5 Laut Terluas di Dunia, Adakah yang Melewati Indonesia?

Sesuai namanya, Laut Filipina merupakan salah satu laut yang membatasi wilayah Filipina. Selain berbatasan dengan Filipina dan Taiwan di bagian barat, Laut Filipina juga berbatasan dengan dengan Jepang di bagian utara, Kepulauan Mariana di sisi timur, serta Palau di arah sisi selatan.

Laut Filipina terletak di sisi barat Samudra Pasifik Utara dan memiliki luas area mencapai 5,695 juta kilometer persegi. Palung terdalam di dunia yaitu The Mariana Trench dengan kedalaman 2550 kilometer, juga berlokasi di Laut Filipina.

Selama musim angin muson, Laut Filipina kerap menjadi salah satu tempat terbentuknya badai. Menariknya, tingkat keragaman makhluk hidup di Laut Filipina sangatlah tinggi dibuktikan dengan keberadaan lebih dari 3000 spesies ikan dan 800 jenis rumput laut, dikutip dari Marine Insight.

Samudra Pasifik di sisi timur laut merupakan lokasi keberadaan Laut Koral. Selain terhubung dengan Laut Arafuru, Laut Koral juga berbatasan dengan kawasan pesisir beberapa negara seperti Australia, Vanuatu, New Caledonia dan Papua Nugini.

Dinamakan Laut Koral karena laut ini menjadi lokasi ditemukannya formasi koral terbesar di dunia yaitu Great Barrier Reef. Mineral yang diperlukan dalam proses pembentukan formasi koral Great Barrier Reef tidak terlepas dari air Laut Koral.

Laut Koral berada di zona iklim subtropis dan menjadi tempat yang dilalui siklon tropis pada Januari dan April. Sebanyak lebih dari 300 spesies langka yang meliputi ikan, koral, penyu laut, menghuni kawasan perairan Laut Koral, dikutip dari World Atlas.

Tahukah kamu, laut terluas yang terdapat di kawasan Samudra Hindia? Ya, jawabannya Laut Arab. Sesuai namanya, Laut Arab terletak di antara Semenanjung Arab dan anak benua India.

Menurut data dari New World Encyclopedia, Laut Arab memiliki luas wilayah 1,491 juta mil persegi atau setara dengan 3,862 juta kilometer persegi. Laut Arab juga terhubung dengan Teluk Persia dan Laut Merah yang menjadi kunci rute perdagangan di Timur Tengah.

Tingginya kandungan nutrien anorganik seperti fosfat berguna dalam menunjang kehidupan biota laut. Selain kadar fosfat, Laut Arab juga memiliki sumber daya alam melimpah dalam bentuk minyak bumi dan gas alam.

Laut China Selatan tidak bisa terpisahkan dari kehidupan komunitas masyarakat Asia Tenggara. Laut seluas 3,685 kilometer persegi tersebut dikelilingi oleh beberapa negara sekaligus yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei, Vietnam, Taiwan, Filipina dan China. 

Letusan Gunung Krakatau pada 1883 berdampak pada penemuan abu vulkanik di seluruh lapisan Laut China Selatan. Angin dan juga tiupan angin membuat abu vulkanik menyebar ke seluruh kawasan tersebut.

Laut China Selatan merupakan sumber perikanan tangkap utama di kawasan Asia Tenggara karena banyaknya jenis tuna, makarel, juga kerang. Seperti Laut Arab, Laur China Selatan juga memiliki cadangan minyak bumi serta gas alam yang terletak di sekitar Pulau Kalimantan, Semenanjung Melayu dan Pulau Palawan, dikutip dari Britannica.

Di antara semua laut di atas, nama Laut Weddell barangkali yang paling terasa asing bagi kalian. Bukan tanpa alasan, karena Laut Weddell terletak jauh di bagian selatan Bumi, tepatnya sisi barat pesisir Benua Antartika.

Karena hampir seluruhnya tertutupi es, tidak banyak penjelajah yang berhasil mengeksplorasi Laut Weddell. Pada 1823, seorang penjelajah Inggris bernama James Weddell menjadi orang pertama dengan rekor lintasan penjelajahan terjauh di Laut Weddell. 

Hewan yang dapat ditemukan di Laut Weddell tentu saja tak jauh dari tipikal hewan iklim kutub seperti anjing laut, penguin, juga burung petrel. Keberadaan Laut Weddell sangat penting bagi ekosistem laut global karena dari sinilah lapisan dingin dari air laut di seluruh dunia berasal, dikutip dari Britannica.

Luasnya sebuah laut menyimpan potensi besar dari sisi keanekaragaman makhluk hidup, kekayaan sumber daya alam, termasuk posisi strategis dalam perpolitikan dunia. Laut China Selatan, misalnya, sampai saat ini masih menjadi perebutan wilayah bagi beberapa negara di sekitarnya.