Setiap tahun, penyu betina yang sudah dewasa melakukan perjalanan jauh hanya untuk kembali ke pantai tempat mereka menetas dulu. Mereka menempuh ribuan kilometer melintasi samudra luas, menavigasi arus laut dan ancaman predator, hanya untuk bertelur di tempat asal. Meskipun terdengar seperti naluri kuno, perilaku ini ternyata menyimpan beragam alasan ilmiah yang mencerminkan kecerdasan evolusi. Tak sedikit pula dari spesies penyu yang bertahan hidup justru karena kemampuan mereka mengenali jejak tempat kelahiran.
Fenomena ini disebut sebagai natal homing, sebuah insting alami yang memungkinkan penyu kembali ke pantai kelahirannya dengan akurasi tinggi. Meski kondisi pantai bisa berubah setiap tahun karena aktivitas manusia maupun faktor alam, penyu tetap setia memilih lokasi yang sama. Tentu banyak yang bertanya, mengapa mereka gak memilih tempat lain yang mungkin lebih aman atau lebih luas? Jawabannya terletak pada gabungan memori biologis, sistem navigasi magnetik, dan strategi bertahan hidup yang kompleks.