Kenapa Singa Jantan Tidak Berburu?

Dalam struktur sosial singa, jantan berfungsi sebagai pelindung. Dengan ukuran tubuh besar dan kekuatan fisik yang luar biasa, singa jantan bertugas menjaga wilayah kelompok mereka agar aman dari singa jantan lain yang ingin merebut daerah serta mengancam anak-anak singa. Di sisi lain, singa betina memiliki peran penting sebagai penyedia makanan. Mereka yang berburu, memberi makan, dan membesarkan anak-anak dalam wilayah yang sudah dijaga oleh sang jantan.

Secara evolusi, tubuh singa jantan memang lebih cocok untuk bertarung dan mempertahankan wilayah, bukan untuk berburu. Surai tebal yang menutupi lehernya membuat mereka sulit menyamar di balik sabanah atau hutan terbuka. Selain itu, tubuh yang lebih besar dan berat membuat singa jantan tidak secepat betina saat mengejar mangsa. 

Faktor lain kenapa singa jantan tidak berburu adalah risiko cedera, jika seekor singa jantan terluka parah saat berburu, ia bisa kehilangan wilayahnya karena tidak mampu bertarung dengan singa lain. Bagi seekor jantan, itu berarti kehilangan kelompok sekaligus anak-anaknya, karena pemimpin baru biasanya akan membunuh anak dari singa pendahulunya.

Meski jarang terlihat berburu, singa jantan sebenarnya mampu berburu. Bahkan, kemampuan berburu singa jantan setara dengan singa betina. Singa jantan biasanya berburu jika mereka tidak memiliki kelompok sosial dan hidup menyendiri. 

Dalam kondisi seperti ini, singa jantan akan berburu dengan cara berbeda dari betina. Jika singa betina biasanya berburu secara berkelompok untuk menjatuhkan mangsa, singa jantan lebih sering mengandalkan taktik penyergapan, bersembunyi di semak tinggi atau rerumputan lebat untuk mendekati mangsa.

Ada kalanya singa jantan turun tangan dalam perburuan, terutama jika mangsa terlalu besar untuk ditangani singa betina, seperti kerbau atau jerapah. Dalam situasi ini, singa jantan biasanya menampakkan diri atau langsung menyerang mangsa dengan kekuatan luar biasa, sementara singa betina membantu dari sisi lain. Dengan tenaga besar yang dimilikinya, singa jantan mampu menjatuhkan mangsa besar dan memberikan pukulan akhir yang menentukan.

Diperkirakan singa jantan hanya berkontribusi kurang dari 10 persen dalam aktivitas berburu di kelompoknya. Namun, kontribusi kecil ini sangat berarti karena mereka biasanya menumbangkan mangsa besar. Dengan begitu, hasil buruannya bisa memberi makan seluruh kelompok. 

Uniknya, meskipun kontribusinya kecil, tapi singa jantan justru makan lebih banyak daripada singa betina. Alasannya, singa jantan membutuhkan energi lebih besar dibanding betina. Selain ukuran tubuhnya yang lebih besar, ia juga memerlukan kalori tinggi untuk mempertahankan massa otot, menjaga kekuatan, dan berpatroli melindungi wilayah. Inilah sebabnya meski jarang berburu, porsi makan singa jantan justru lebih banyak daripada betina.

Jadi, singa jantan bukannya malas atau tidak bisa berburu, melainkan memiliki peran berbeda dalam kelompoknya. Mereka adalah pelindung wilayah dan penjaga keturunan, sementara betina menjadi penyedia makanan utama. Dalam momen tertentu, singa jantan memang ikut berburu, terutama jika mangsanya terlalu besar untuk ditangani betina. Inilah bukti bahwa di alam liar, setiap peran memiliki arti penting demi kelangsungan hidup bersama.

Referensi

A-Z Animals. Diakses pada Agustus 2025. Do Male Lions Hunt?
EnviroLiteracy. Diakses pada Agustus 2025. Why Can’t Male Lions Hunt?
Londolozi Blog. Diakses pada Agustus 2025. Are Male Lions Lazier Than Females?
Thornybush Blog. Diakses pada Agustus 2025. Male Lions Hunting