4 Laut Besar di Samudra Pasifik, Laut Tasman Dikenal Kondisi Ekstrim

- Pembajakan kapal di laut Sulawesi sudah terjadi sejak zaman prakolonial
- Laut Sulawesi memiliki berbagai hewan dan tumbuhan laut, serta topografi yang bervariasi
- Laut Kuning berada di Korea Selatan dengan kondisi iklim muson sedang
Samudra Pasifik adalah samudra terbesar luasnya 179 juta km2 dan terdalam mencapai 10.000 m di bumi saat ini. Nama Pasifik dari kata asli pacify artinya ‘damai’. Nama ini diberikan oleh pelaut Spanyol bernama Ferdinand Magellan pada 1520.
Di batasan ireguler samudra Pasifiik terdapat banyak lautan terbesar di antaranya laut Sulawesi, laut Tasman, laut Kuning dan laut Jepang. Keempatnya akan dibahas lebih lengkap melalui artikel ini. Simak ya.
1.Laut Tasman

Dilansir Marineinsight, James Cook adalah salah satu penjelajah yang memetakan laut Tasman secara ekstensif. Negara-negara cekungan laut Tasman adalah Australia dan Selandia Baru. Nama Tasman diambil dari penjelajah Belanda abad 17 bernama Abel Janszoon Tasman.
Laut Tasman membentang seluas lebih dari 2,3 juta km2 dengan kedalaman maksimum mencapai 5.500 m. Di dalam laut Tasman ditemukan gigi megalodon purba, ditemukan juga sisa-sisa tulang belakang dan tulang terfragmentasi.
Laut Tasman dikenal dengan kondisi lingkungan yang ganas bagi pelaut meliputi rawan badai sehingga banyak orang kehilangan nyawa saat mengarungi laut dan kapal-kapal menghilang tanpa meninggalkan jejak. Arah angin berbalik dari timur ke barat selama April-Oktober terjadi angin yang ekstrim.
2.Laut Sulawesi

Sesuai nama, laut Sulawesi terletak di lempeng samudra di sebelah utara Sulawesi, Indonesia. Laut ini membentang seluas 110.000 mil persegi dan mempunyai kedalaman maksium mencapai 6200 m. Topografi dalam laut Sulawesi yang beragam sehingga menjadi perhatian para penyelam.
Laut Sulawesi memiliki berbagai hewan dan tumbuhan laut. Laut Sulawesi diberkahi 580-790 spesies karang pembentuk terumbu di dunia. Adapun hewan lautnya seperti lumba-lumba, pari manta, marlin, penyu laut dan tuna sirip kuning. Laut Sulawesi memiliki arus laut kaut, palung laut dalam dan gunung laut.
Laut Sulawesi dikuasai oleh para pedagang dan bajak laut dari Kalimantan, dalam perkembangannnya beberapa bagian telah direbut oleh Belanda dan kelompok Sang pada awal abad 17. Pada abad 19, laut Sulawesi berada di tangan kolonial Belanda sepenuhnya.
3.Laut Kuning

Laut Kuning adalah salah satu laut marjinal di samudra Pasifik bagian barat. Laut ini dinamai karena adanya butiran pasir warna kuning berasal dari gurun Gobi yang turun ke permukaan laut sehinga menimbulkan warna kuning keemasan, jelas Worldatlas.
Laut Kuning memiliki panjang sekitar 960 km dari utara ke selatan dan 700 km dari timur ke barat dengan kedalaman maksimum 152 m. Laut Kuning berada di Korea Selatan dengan banyak pulau berada di laut ini seperti Anmado, Baengnyeongdo, Deokjeokdo, Gagedo, Heuksando, Silmido, Yeonjongdo dll.
Laut Kuning mengalami iklim muson sedang. Keberadaan angin dingin dan kering dari barat laut selama musim dingin. Sebaliknya, kondisi laut Kuning relatif dan lembap selama bulan-bulan musim panas. Muson utara terjadi dari November hingga Maret, sementara badai topan kerap terjadi antara Juni-Oktober.
4.Laut Jepang

Laut Jepang berbentuk seperti wortel jika dilihat dari citra satelit. Luas permukaannya mencapai 1 juta km2 dengan kedalaman maksimum 4.568 m. Di dalam lautnya terdapat gunung berapi bawah laut, Dohoku. Banyak sungai Asia mengalir ke laut Jepang ialah sungai: Tumen dan Dooman.
Pada bulan November-Maret, bertiupnya angin barat laut yang kencang membawa udara kering dan dingin ke daerah pesisir. Di daerah selatan mengalami hujan salju terutama di daerah bukit.
Badai, tsunami dan topan terbentuk selama musim hujan tercatat bahwa badai ini menyebabkan hilangnya nyawa manusia. Topan Vera adalah angin paling mematikan dalam sejarah Jepang di era modern. Kasusnya, Vera menghantam pesisir barat pada September 1959 dan menewaskan lebih dari 5.000 orang.
Keanekaragaman hayati laut Jepang terkandung lebih dari 900 spesies tumbuhan air, 900 ras krustasea, 25 jenis mamalia dan 1.000 ras ikan meliputi makarel, tuna, herring, salmon, trout, kod, blue fish, teri dan paus.
Pembajakan kapal di laut Sulawesi sudah terjadi sejak zaman prakolonial. Kapal pembajak mempunyai senjata canggih dan berkecepatan tinggi untuk mengejar kapal yang diincar. Kasus di 2016, di mana penculikan awak kapal di laut tersebut meningkat sehingga kapal-kapal ini diberi peringatan oleh pihak berwenang.