Kenapa Perempuan Tidak Bisa Baca Maps? Ini Penjelasan Sains

Pembelaan: bukan tidak bisa, cuma kurang valid aja

Pernah viral pada masanya, sepasang kekasih dari Klaten ingin ke Solo malah kesasar sampai Yogyakarta. Alasannya, mbak pacar salah baca Google Maps. Kasus ini hanya satu di antara beberapa kasus yang kerap terjadi. Polanya sama, tersesat karena perempuan bertanggung jawab mengarahkan, tapi keliru.

Hal tersebut lantas menimbulkan pertanyaan, kenapa perempuan tidak bisa baca maps alias peta, sih? Ternyata, potensi penyebabnya dapat dijelaskan secara sains, lho. Begini penjelasannya.

Kenapa perempuan tidak bisa baca maps?

Satu pembelaan sebelum lebih jauh, tidak semua perempuan kesulitan membaca peta, ya. Beberapa tentu bisa memahami maps dengan baik, meski ada juga yang tidak dapat mengarahkannya secara jelas.

Lantas, kenapa perempuan tidak bisa baca maps? Para peneliti meyakini perbedaan jenis kelamin dan perannya dalam evolusi menjadi alasan kenapa laki-laki lebih tepat soal nagivasi daripada perempuan. 

Pada masa lalu, laki-laki memiliki peran untuk berburu dan mengintai mangsa. Hal ini membuatnya terampil dalam navigasi. Sementara itu, perempuan bertugas mencari makanan hingga mengenali buah-buahan di sekitar yang aman untuk dijadikan bahan konsumsi.

Proses evolusi tersebut membuat laki-laki menunjukkan keunggulan navigasi spasial dibanding perempuan. Sebuah studi dalam Psychonomic Bulletin & Review menunjukkan bahwa laki-laki memiliki kemapuan melakukan perjalanan lebih jauh tanpa mengubah arah, lebih sedikit berhenti, dan sedikit kembali ke lokasi yang dikunjungi sebelumnya.

Baca Juga: 10 Fakta PETA, Tanpanya Mungkin TNI Tak Akan Pernah Sama

Perempuan unggul melihat keadaan sekitar

Kenapa Perempuan Tidak Bisa Baca Maps? Ini Penjelasan Sainsilustrasi perempuan membaca peta (pexels.com/Thirdman)

Sebuah studi yang dipublikasi dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pun menunjukkan bagaimana perempuan dan laki-laki berbeda dalam hal arah. Perempuan cenderung lebih sadar terhadap benda-benda sekitar, sedangkan laki-laki unggul dalam hal navigasi.

Penelitian ini meminta responden perempuan dan laki-laki menilai lukisan dengan kategori indah atau lainnya. Pada waktu yang sama, peneliti melihat medan listrik pada otak tiap kelompok. Diketahui bahwa ketika mengagumi gambar yang indah, kedua sisi neuron otak perempuan terstimulasi. Sementara, pada laki-laki hanya neuron sebelah kanan.

Uniknya, sisi kiri otak berkaitan dengan penggambaran objek jarak dekat. Adapun sisi kanan bekerja lebih baik dalam memahami koordinat. Selanjutnya, ini memengaruhi bagaimana keduanya memahami peta dan arah.  

Laki-laki menyelesaikan tugas navigasi menggunakan strategi berbasis orientasi yang melibatkan jarak dan arah mata angin. Sementara, perempuan cenderung mendasarkan aktivitas dengan mengingat lokasi, landmark, dan arah relatif seperti kiri dan kanan.

Kendati demikian, bukan berarti kemampuan perempuan tidak mendukung untuk memahami maps, ya. Perempuan biasanya akan cenderung memperhatikan objek sekitar yang tidak relevan dengan tugas arah. Akan tetapi, cara yang digunakan laki-laki dinilai lebih efektif ketika membaca peta

Kenapa perempuan tidak bisa baca maps berkaitan erat dengan evolusi dan pengaruhnya terhadap kinerja otak. Namun, jangan khawatir, kemampuan spasial ini bisa dilatih, kok.

Baca Juga: Sering Ngomong 'Um'? Ini Fakta Sains dan Cara Mengatasinya

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya