Hewan Berdarah Dingin: Pengertian, Cara Hidup, dan Contohnya
ilustrasi hewan berdarah dingin hiu (pexels.com/Matt Waters)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar hewan berdarah dingin? Istilah tersebut bukan sekadar julukan, lho. Melainkan juga kategorisasi hewan berdasarkan energinya.
Lantas, apakah hewan-hewan dalam kelompok ini benar-benar punya darah dingin? Simak pengertian dan penjelasan lebih lanjutnya di bawah, ya.
Apa itu hewan berdarah dingin?
Cold blooded animal alias hewan berdarah dingin merupakan hewan yang tidak bisa mengatur suhu internalnya secara konstan, melansir AZ Animals. Hewan kategori ini juga dikenal sebagai ektoterm.
Meski tidak memiliki panas dalam darah, bukan berarti mereka tidak memerlukannya, lho. Untuk mempertahankan tubuh dalam suhu optimal, hewan-hewan ini perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Jika suhu terlalu rendah, ia akan mencari sinar matahari untuk meningkatkan suhu. Sebaliknya, apabila cuaca terlalu terik, ia akan mencari tempat lingkungan dengan suhu lebih rendah untuk bertahan hidup.
Hewan-hewan berdarah dingin juga bisa menghemat energi mereka sendiri. Saat suhu sedang terlalu dingin, misalnya, mereka akan mencari lingkungan dengan suhu lebih rendah. Tujuannya, agar metabolisme tubuh melambat dan bisa menghemat energi, melansir Zoo Atlanta.
Kok bisa gitu, ya? Bisa saja. Ibaratnya, hewan-hewan berdarah dingin ini tidak punya tungku energi yang harus dihangatkan setiap saat.
Mekanisme termoregulasi hewan berdarah dingin
Ilustrasi kura-kura (pexels.com/Jeremy Bishop)Hewan berdarah dingin setidaknya punya satu atau kombinasi termoregulasi. Dilansir Biology Notes, metodenya terbagi menjadi tiga, yakni:
- Poikilothermy
Keadaan ketika suhu internal hewan mungkin bervariasi, tetapi suhu inti tetap sama dengan lingkungan terdekat.
- Ectothermy
Kondisi ini mengacu pada mekanisme ketika hewan memanfaatkan sarana eksternal, seperti matahari, untuk mengontrol suhu tubuh mereka.
Editor’s picks
- Heterothermy
Nah, yang ketiga ini mengacu pada mekanisme saat suhu tubuh dapat berubah secara drastis saat hewan berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya.
Baca Juga: 4 Perbedaan Ular Welang dan Ular Weling, Sama-sama Berbahaya
Ciri hewan berdarah dingin
Darah dingin bukan berarti darahnya akan terasa seperti es, ya. Beberapa hewan berdarah dingin bahkan punya racun yang membuatmu harus jauh-jauh.
Lantas, bagaimana cara mengetahui seekor hewan berdarah dingin? World Atlas dan ByJu's membagikan sejumlah ciri-ciri hewan berdarah dingin yang dapat kamu pahami.
- Hewan berdarah dingin lebih aktif saat suhu tinggi. Alasannya, mereka menyerap panas untuk mengaktifkan otot. Sebaliknya, mereka cenderung menghemat energi saat suhu dingin
- Seperti disebutkan sebelumnya, mereka tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri dan bergantung pada lingkungan
- Suhu tubuh mengikuti lingkungan sekitarnya
- Punya strategi untuk bertahan hidup. Misalnya, hibernasi saat musim dingin atau aestivasi alias tidur saat musim panas.
Contoh hewan berdarah dingin
ilustrasi ular piton (pexels.com/@volker-kaes)Beberapa sumber mengatakan bahwa persebaran hewan berdarah dingin umumnya terbatas pada lingkungan darat dan air. Hal ini terjadi karena mereka tidak dapat berdaptasi dengan perubahan suhu dan lingkungan yang ekstrim, melansir ByJu's.
Sebagian besar hewan berdarah dingin adalah amfibi, reptil, dan jenis ikan. Beberapa contohnya, yakni:
- Viper badak
- Hiu macan
- Cane toad
- Kura-kura
- Tardigrades atau beruang air.
Beberapa hewan berdarah dingin memiliki sistem metabolisme tambahan di tubuhnya. Dengan demikian memungkinkan bertahan di suhu lebih ekstrim dibanding hewan ektoterm yang lain.
Dari pengertian dan karakteristiknya, bisakah kamu menyebutkan contoh hewan berdarah dingin lainnya? Semoga ulasan ini membantu, ya.
Baca Juga: Apakah Kucing Boleh Makan Daging? Ini Penjelasan dan Aturannya
Berita Terkini Lainnya
