Apakah Aman Naik Pesawat Saat Cuaca Buruk? Ini Penjelasannya

Ini yang sering jadi pertanyaan banyak penumpang

Sebagai penumpang, keselamatan tentu jadi poin pertimbangan penting saat menaiki kendaraan. Termasuk ketika sedang terbang menggunakan pesawat. Cuaca buruk seperti hujan badai dan awan yang gelap kerap menimbulkan kekhawatiran tersendiri. 

Lantas, apakah aman naik pesawat saat cuaca buruk? Berikut penjelasan ringkasnya serta alasan kenapa pesawat bisa disebut sebagai alat transportasi teraman. Ketahui pula kapan kamu perlu khawatir saat menaikinya, ya.

Apakah aman naik pesawat saat cuaca buruk?

Apakah Aman Naik Pesawat Saat Cuaca Buruk? Ini PenjelasannyaIlustrasi pesawat terbang (unsplash.com/Griselda Servin

Khawatir naik pesawat saat cuaca buruk?

Terkait hal tersebut, sebetulnya penumpang bisa lebih tenang. Pasalnya, secara keseluruhan sebenarnya penerbangan aman dilaksanakan meski cuaca sedang buruk. Itulah alasan kenapa lalu lintas penerbangan komersial tetap tinggi setiap waktu, melansir Fine Airport Parking.

Dalam sumber yang sama disebutkan bahwa kebanyakan pembatalan keberangkatan pesawat bukan karena cuaca buruk. Sebaliknya, alasannya justru berkaitan dengan kebutuhan sebelum terbang atau masalah operasional di darat.

FYI, pesawat komersial menjadi salah satu transportasi paling aman. Hal tersebut merujuk pada data dari Bureau of Transportation Statistics (BTS) berdasarkan peristiwa yang terjadi di Amerika Serikat tahun 2010-2019. Sementara itu, studi dalam Research in Transportation Economics menyebutkan bahwa angka kematian atau kecelakan pesawat lebih rendah daripada mobil.

Meski demikian, tingkat keamanan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sherburn Aerro Club menjelaskan hal ini dapat didasari oleh ukuran pesawat, pengalaman pilot, dan prakiraan cuaca atau seberapa buruk kondisi yang akan dilewati.

Baca Juga: Pesawat Dilarang Terbang di Beberapa Area Ini, Apa Alasannya?

Mengapa penerbangan pesawat tetap aman meski cuaca buruk?

Jawaban apakah aman naik pesawat saat cuaca buruk dilatarbelakangi oleh banyak faktor. Faktor pertama tentu berkaitan dengan konstruksi fisiknya.

Pesawat modern dirancang tahan terhadap badai, angin kencang, turbulensi, bahkan sambaran petir. Angin kencang tidak akan menyebabkan pesawat jatuh dari langit. Begitu pula dengan hujan lebat, tidak akan menyebabkan badan pesawat rusak.

Namun, faktanya, US National Weather Service menyebutkan bahwa pesawat terbang yang melayani penerbangan komersial rata-rata disambar petir 1-2 kali per tahun. Lantas, bagaimana hal tersebut bisa dikatakan tidak terlalu memengaruhi penerbangan?

Dilansir Simple Flying, badan pesawat bertindak sebagai sangkar faraday atau ruang tertutup yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Nantinya, listrik yang muncul dialirkan melalui bagian luar. Di samping itu, beberapa pesawat pun dilengkapi elemen penghantar untuk mengarahkan arus. Berkat hal tersebut, pesawat mampu terbang di tengah cuaca buruk.

Lebih lanjut, pilot pun memiliki pengetahuan terkait kondisi cuaca. Sebagai pemegang kemudi, pilot juga tahu jenis turbulensi yang harus diantisipasi sehingga paham kapan harus menghindari badai. Dalam prosesnya, pilot bekerja sama dengan stasiun layanan penerbangan berdasar data layanan cuaca nasional untuk mengetahui berbagai hal terkait cuaca. Termasuk di antaranya titik embun hingga jarak pandang. Hal ini tentu bisa menjadi penolong saat penerbangan.

Kapan penerbangan dikatakan berbahaya?

Apakah Aman Naik Pesawat Saat Cuaca Buruk? Ini Penjelasannyailustrasi pesawat terbang (pexels.com/Pascal Renet)

Meski terhitung aman, bukan berarti berkendara dengan pesawat terbang saat cuaca buruk tidak ada risikonya sama sekali. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan pesawat terbang tidak memungkinkan untuk berangkat akibat cuaca buruk. Berikut di antaranya:

  • Kondisi berkabut. Kabut menyebabkan jarak pandang terbatas. Meski banyak pesawat komersial memiliki autopilot yang bisa bekerja dalam jarak pandang nol, kondisi ini kerap mengganggu saat take off pesawat. Oleh karena itu, hal ini memungkinkan penerbangan ditunda.
  • Angin kencang. Sama seperti kabut, angin kencang dapat mengganggu saat lepas landas dan terkadang ketika landing. Namun, angin melintang di atas 60 km/jam atau angin kencang di atas 10km/jam tidak membahayakan penerbangan apabila sudah lepas landas, melansir Love The Maldives.
  • Hujan beku. Kondisi ini dihindari, baik saat take off, landing, atau ketika berada di atas udara. Pasalnya, hujan beku dapat menyebabkan penumpukan es dengan cepat di sayap pesawat, melansir Pilot Institute.
  • Badai petir. Kondisi ini dapat berbahaya bagi pesawat kecil karena bisa memicu turbulensi parah. Meski demikian, pesawat mungkin masih bisa terbang walau hanya mengelilingi area terbatas dengan jarak sekitar 1-20 mil laut atau sekitar 37 km.

Jadi, apakah aman naik pesawat saat cuaca buruk? Sebetulnya sebagian besar penerbangan aman. Namun, pada kondisi tertentu tetap tidak disarankan. Nah, pada kondisi yang tidak memungkinkan ini, maskapai mungkin akan menunda bahkan melakukan pembatalan keberangkatan.

Baca Juga: 7 Pesawat Jet Pribadi dengan Jarak Tempuh Terjauh di Dunia

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya