5 Herbivora dengan Gigitan Terkuat di Dunia, Melebihi Jaguar dan Singa

- Kanguru memiliki kekuatan gigitan 925 PSI, digunakan untuk merobek rumput dan ranting. Mereka juga memiliki ekor yang dapat dipakai untuk memukul predator dan berlari dengan kecepatan 44 mil per jam.
- Gajah memiliki kekuatan gigitan 2175 PSI, digunakan untuk mengunyah makanan seperti daun, kulit kayu, dan biji-bijian keras. Gajah juga berperan dalam penyebaran benih di lingkungannya.
- Badak memiliki kekuatan gigitan 1000 PSI, berguna untuk melawan predator dan badak lainnya. Mereka bisa berlari hingga 34 mph dan berkomunikasi melalui dengusan, meringkik, dan geraman.
Karnivora adalah hewan yang memakan daging hewan menggunakan banyak cara mulai dari menerjang, menangkap hingga menggigitnya. Banyak karnivora dengan gigitan terkuat di atas 1000 PSI yang tentu digunakan untuk mengoyak kulit dan daging sang mangsa.
Contoh buaya air asin mempunyai daya gigitan sebesar 3600 PSI untuk menghancurkan tulang dan berputar di air untuk merobek mangsa. Jaguar dengan kekuatan gigitan sekitar 1500 PSI untuk menggigit tulang belakang atau tengkorak mangsa. Hiu putih besar merobek daging anjing laut dengan kekuatan gigitan mencapai 1800 PSI. Itu contoh bagi karnivora.
Uniknya ada juga herbivora dengan kekuatan gigitan di atas 800 hingga 2000 PSI, padahal bukan buat menaklukkan mangsa. Penasaran kan apa gunanya kekuatan gigitan kuat dari herbivora ini. Simak.
1. Kanguru

Kanguru menempati urutan terkecil dengan kekuatan gigitan 925 PSI hampir sama dengan beruang grizzly. Gigi kanguru tidak bertumpu pada kekuatan gigi depan untuk mengoyak mangsa. Faktanya, kanguru hanya memiliki gigi seri panjang ukuran 2 inci untuk merobek bilah rumput, ranting pohon dan semak-semak. Gigi gerahamnya digunakan untuk menguyah dan menghancurkan biji-bijian.
Selain itu, kanguru mempunyai banyak kebolehan yakni ekornya bisa memukul predator dan juga dimanfaatkan untuk menyeimbangkan tubuhnya setiap melakukan lompatan. Kanguru juga dapat berlari dengan kecepatan 44 mil per jam.
2. Gajah

Kerennya, kekuatan gigitan gajah sekitar 2175 PSI itu lebih kuat daripada karnivora seperti jaguar dan singa. Gigitan sebesar itu hanya dirancang untuk memakan daun, kulit kayu, ranting, buah dan biji-bijian keras. Mereka mempunyai gigi molar dengan struktur bergelombang untuk meningkatkan efesiensi saat menguyah makanan.
Dengan memecah biji keras, membuat gajah berperan dalam penyebaran benih di lingkungannya yang nantinya bisa dimanfaatkan hewan dan tumbuhan lain. Gajah menggunakan gigi belakangnya sangat besar untuk mengunyah tumbuhan.
Gerahamnya memiliki panjang sekitar 20 cm dan berat 4 kg. Gajah adalah makhluk sosial terdiri dari 15 ekor dipimpin oleh betina yang membawahi anak-anaknya.
3. Badak

Badak memamerkan kekuatan gigitan mencapai 1000 PSI untuk melawan predator seperti singa, hyena bahkan buaya nil. Selain itu, berguna untuk melawan badak lainnya untuk perebutan teritorial dan memperebutkan hak kawin betina. Gigi badak adalah seri yang tajam dengan panjang lebih dari 5 inci. Geraham besarnya digunakan untuk menghancurkan batang dan daun agar bisa dicerna.
Badak merupakan hewan terlihat berat yang bisa berlari hingga 34 mph. Jantan bersifat soliter, sementara betina tergabung dalam kawanan kecil. Jantan dewasa menandai wilayah teritorialnya dengan feses dan urin. Badak berkomunikasi melalui dengusan, meringkik dan geraman.
4. Gorila

A-z animals menyebut, gorila menghasilkan daya gigitan 1300 PSI membantunya untuk menguyah buah, daun, rebung, kulit kayu, biji-bijian dan batang yang keras. Kekuatan gigitan gorila bertumpu pada rahangnya yang besar.
Gigi taring jantan dua kali lebih besar daripada betina digunakan untuk memotong dan merobek tumbuh-tumbuhan. Omong-mong, jantan dapat makan hingga 40 pon per hari.
Gorila jantan pun memamerkan gigi taringnya untuk tujuan dominasi di wilayah jelajahnya. Meskipun jarang, gajah bisa menggunakan kekuatan gigitannya untuk membela diri dari ancaman.
Gorila membuat sarang dari ranting dan daun baik di tanah maupun pohon. Kecerdasan gorila membuat mereka mengerti untuk merawat satu sama lain.
5. Kuda nil

Dilansir africa-safaris, kekuatan gigitan kuda nil antara 1800 dan 2000 PSI cukup untuk menghancurkan tulang dan merobek perahu. Gigi serinya berukuran 40 cm, jumlah gigi 35 dan mampu membuka rahang hingga 150 derajat. Kuda nil memakan berbagai rumput, buah-buhan dan tanaman air. Kuda nil makan sekitar 60 pon per hari.
Jantan akan saling berkelahi menggunakan gigitannya untuk merebut ataupun mempertahankan wilayah teritorial. Selama periode kawin, para jantan terlibat dalam pertempuran brutal di mana sering meninggalkan bekas luka (gigitan) cukup fatal.
Sebagai herbivora, kuda nil terang-terang menunjukkan keberaniannya untuk menggigit predator seperti buaya, singa dan hyena yang menganggu ketenangan anaknya.
Faktanya terjelaskan bahwa kekuatan gigitan singa sang karnivora ganas tersebut kalah dengan gajah, gorila dan kuda nil. Oleh karena itu para herbivora ini jangan dianggap remeh.
Kamu jangan macam-macam dengan herbivora, walaupun tidak alami menyerang manusia. Sebaiknya berperilaku baik terhadap mereka untuk terhindar dari gigitannya ya.