6 Fakta Kashmir Stag, Pola Makannya Berubah Sesuai Musim

Kashmir stag juga dikenal sebagai hangul, spesies rusa yang penyebarannya sangat terbatas. Mereka berada dalam famili Cervidae dan memiliki nama ilmiah Cervus canadensis hanglu. Warna bulunya cokelat gelap keabu-abuan, bagian sisinya lebih pucat. Bagian bawah dan kaki jantan biasanya lebih gelap dari betina. Saat musim dingin, bulunya menjadi lebih lebat dan gelap dari biasanya.
Jantan berukuran lebih besar dari betina, beratnya bisa mencapai 150–250 kilogram dan panjang tubuhnya 1,8–2 meter serta tingginya 1,3 meter. Sementara betina, hanya seberat 110–170 kilogram, panjang tubuhnya 1,8–1,9 meter dan tingginya 1,1–1,2 meter. Walaupun tidak banyak informasi mengenai kashmir stag, fakta-fakta berikut masih bisa memberikan gambaran besar mengenai gaya hidupnya.
1. Wilayah penyebaran kashmir stag

Penyebaran kashmir stag berada di hutan dataran tinggi. Selama musim dingin, mereka lebih suka berada di ketinggian antara 1.600–2.400 meter. Sedangkan di musim panas, kashmir stag berada di ketinggian sekitar 4.000 meter. Akan tetapi, penelitian baru mengungkapkan bahwa kashmir stag ternyata membatasi wilayahnya jauh lebih kecil.
Wildlife Sos menginformasikan bahwa spesies rusa ini sebelumnya tersebar di Taman Nasional Dachigam dan Suaka Margasatwa Tral di Jammu dan Kashmir. Mereka juga berada di Suaka Margasatwa Rajparian, Overa Aru, Lembah Sind dan hutan di Kishtwar dan Bhaderwah.
2. Pola makannya berubah seiring pergantian musim

Sama seperti rusa lainnya, kashmir stag adalah herbivora. Makanan utamanya berupa dedaunan, bunga dan pucuk tanaman. Walaupun begitu, pola makannya berubah untuk menyesuaikan pergantian musim di habitatnya. Saat musim gugur dan banyak pohon menjatuhkan dedaunannya, kashmir stag tidak lagi suka dengan tanaman merambat. Di musim dinin, mereka terlihat menggali tanah beku untuk mencari akar.
3. Mereka sangat pemalu

Berdasarkan informasi dari Roundglass Sustain, kashmir stag tidak mudah ditemukan dan mereka sangat pemalu. Rusa ini akan segera menghindar ketika merasakan keberadaan manusia yang mendekat. Akan tetapi, khasmir stag jauh lebih mudah ditemukan saat musim kawin karena lebih banyak beraktivitas, misalnya jantan yang akan mengejar betina.
4. Betina hidup dalam kelompok

Sumber yang sama menjelaskan bahwa saat musim kawin, jantan dan betina cenderung hidup bersama. Di luar musim kawin, keduanya lebih memilih hidup terpisah. Rusa jantan terus mengejar betina dari belakang dan mengeluarkan suara yang khas, moncongnya juga sedikit terangkat. Panggilannya keras dan terdengar seperti raungan.
Betina berada dalam kelompok yang terdiri dari 2–18 individu, sementara jantan hidup menyendiri. Saat tidak kawin, jantan juga jauh lebih pendiam dan pemalu karena tidak harus mengejar betina untuk kawin.
5. Tanduk jantan digunakan untuk bertarung

Sama seperti rusa lainnya, jantan punya tanduk yang bisa memiliki 16 cabang. Jumlah cabang tersebut menentukan seberapa mendominasi sang jantan. Kashmir stag meluruhkan tanduknya pada bulan Maret–April dan menumbuhkannya kembali beberapa bulan kemudian.
Pada akhir bulan September, tanduknya mengeras kembali. Bagi jantan, tanduk sangat penting karena digunakannya untuk melawan pejantan lain untuk mendapatkan hak kawin dengan betina.
6. Sistem perkawinan kashmir stag

Betina mencapai dewasa reproduktif dan mulai kawin pada usia dua tahun, sementara jantan di usia tiga tahun. Sama seperti rusa lainnya, mereka mengandung selama 6–7 bulan dan melahirkan satu bayi di bulan Mei–Juni. Selain dari usaha jantan untuk mengejar betina, tanduknya juga memiliki peran penting untuk memikat pasangan kawinnya.
Perkawinan biasanya sering terjadi saat siang hari. Akan tetapi, kamera yang ditempatkan dihabitatnya merekam panggilan kawin dari jantan saat malam hari. Itu merupakan kondisi yang mengejutkan sebab kashmir stag sebenarnya bukan hewan noktural.
Sekarang kamu tahu bahwa kashmir stag adalah hewan pemalu yang penyebarannya sangat terbatas. Populasinya di tahun 1900-an hampir mencapai 5,000 dan menurun drastis menjadi 180 di tahun 1968. Populasinya kemudian meningkat sejak tahun 2017. Apakah kamu tertarik melihat rusa besar ini?