Zaman Neolitikum: Ciri-Ciri, Peninggalan, Budaya Manusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Zaman Neolitikum juga disebut sebagai Zaman Batu Baru. Pada masa ini, kebudayaan manusia dinilai telah berkembang dan jadi penyempurna periode sebelumnya.
Lantas, apa pembedanya dengan zaman sebelum Neolitikum dan peninggalan apa yang ditemukan? Berikut penjelasannya untukmu.
Apa itu zaman Neolitikum?
Istilah periode Neolitikum mengacu pada tahap terakhir Zaman Batu. Fase ini menjadi penting karena terjadi perubahan budaya manusia kuno, mulai dari praktik pertanian, penggunaan perkakas batu yang dipoles, hingga arsitektur megalitiknya, melansir World History.
Perkembangan yang terjadi di berbagai wilayah dunia berbeda. Oleh karena itu, tidak ada tanggal pasti kapan dimulainya zaman ini. Di kawasan Near East, pertanian diperkirakan dibangun sekitar 9.000 SM. Sementara, di Southeast Europe sekitar 7.000 SM.
Fase ini ditandai ketika beberapa kelompok manusia meninggalkan kehidupan nomaden, berburu dan meramu, serta mulai bertani. Diyakini ini bukan merupakan proses singkat dan mungkin membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun.
Ciri-ciri zaman Neolitikum
Seperti dijelaskan sebelumnya, fase Neolitikum ditandai dengan adanya perubahan budaya manusia. Terutama dari segi bertahan hidup. Manusia pada zaman tersebut tidak lagi berburu meramu, sebaliknya, mereka melakukan hal berikut:
- Food producing atau memproduksi makanannya sendiri
- Tempat tinggal sudah menetap
- Bercocok tanam dan beternak
- Penggunaan alat-alat yang sudah diasah dan dihias
Situs arkeologi Çatalhöyük di Turki selatan disebut sebagai salah satu permukiman Neolitikum paling terpelihara. Di situs tersebut diperkirakan ada sekitar 8 ribu orang pernah tinggal dalam satu waktu.
Selain itu, bukti awal pertanian berasal dari situs arkeologi Tell Abu Hureyra di sebuah desa kecil tepi Sungai Eufrat yang kini termasuk bagian Suriah. Desa ini diyakini dihuni sekitar tahun 11.500-7.000 SM.
Editor’s picks
Manusia pendukung zaman Neolitikum
Manusia pada zaman Neolitikum merupakan petani terampil, melansir New World Encyclopedia. Homo sapiens yang ada pada masa ini memproduksi peralatan untuk merawat, memanen, dan mengolah tanaman.
Mereka juga pembangun yang ulung. Terbukti dari adanya berbagai peninggalan bangunan. Seperti yang ada di Levant, Anatolia, Suriah, Mesopotamia utara, dan Asia Tengah. Selain itu, ada pula bangunan kompleks seperti Stonehenge di Inggris.
Kebudayaan manusia juga meliputi pembangunan makam untuk orang yang sudah meninggal. Di Kepulauan Inggris, terdapat gerobak panjang dan makam-makan di ruangan. Hal tersebut juga menandai adanya keyakinan dan praktik kepercayaan di masyarakat.
Peninggalan zaman Neolitikum
Peninggalan dari zaman Neolitikum bukan hanya benda, tetapi banyak tradisi. Termasuk di antaranya pertanian dan domestikasi hewan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sejarah penggembalaan domba dan kambing yang ditemukan di Irak dan Anatolia sekitar 12 ribu tahun lalu.
Adapun dari segi perbendaan, terdapat kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong. Keduanya dibedakan berdasar bentuk alat yang ditemukan. Di Indonesia, kebudayaan zaman Neolitikum tersebar mulai Kepulauan Indonesia bagian timur, Minahasa, hingga Papua.
Peninggalan kebudayaan Neolitikum di China meliputi benda-benda seperti juga tembikar dengan bentuk rumit. Selain itu, juga ada batu giok, gelang, anting, hingga liontin, melansir National Museum of Asian Art.
Kebudayaan pemukiman permanen dan pertanian di zaman Neolitikum mendorong berbagai inovasi di era selanjutnya. Termasuk membuka jalan hingga alat-alat pertanian di Zaman Perunggu dan Zaman Besi.
Baca Juga: Zaman Paleolitikum: Pengertian, Ciri-Ciri dan Peninggalan