Cherry eye adalah salah satu gangguan mata yang umum dialami oleh anjing dan beberapa kucing. Kondisi ini biasanya memancing perhatian dog owner karena kelopak mata anjing mengalami pembengkakan dan berwarna merah, mirip dengan buah cherry.
Meskipun termasuk penyakit yang umum, kondisi cherry eye tetap memerlukan perhatian dan penanganan khusus agar tidak berlanjut menjadi kerusakan permanen. Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan cherry eye? Yuk simak penjelasan di bawah ini!
Dilansir VCA Hospitals, cherry eye adalah sebutan untuk kondisi keluarnya selaput mata ketiga atau disebut dengan membrana nictitans yang terletak di dalam kelopak mata bagian bawah. Kelopak mata ketiga berfungsi sebagai pelindung mata tambahan dan mengandung kelenjar khusus yang menghasilkan air mata.
Kelenjar yang ada pada kelopak mata ketiga tersebut melekat pada bagian tertentu di sudut bagian dalam mata oleh bantuan perlekatan khusus. Jika perlekatan lemah, maka terjadilah cherry eye.
Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing bisa menderita cherry eye. Namun, terdapat beberapa ras tertentu, yang akibat faktor genetik, lebih cenderung mudah mengalami cherry eye.
Melansir PDSA, cherry eye lebih sering ditemukan pada anjing dengan ras British Bulldogs, French Bulldogs, Beagle, Great Dane, Cocker Spaniel, Shih Tzu, Pug, dan Bull Mastiff. Oleh sebab itu, dog owner dengan anjing ras tersebut sebaiknya lebih berhati-hati.
Melansir PDSA, gejala cherry eye berupa munculnya bengkak merah pada salah satu atau kedua sudut mata. Pembengkakan ini terlihat jelas, sehingga dog owner akan mudah mengetahui apabila anjingnya menderita cherry eye.
Dog owner sebaiknya tidak menunggu pembengkakan tersebut hilang sendiri. Segera periksakan ke dokter hewan agar kondisi segera ditangani.
Kondisi cherry eye dapat diterapi dengan jalan operasi untuk mengembalikan kelenjar yang keluar ke posisi semula. Dilansir VCA Hospitals, sekitar 5 hingga 20 persen anjing mengalami kejadian berulang, sehingga perlu melakukan prosedur operasi kembali.
Kondisi cherry eye harus segera ditangani. Cherry eye yang ditunda lebih lama berpotensi meningkatkan risiko kerusakan kelenjar dan selaput mata ketiga.
Kabar baiknya, kondisi cherry eye dapat disembuhkan, sehingga kelenjar dapat kembali berfungsi dengan normal. VCA Hospitals melansir, proses penyembuhan pasca operasi memakan waktu beberapa minggu.
Oleh sebab itu, dog owner perlu cepat tanggap jika anjing kesayangan menderita cherry eye. Segera periksakan ke dokter hewan agar mendapat penanganan yang tepat.
Kasus cherry eye memang umum ditemukan pada anjing. Namun, dog owner tidak perlu terlalu khawatir. Jika anjing segera mendapat penanganan yang tepat, anjing berkesempatan untuk sembuh seperti semula.