Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Suara Dengkuran Kucing Membuat Kita Jadi Rileks?

kucing yang sedang tidur (pixabay.com/mariya_m)
kucing yang sedang tidur (pixabay.com/mariya_m)

Siapa di sini yang pelihara kucing di rumah? Pasti banyak sekali, kan, cerita lucu, haru, sedih, sampai menyebalkan selama memelihara si anabul kesayangan? Ya, memelihara kucing bisa dibilang jadi salah satu cara bagi kita untuk menemukan banyak pengalaman unik ketika ingin berinteraksi dengan hewan. Kelakuan kucing yang agak random ditambah dengan penampilan yang imut sudah jadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang.

Salah satu ciri khas kucing yang pasti kamu sadari adalah kebiasaan mereka untuk mendengkur. Baik saat sedang dielus ataupun ketika sedang tiduran di sekitar kita, kucing sering mengeluarkan suara ini dengan keras. Uniknya, bukannya terganggu, ternyata otak kita justru akan merasa lebih rileks yang pastinya sangat menyenangkan untuk dialami.

Pertanyaannya, kenapa dengkuran kucing bisa memiliki efek relaksasi bagi manusia? Apakah hal tersebut dapat terbukti melalui sains atau kebetulan belaka? Yuk, kita cari tahu jawabannya sama-sama!

1. Kenapa kucing mendengkur?

Asal suara dengkuran kucing ternyata dari getaran di laring dan pita suara. (pixabay.com/Nennieinszweidrei)
Asal suara dengkuran kucing ternyata dari getaran di laring dan pita suara. (pixabay.com/Nennieinszweidrei)

Oke, sebelum menjawab dampak dengkuran kucing bagi tubuh kita, ada baiknya pembahasan dimulai dengan alasannya. Tentunya, anabul ini hanya akan mengeluarkan suara ini pada momen-momen tertentu. Menariknya, pertanyaan yang terdengar remeh ini sebenarnya masih menimbulkan perdebatan di kalangan peneliti. Malahan, asal suara dengkuran ini sempat ada miskonsepsi yang berujung pada revisi di kemudian hari.

Dilansir BBC Science Focus, awalnya kita menduga suara dengkuran kucing itu berasal dari darah yang mengalir melalui vena cava inferior atau pembuluh darah yang menghubungkan sisi kanan jantung kucing. Namun, teori ini kemudian terbantahkan setelah peneliti menemukan fakta kalau suara dengkuran ini berasal dari laring kucing. Suara dengkuran sendiri muncul saat laring ini menyempit dan menyentuh pita suara kucing sampai menimbulkan getaran tiap mereka menghirup dan mengembuskan nafas. Getaran inilah yang jadi suara dengkuran khas kucing yang sering kita dengar itu.

Kemudian, untuk apa sebenarnya kucing mendengkur? Sayangnya, sampai saat ini pun kita hanya bisa menduga-duga karena saking random-nya anabul kesayangan kita ini. Namun, ada beberapa jawaban yang diduga kuat jadi latar belakang dari dengkuran yang dihasilkan kucing. Salah satu dugaan paling kuat adalah sebagai bentuk komunikasi kucing dengan manusia yang ada di dekatnya. Menurut Dr. Lauren Finka, kucing mendengkur dengan harapan menerima sesuatu dari manusia, misalnya makanan atau perhatian.

Selain bentuk komunikasi, ada pula sejumlah alasan yang diduga jadi latar belakang kucing mendengkur. PetMD melansir, kucing akan mendengkur saat merasa cemas, sakit, atau menunjukkan perasaan yang sedang mereka rasakan saat ini. Dengkuran kucing pun sebenarnya bisa saja kita pancing sendiri dengan cara mengelus-elus bagian tubuh yang mereka sukai. Akan tetapi, tetap hati-hati dalam mengelus supaya tidak digigit jika tak sengaja mengelus area "terlarang" bagi si anabul, ya!

2. Sederet manfaat dengkuran kucing bagi manusia

seseorang yang sedang mengelus kucing (pixabay.com/Nick_the_Photographer)
seseorang yang sedang mengelus kucing (pixabay.com/Nick_the_Photographer)

Kita sudah tahu asal-usul suara dengkuran yang dihasilkan kucing. Lalu, soal efek rileks yang kita rasakan setelah mendengar suara ini, apakah itu terbukti melalui sains atau sekadar sugesti belaka? Ternyata, ada jawaban saintifik yang membuktikan dampak dengkuran kucing bagi psikologi manusia, lho.

Dilansir Inspire The Mind, saat kucing mendengkur, otak mereka akan melepaskan hormon endorfin. Hormon yang satu ini membantu kucing dalam mengatasi rasa sakit dan memperbaiki tingkat stres supaya tubuh si kucing bisa menjadi rileks. Hebatnya, manusia yang mendengarkan suara dengkuran ini turut melepaskan hormon yang sama sehingga membuat kita jadi lebih rileks, sekalipun sebenarnya sedang stres. 

Kemudian, dengkuran kucing ini ada pada frekuensi suara tertentu, yakni sekitar 25—140Hz. Bagi kucing, suara dengan frekuensi tersebut dapat dirasakan langsung pada tubuh sehingga tulang, sendi, dan tendon mereka jadi lebih rekat. Hal ini pula yang diduga jadi penyebab kucing bisa cepat sembuh ketika tiga bagian tersebut terluka. Sementara pada manusia, mendengarkan suara dan merasakan sensasi getaran dengan frekuensi 10—50Hz selama beberapa menit sehari saja sudah sangat membantu untuk memperkuat tulang, tendon, dan sendi.

Tak berhenti sampai di situ, Inspira Health melaporkan bahwa dengkuran kucing punya manfaat fisik lain terkait sistem saraf. Detak jantung kita jadi bisa lebih terkendali dan tekanan darah tinggi dapat menurun hanya dengan mendengar dan merasakan getaran dengkuran anabul kesayangan kita. Dengan demikian, kita jadi bisa mengelola emosi secara positif.

3. Tidak hanya bermanfaat untuk mereka sendiri, dengkuran kucing juga berpengaruh bagi manusia

kucing yang sedang menatap dengan lucu (pixabay.com/Daga_Roszkowska)
kucing yang sedang menatap dengan lucu (pixabay.com/Daga_Roszkowska)

Jadi, dengkuran kucing itu ternyata berasal dari laring dan pita suara milik mereka. Suara khas yang satu ini pun tak hanya keluar saat mereka ingin mendapatkan manusia, tetapi bisa saja dikeluarkan saat tidak ada orang sama sekali. Sebab, seperti yang sudah disebutkan di atas, dengkuran mampu membuat kucing mengatasi masalah fisik yang berkaitan dengan sendi, tulang, dan tendon supaya jadi lekas membaik.

Manfaat yang bisa dirasakan dari dengkuran kucing ternyata bukan mitos belaka. Siapa sangka hanya dengan mendengar dan merasakan dengkuran anabul, manusia dapat mengelola perasaannya menjadi lebih baik. Hal ini menunjukkan betapa dinamisnya hubungan belasan ribu tahun antara manusia dan kucing sampai-sampai hal sesimpel dengkuran saja punya manfaat menarik bagi kita maupun si kucing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us