Kenali Malagasy Rainbow Frog, Endemik Madagaskar yang Pandai Memanjat

Sebagai hewan endemik Madagaskar, penyebaran malagasy rainbow frog sangat terbatas, khususnya di Massif Isalo. Katak ini berada di ketinggian 700--1.000 meter. Habitat yang dihuninya juga cukup beragam, biasanya berupa ngarai sempit tapi sejuk dan gelap. Mereka menyukai tempat yang sangat lembap. Suhunya kisaran 19-22 derajat celcius.

Animalia menginformasikan bahwa katak ini tidak masalah berbagi habitat yang sama dengan katak lainnya, misalnya katak mantella berkaki biru. Tapi, perlu kamu tahu bahwa spesies terakhir lebih suka terpapar sinar matahari. Oh iya, malagasy rainbow frog suka menggali area berpasir di tepian sungai atau bersembunyi di celah kecil bebatuan.

Saat masih jadi kecebong, katak ini sering menghabiskan siang hari dengan membenamkan kepalanya di sedimen dasar perairan. Membiarkan ekornya mencuat keluar, membuatnya tampak pada posisi yang unik. Siang hari adalah waktu mencari makanan organik di dasar perairan. Sementara di malam hari, mereka akan berenang sambil menyaring partikel makanan di perairan terbuka.

Hidup di alam liar mengharuskan setiap hewan untuk bertahan hidup dengan caranya sendiri. Adaptasi untuk itu pada malagasy rainbrow frog adalah mengembangkan kemampuan mamanjat dan menggali. Mereka punya cakram perekat yang lebar di kaki depannya, memungkinkannya untuk menempel pada dinding ngarai.

Melansir Edge of Existence, strukturnya seperti cakar sehingga bisa memperkuat cengkeraman ketika memanjat. Selain itu, malagasy rainbow frog punya benjolan seperti kutil yang disebut tuberkel, strukturnya kasar di bagian bawah kaki belakangnya. Sangat berguna ketika mereka ingin menggali.

Spesies katak ini dikenal sebagai explosive breeder yang berarti musim kawinnya terjadi secara tiba-tiba dan waktunya tidak berlangsung lama. Biasanya malagasy rainbow frog mulai kawin pada bulan November-Desember, setelah hujan lebat pertama turun sebagai awal dari musim hujan. Menariknya, mereka berkembang biak dalam kelompok yang terdiri dari puluhan individu.

Sumber yang sama menjelaskan bahwa dalam kelompok tersebut, jumlah jantan lebih banyak daripada betina. Setelah proses perkawinan, betina meletakkan telurnya di kolam sementara. Butuh waktu tiga hari bagi telur-telur tersebut untuk menetas menjadi kecebong. Warnanya hitam di siang hari, tapi tampak abu-abu kecokelatan saat malam hari.

Sekarang kamu tahu bahwa malagasy rainbow frog pandai memanjat dan menggali, menyesuaikan dengan habitat yang dihuninya. Pada tahun 2004 hingga 2008, mereka diklasifikasikan sebagai Critically Endangared oleh IUCN. Akan tetapi, laporan terakhir menunjukkan perubahan status menjadi Endangered. Artinya, populasi katak ini terancam punah, bahkan tren populasinya mengalami penurunan.