimal 8 kilogram.
Warna bulu mereka juga bervariasi mengikuti tempat tinggalnya. Mereka yang tinggal di wilayah tropis berwarna cokelat kekuningan, sementara yang tinggal di area dingin berwarna cokelat keabu-abuan.
2. Karnivor yang paling banyak tersebar di Asia

Leopard cat jadi salah satu karnivor yang paling banyak tersebar di Asia. Menurut laman Animalia, kamu bisa menemukan mereka di beberapa negara Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Selatan. Dan, ya! Kucing ini ada di Indonesia.
Mereka ini salah satu jenis kucing liar di genus Prionailurus. Genus ini mencakup spesies-spesies kucing liar berukuran kecil asli Asia seperti fishing cat atau kucing bakau, flat-headed cat atau kucing tandang, dan rusty spotted cat, si kucing terkecil di dunia.
3. Leopard cat di Indonesia adalah spesies tersendiri

Dari beberapa subspesies leopard cat, mereka yang mendiami wilayah Indonesia dan Filipina diakui sebagai spesies tersendiri pada 2017 lalu. Dilansir laman Cat Expeditions, perbedaan genetik yang ada membuatnya diklasifikasikan secara khusus sebagai Sunda leopard cat atau Prionailurus javanensis.
Sunda leopard cat bisa kamu temukan di pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan lain-lain. Mereka mampu beradaptasi dengan baik sekalipun di wilayah yang telah dimodifikasi manusia seperti perkebunan kelapa sawit.
4. Hampir jadi kucing rumahan

Siapa sangka, leopard cat ternyata memiliki sejarah domestikasi. Sekitar 5000 tahun lalu spesies ini sempat didomestikasi oleh manusia. Oleh karena itu, mereka jadi spesies kucing pertama yang mengalami domestikasi.
Namun karena suatu sebab, mereka digantikan oleh spesies kucing liar Afrika. Dari spesies African wild cat inilah kucing peliharaan kesayangan kita berasal.
5. Predator kecil yang sukses

Biarpun berukuran mungil, leopard cat termasuk predator yang sukses. Mereka dilengkapi dengan telinga bulat lebar untuk mendeteksi mangsa, juga mata lebar untuk melihat lebih jelas saat malam hari. Ukurannya yang kecil dan pola bintik-bintik membuat mereka sangat sulit dideteksi oleh mangsa maupun predator.
Menurut laman Animal Diversity Web, leopard cat suka memakan hewan bertulang belakang berukuran kecil seperti hewan pengerat dan kadal. Kadang mereka juga melumpuhkan mangsa berukuran lebih besar seperti ikan, burung, terwelu, hingga rusa muda.
6. Perkawinan silang menghasilkan kucing Bengal yang cantik

Pecinta kucing pasti mengenal ras kucing Bengal. Yap, ras kucing cantik ini merupakan hasil perkawinan silang antara leopard cat dengan kucing domestik. Nama “Bengal” juga diambil dari nama ilmiah leopard cat, yakni Prionailurus bengalensis.
Kucing Bengal punya bulu indah dengan bintik-bintik khas leopard cat. Menurut laman Vet Street, kucing ini sangat aktif, cerdas, dan penuh rasa ingin tahu. Mereka juga suka memanjat dan bermain dengan air. Jadi, pastikan kalian siap memelihara sebelum memutuskan untuk memiliki ras kucing satu ini, ya!
Karena wilayah persebaran luas dan angka populasi yang stabil, leopard cat berisiko rendah alami kepunahan. Biarpun begitu, bukan berarti keberadaannya tidak terancam oleh perburuan, perdagangan ilegal, dan pengerusakan habitat.
Keberadaan leopard cat sangat penting di ekosistem habitat aslinya, juga berguna untuk mencegah ledakan populasi hewan pengerat dan penyebaran penyakit menular. Jadi, yuk, tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan satwa liar supaya satwa seperti leopard cat bisa hidup damai!