Mangkuk Ayam Jago Jadi Google Doodle, Ini Sejarah dan Maknanya

Ternyata, alat makan ikonik ini punya sejarah panjang

Coba cek, di dapurmu punya mangkuk ayam jago gak? Kalau pun gak ada, setidaknya pasti kamu pernah ketemu mangkuk ikonik ini di tukang bakso atau penjual mi ayam langganan. Bahkan hari ini (12/9/2022), Google menggunakannya sebagai doodle spesial di halaman awal pencarian. 

Dari segi bentuk sebetulnya gak ada beda dengan mangkuk lainnya. Lantas, apa yang membuat mangkuk dengan gambar ayam jago merah ini begitu istimewa?

Sejarah mangkuk ayam jago

Ternyata, mangkuk ayam jago ini bukan sembarang mangkuk, lho! Inovasi wadah makanan ini, mulai muncul pada masa Dinasti Ming. Saat itu, Kaisar Chenghua (1465-1487) selaku pemimpin dinasti memesan empat buah cawan.

Kaisar mengajukan special request, cawannya harus bergambar ayam jago dan ayam betina. Permintaan ini, secara personal disampaikan kepada pengrajin keramik khusus kekaisaran di daerah Jingdezhen, Propinsi Jiangxi. Di luar daripada itu, pengrajin keramik di daerah ini memang terkenal. Mereka biasa membuat keramik untuk istana sejak abad 6 Masehi.

Gak sembarang menggambar, cawan permintaan kaisar ini dibuat dengan teknik doucai. Selain prosesnya, pembuatan mangkuk ini juga spesial. Sebab, ini dibuat untuk dirinya dan sebagai tanda cinta kepada sang permaisuri.

Selanjutnya, cawan permintaan Kaisar Chenghua tersebut disebut dengan Jī gāng bēi (鸡缸杯) atau ‘cawan ayam’. Pada cetakan akhirnya, terlihat gambar ayam jago, ayam betina, serta anak ayam. Ilustrasi tersebut memiliki makna kemakmuran dan 'banyak anak, banyak rezeki'.

Mangkuk kreasi Kaisar Chenghua ini, menarik perhatian banyak pemimpin selanjutnya. Di antaranya, ada Kaisar Wanli (berkuasa 1572-1620) dan Kaisar Kangxi (berkuasa 1661-1722), mereka berani mematok harga tinggi untuk mangkuk ayam tersebut.

Gak cukup di situ, seorang kaisar bernama Qian Long, yang bertakhta tahun 1735-1796, bahkan membuat puisi khusus tentang mangkuk ayam jago tersebut. Mangkuk, lho, Guys! 

Barulah pada masa Dinasti Qing, mangkuk ayam jago mulai diproduksi massal. Dengan demikian, masyarakat mulai bisa menggunakan mangkuk serupa yang dibanderol dengan harga terjangkau. Terlebih, jika dibandingkan dengan mangkuk motif naga, phoenix, atau lainnya. 

Sumber lain mengatakan bahwa kreasi mangkuk ayam jago dimulai dari Provinsi Guangdong di China Selatan, lebih dari satu abad yang lalu. Pembuatnya adalah pengrajin Hakka yang secara individu mencetak dan melukisnya dengan tangan. Makanya, mangkuk ayam jago asli memiliki perbedaan dalam ukuran dan polanya. 

Setelah banyak masyarakat Hakka berimigrasi ke Asia Tenggara, produksi mangkuk ayam jago pun turut menyebar. Dilansir Bangkok Post, pabrik keramik pertama dibuka pada tahun 1955. Ketika itu, Chin Simyu, seorang imigran Tionghoa di Thailand, menemukan sejumlah besar kaolin atau tanah liat China di daerah Lampang.

Kenapa harus ayam jago?

Mangkuk Ayam Jago Jadi Google Doodle, Ini Sejarah dan Maknanyailustrasi mangkuk ayam jago (unsplash.com/Aldrin Rachman Pradana)

Dibanding gambar alat makan pada masanya, mangkuk ayam jago cenderung 'minimalis'. Ada ayam jago, daun, dan bunga dengan latar belakang putih polos. Meski desainnya demikian, makna yang disampaikan sangat filosofis, lho!

Daun yang digambarkan pada mangkuk ini adalah daun pisang hijau yang melambangkan keberuntungan. Adapun bunganya merupakan bunga peony merah atau ungu, yang terkenal dengan frasa '花开富贵' atau Huā kāi fùguì. Filosofi bunga tersebut yakni kekayaan dan status sosial yang tinggi. 

Lantas, mengapa harus ayam jantan, bukan betina? Penggambaran ini erat kaitannya dengan pandangan sosial yang lebih mengutamakan laki-laki daripada perempuan. Dahulu, orang tua Hakka akan memberikan mangkuk ayam jantan dengan ukiran nama atau tanda unik di atasnya. Mangkuk ini diberikan kepada anak laki-laki dan tetap akan ada di aula leluhur, sampai pemiliknya meninggal.

Selain itu, ayam jago juga disimbolkan sebagai lambang kerja keras untuk mendapat kemakmuran bagi petani sekitar. Sebab, ayam jago berperan membangunkan seseorang pada pagi hari untuk turun ke ladang. 

Baca Juga: Operation London Bridge, Protokol Kerajaan Setelah Kematian Ratu

Mangkuk ayam jago saat ini

Mangkuk Ayam Jago Jadi Google Doodle, Ini Sejarah dan Maknanyailustrasi mangkuk ayam jago (dok. GalihJalu_95)

FYI, Cawan Chenghua hanya ada empat di dunia. Benda bersejarah ini pernah dilelang oleh badan lelang Sotheby di Hong Kong pada 1960, 1970an, 1980an, 1990an dan terakhir 2014 lalu. Lantas, tahukah kamu berapa nilai lelang tertingginya? Yup, 36,3 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp538.839.015.000. Bingung, kan, bacanya? Sama.

Sejarahnya yang panjang dan penuh filosofis, gak membuat mangkuk ini lantas menjadi langka. Justru mangkuk ini makin banyak diproduksi, tetapi tentu saja bukan versi asli Kaisar Chenghua. Di Thailand, produksi mangkuk ayam jago ini dilakukan hampir seabad.

Grup Keramik Dhanabadee, pernah menjadi produsen mangkuk ayam jago utama di Thailand. Dahulu, mangkuk ini dibuat secara tradisional dengan tangan. Bahkan satu pekerja hanya bisa menyelesaikan 30 mangkuk sehari. Namun, kini, bantuan mesin membuat produksi lebih cepat, bisa sampai ratusan buah setiap harinya.

Mangkuk ayam jago yang juga disebut cham gai dalam bahasa Thailand merupakan keramik ikonik di dapur dan meja makan Thailand. Setelah sekian dekade, mangkuk ayam jago lebih banyak diproduksi sebagai suvenir alih-alih alat makan utama.

Di Indonesia, sebuah perusahaan mengklaim merek dagang dari rooster print alias desain ayam jago merah yang terkenal ini. Jika menggunakannya dengan sembarangan, dapat didenda hingga Rp2 miliar atau sekitar 137.000 USD dan/atau penjara hingga 5 tahun. 

Well, gak heran jika mangkuk dengan gambar ayam jago ini jadi favorit semua orang. Harganya yang murah dengan fisik tebal, jadi nilai plus tersendiri. Belum lagi kemampuannya yang tahan lama dan dapat dipegang dengan satu tangan. Sangat mudah digunakan untuk makanan cepat saji.

Itu juga yang menjadi salah satu alasan mangkuk ayam jago banyak digunakan pedagang kaki lima. Coba cek lagi warung langganan bakso atau mi ayam favoritmu, masih pakai mangkuk ayam jago gak?

Baca Juga: Ratu Elizabeth II, Perjalanan Hidup Pemimpin Terlama Kerajaan Inggris

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya