Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik serta Fungsinya

Punya fungsi penting pada perkembangan makhluk hidup

Bentuk fisik tumbuhan dan hewan berbeda. Namun, jika diambil sedikit bagian tubuhnya, lalu dilihat di bawah mikroskop, semuanya terdiri dari unit dasar yang sama, yaitu sel. 

Ada triliunan jumlah sel dalam tubuh. Namun, sel tersebut terbagi lagi menjadi dua jenis, yakni prokariotik dan eukariotik. Apa sebenarnya perbedaan sel prokariotik dan eukariotik? Yuk, ulik sama-sama!

Mengenal sel prokariotik dan eukariotik

Sel merupakan bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup. Meski tak kasat mata, sel memiliki fungsi penting, bahkan berperan sebagai bentuk pertama kehidupan. Fungsi lainnya meliputi mitosis pertumbuhan, persebaran zat dalam tubuh, produksi energi, dan bantuan reproduksi. 

Struktur tubuh ini pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada 1665. Kata 'sel' berasal dari bahasa Latin yang berarti ruangan kecil. Pengamatan Hooke tersebut lalu dilanjutkan oleh Anton Van Leeuwenhoek. Pada pengamatan lanjutan ditemukan bahwa sel menunjukkan beberapa bentuk gerakan atau motilitas. Akhirnya, sel pun disebut juga sebagai animalcules.

Selama 1950-an, para ilmuwan semakin mengeksplorasi konsep sel prokariotik dan sel eukariotik. Pembagian sel ini dicetuskan pertama kali oleh Edouard Chatton, seorang ahli biologi Perancis pada 1925.

Pembagian jenis tersebut dikelompokkan berdasarkan anatomi sel. Pengelompokan tersebut mengidentifikasikan perbedaan sel prokariotik dan eukariotik secara drastis. Baca terus untuk mengetahui bagaimana perbedaan keduanya.

Sel prokariotik

Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik serta Fungsinyailustrasi sel prokariotik (commons.wikimedia.org/Mariana Ruiz Villarreal-Chandres)

Istilah 'prokariotik' berasal dari bahasa Yunani 'pro' yang artinya 'sebelum'. Adapun kariota berasal dari kata 'karyon' yang berarti kernel. Jika diterjemahkan lagi memiliki makna 'sebelum inti'.

Prokariotik termasuk salah satu kelompok organisme hidup paling kuno di bumi. Dibuktikan dengan adanya catatan fosil yang berusia hampir 3,5 miliar tahun lalu. Jenis sel ini berkembang pesat ketika bumi masih dalam zaman purba.

Selama jutaan tahun, prokariotik terbentuk dari ekstremofil yang berevolusi dan adaptasi serta berkembang pesat menggunakan energi kimia dan energi matahari, melansir ByJu's. Adapun ekstremofil merupakan mikroba yang menyukai lingkungan habitat ekstrem untuk kelangsungan hidupnya. 

Karakteristik sel prokariotik, yakni:

  • Jenisnya selalu uniseluler
  • Ukurannya mulai dari diameter 0,2 μm – 2,0 μm
  • Tidak memiliki inti, tetapi terdapat wilayah nukleoid di dalam sel
  • Memiliki ribosom berbentuk bulat dan berukuran lebih kecil
  • Susunan DNA berbentuk bundar dan mengambang bebas
  • Tidak ada mitokondria
  • Memiliki sitoplasma, tetapi tanpa organel
  • Tidak memiliki retikulum endoplasma
  • Mempunya plasmid
  • Ribosomnya kecil
  • Tidak memiliki lisosom dan sentrosom
  • Melakukan pembelahan secara biner
  • Flagela berukuran lebih kecil
  • Bereproduksi secara aseksual.

Sel prokariotik umumnya dimiliki oleh bakteri dan archaea. Misalnya, bakteri E Coli, Salmonella, dan Listeria yang seluruhnya ditemukan dalam makanan dan bisa menyebabkan penyakit, melansir ThoughtCo.

Baca Juga: Sel Volta: Pengertian, Contoh Susunan, dan Penerapan Sehari-hari

Sel eukariotik

Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik serta Fungsinyailustrasi sel eukariotik (commons.wikimedia.org/Medirancommons.wikimedia.org/CNX)

Istilah 'eukariotik' berasal dari kata Yunani 'eu' yang artinya baik dan 'karyon' berarti kernel. Secara keseluruhan, diterjemahkan menjadi 'inti yang baik atau benar'. Eukariota lebih kompleks dan jauh lebih besar daripada prokariota. Sel ini menyusun sebagian besar kingdom makhluk hidup, kecuali Monera.

Organel dalam sel eukariotik bertindak sebagai kompartemen kecil yang terikat membran serta melakukan semua fungsi kehidupan di dalam sel. Termasuk menjalankan transfer energi, pencernaan, pengelolaan limbah, reproduksi, dan respirasi seluler.

Sel eukariotik diperkirakan berkembang setidaknya 2,7 miliar tahun yang lalu. Sekitar 1-1,5 miliar tahun terjadinya evolusi prokariotik, menurut National Institutes of Health. Hipotesis lainnya memaparkan bahwa nukleus dan fitur eukariotik lainnya pertama kali terbentuk setelah organisme prokariotik menelan satu sama lain, melansir Live Science.

Karakteristik sel eukariotik, yakni:

  • Jenis sel bisa uniseluler, bisa juga multiseluler
  • Ukurannya berkisar dari diameter 10 μm – 100 μm
  • Memiliki inti sel
  • Ribosom lebih besar dan berbentuk linier
  • Susunan DNA juga berbentuk linier
  • Terdapat mitokondria
  • Memiliki sitoplasma dan organel sel
  • Terdapat retikulum endoplasma
  • Plasmid jarang dijumpai pada sel eukariotik
  • Ribosom berukuran besar
  • Memiliki lisosom dan sentrosom
  • Pembelahan sel melalui mitosis
  • Ukuran flagela lebih besar
  • Bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual.

Manusia, tumbuhan, dan hewan merupakan pemilik sel eukariotik. Meski terdapat perbedaan sel hewan dan tumbuhan yang menjadikan kedua jenis mahkluk hidup ini sangat berbeda satu sama lain. 

Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik

Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik serta Fungsinyailustrasi sel tumbuhan (pexels.com/Fayette Reynolds M.S.)

Setelah membaca uraian masing-masing karakternya, apakah kamu bisa menyimpulkan perbedaan sel prokariotik dan eukariotik? Dilansir Diffen, secara singkatnya, berikut poin-poin yang membedakan keduanya:

  • Sel eukariotik memiliki inti yang mengandung DNA, sedangkan materi genetik pada sel prokariotik tidak terikat membran
  • Sel prokariotik berbentuk mutlak uniseluler, sedangkan sel eukariotik bisa uniseluler maupun multiseluler
  • Dinding sel prokariotik umumnya terbentuk dari molekul yang berbeda (peptidoglikan), adapun sel eukariotik umumnya tidak memiliki dinding sel sama sekali
  • Sel prokariotik biasanya jauh lebih kecil dari sel eukariotik
  • Sel prokariotik hanya mengandung satu loop DNA kromosom stabil yang disimpan di area bernama nukleoid. Sementara itu, DNA eukariota terdapat pada kromosom yang terikat erat dan terorganisir
  • Sel prokariota juga berbeda dari eukariota dalam struktur, pengepakan, kepadatan, dan susunan gen mereka pada kromosom. Prokariota memiliki genom yang sangat kompak dibandingkan dengan eukariota.

Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik lantas berpengaruh terhadap bagaimana makhluk hidup tersebut tumbuh dan berkembang. Tentu, berbeda selnya, berbeda juga cara hidupnya. 

Baca Juga: 5 Fakta Sel HeLa, Sel Manusia yang Jadi Sel Immortal Pertama

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya