Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hujan meteor (pexels.com/ARMAN ALCORDO JR.)
ilustrasi hujan meteor (pexels.com/ARMAN ALCORDO JR.)

Menikmati langit malam sambil menunggu hujan meteor jadi salah satu pengalaman langka yang sayang dilewatkan. Di antara banyaknya hujan meteor yang terjadi tiap tahun, Perseid selalu jadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu. Fenomena langit ini biasanya terjadi setiap Agustus dan cukup dibicarakan karena jumlah gugurannya yang bisa terlihat dalam satu malam tergolong tinggi.

Lantas, kenapa Perseid jadi hujan meteor terbaik 2025? Meski tahun ini ada gangguan cahaya dari Bulan yang cukup terang, hujan meteor ini tetap menjanjikan pertunjukan langit yang memukau. Tak cuma jumlah meteor yang banyak, ada juga peluang besar melihat fireball dan meteor bercahaya panjang yang bikin pengalaman star gazing makin spesial. Yuk, langsung simak fakta-fakta menarik hujan meteor Perseid tahun ini!

Kenapa Perseid jadi hujan meteor terbaik 2025?

Perseid disebut-sebut sebagai hujan meteor terbaik karena jumlah guguran yang muncul saat puncaknya tergolong sangat banyak. Dalam kondisi ideal, kamu bisa melihat sekitar 50 sampai 100 meteor per jam. Itu artinya, hampir setiap menit ada meteor yang melintas di langit.

Tak cuma banyak, meteor-meteor dari Perseid juga dikenal terang dan cepat melintas. Bahkan sering muncul sebagai fireball yaitu meteor super terang yang kadang meninggalkan jejak cahaya panjang pada langit malam.

Tahun 2025 ini, sayangnya puncak Perseid akan berbarengan dengan fase bulan terang sekitar 85 persen. Hal itu bisa membuat langit sedikit terlalu terang sehingga cahaya meteor-meteor tampak lebih redup.

Namun, tenang saja, para ahli masih memperkirakan bahwa kamu bisa melihat 25 hingga 50 guguran meteor per jam. Angka yang tetap tinggi untuk ukuran hujan meteor.

Ditambah lagi, Perseid terjadi pada pertengahan Agustus yaitu waktu di mana cuaca biasanya cukup bersahabat untuk pengamatan langit. Jadi, meskipun cahaya bulan sedikit mengganggu, Perseid tetap jadi hujan meteor paling seru dan menakjubkan pada 2025 ini.

Kapan puncak hujan meteor Perseid?

ilustrasi mengamati hujan meteor. (pexels.com/Yuting Gao)

Puncak hujan meteor Perseid 2025 diprediksi akan terjadi pada 20 UTC tanggal 12 Agustus 2025 atau sekitar pagi hari 13 Agustus waktu Indonesia. Namun, perlu diingat, intensitas hujan meteor akan cepat menurun setelah puncaknya. Untuk itu, usahakan menonton pada malam-malam sebelum atau saat puncaknya berlangsung, ya.

Kalau kamu ingin mendapatkan pengalaman paling bagus, waktu terbaik untuk melihat Perseid adalah setelah tengah malam hingga menjelang subuh. Pasalnya, pada waktu tersebut, titik asal atau radiant hujan meteor Perseid, yang terletak di konstelasi Perseu sudah cukup tinggi di langit sehingga kemungkinan melihat gugurannya lebih besar. Selain itu, Bumi sedang berputar menghadap langsung ke arah datangnya aliran meteor. Jadi, kamu bisa melihat lebih banyak meteor dalam waktu singkat.

Seperti disebutkan sebelumnya, sayangnya, tahun ini hujan meteor Perseid sedikit "tertutup" oleh cahaya Bulan. Puncaknya terjadi hanya 3 hari setelah fase Bulan purnama pada 9 Agustus sehingga langit bisa jadi terlalu terang untuk melihat meteor-meteornya. Bulan akan berada di fase waning gibbous (85 persen terang) saat puncak terjadi.

Namun jangan kecewa dulu, banyak meteor Perseid yang sangat terang, bahkan muncul sebagai fireball. Kamu pun tetap bisa melihatnya meskipun ada cahaya Bulan. Tipsnya, kamu bisa menghalangi cahaya Bulan dengan berdiri di balik bangunan atau pohon agar langit tampak lebih gelap dari arah pandanganmu.

Fakta hujan meteor Perseid

Alasan kenapa hujan meteor Perseid selalu jadi sorotan tiap tahun tidak hanya karena jumlah meteornya yang banyak, tapi juga tampilannya mencolok dan memukau. Nah, sebelum siap-siap begadang buat menyaksikannya, yuk, kenalan dulu sama deretan fakta menarik dari hujan meteor terbaik 2025 ini.

  • Berasal dari Komet Swift-Tuttle

Hujan meteor Perseid terjadi karena Bumi melintasi jalur puing-puing yang ditinggalkan oleh komet 109P/Swift-Tuttle. Saat puing-puing ini bertabrakan dengan atmosfer Bumi, gugurannya akan terbakar dan menghasilkan cahaya terang yang dilihat sebagai meteor.

  • Meteor Perseid sangat cepat

Kecepatan rata-rata meteor Perseid saat memasuki atmosfer Bumi adalah sekitar 36—37 mil per detik (sekitar 59 kilometer per detik). Mengingat gugurannya sangat cepat, udara di depan meteor bisa menjadi panas hingga ribuan derajat Celsius dan membuatnya menyala terang.

  • Muncul setiap tahun

Hujan meteor ini bisa disaksikan setiap tahun, tepatnya antara pertengahan Juli hingga akhir Agustus. Waktu terbaik untuk melihatnya biasanya sekitar 12—13 Agustus atau saat intensitasnya mencapai puncak.

  • Asal usul nama "Perseid"

Nama "Perseid" berasal dari rasi bintang Perseus. Itu karena meteor-meteor ini terlihat seolah-olah berasal dari arah rasi tersebut. Meteor iini kemudian menyebar ke arah rasi Cassiopeia dan Camelopardalis.

  • Bisa dilihat tanpa teleskop

Kamu tidak butuh alat khusus untuk menyaksikan hujan meteor Perseid. Cukup cari tempat yang jauh dari polusi cahaya, seperti daerah pedesaan atau pegunungan, dan pandangi langit malam yang cerah.

  • Bisa muncul meteor api (Fireball)

Selain meteor kecil, Perseid juga kadang menampilkan fireball yaitu meteor besar yang meledak terang seperti bola api di langit. Fenomena ini terjadi saat meteornya berukuran lebih besar dari biasanya.

Jadi, kalau kamu bertanya-tanya kenapa Perseid jadi hujan meteor terbaik 2025, semua jawabannya kini sudah jelas, kan? Tinggal siapkan waktu dan tempat terbaik buat menikmatinya nanti, deh.

Referensi

"How To See The Perseid Meteor Shower". Royal Museums Greenwich. Diakses Juli 2025.

"Perseid Meteor Shower 2025: All You Need To Know". EarthSky. Diakses Juli 2025.

"Perseid Meteor Shower 2025: How And When To See It". BBC. Diakses Juli 2025.

"Perseid Meteor Shower 2025: When, Where And How To See It". SPACE. Diakses Juli 2025.

"Perseid Meteor Shower 2025: Here's Where And When You Can Watch It". Primetimer. Diakses Juli 2025.

Editorial Team