7 Fakta Lilac-breasted Roller, Dijunjung di Budaya Afrika

Lilac-breasted roller (Coracias caudatus) merupakan burung indah dengan warna menawan. Kamu bisa langsung mengenalinya, bulunya terdiri dari delapan perpaduan warna, lho. Bagian atas kepalanya berwarna hijau, dagunya putih, garis di sekitar paruh hitamnya adalah krem keputihan. Sementara itu, dadanya berwarna lilac dan bagian bawahnya turqoise. Berpindah pada bagian atas sayapnya yang berwarna cokelat kemerahan dengan pinggiran biru royal.
Ekornya juga berwarna biru kehijauan dan burujung hitam. Kakinya tampak cerah dengan warna kuning berujung hitam. Panjang tubuhnya hanya kisaran 36--38 sentimeter, beratnya 104 gram dan lebar kepakan sayapnya adalah 50--58 sentimeter. Mari kenalan dengan si cantik melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran lilac-breasted roller

Penyebaran lilac-breasted roller berada di seluruh bagian timur dan selatan Afrika. Keberadaan meluas dari pantai Laut Merah Eritrea melalui Afrika Timur hingga bagian selatan Afrika, umumnya ditemui di Namibia, Botswana, Zimbabwe dan bagian timur laut Afrika Selatan. Animalia menginformasikan bahwa burung ini hidup di habitat sabana terbuka dengan pepohonan dan semak belukar yang tersebar.
2. Menu makannya sangat beragam

Menu makan utama lilac-breasted roller adalah serangga seperti kumbang dan belalang. Selain itu, mereka juga mengonsumsi siput, kalajengking, kadal kecil, hewan pengerat kecil dan bahkan burung lainnya. Berdasarkan informasi dari Just Birding, burung ini suka bertengger di kanopi pohon atau tiang telepon untuk mengawasi mangsanya.
3. Bisa jadi pemburu yang agresif

Spesies burung ini memang tampak kecil, tapi mereka juga bisa menjadi pemburu yang sangat agresif, lho. Saat mencari makanan, mereka sangat sabar menunggu mangsa potensial yang mendekat. Setelah mengunci targetnya, lilac-breasted roller terbang menukik ke bawah dan menyerang mangsanya.
Mereka bahkan tidak ragu menelan mangsa secara utuh. Jika buruannya besar, mereka akan membenturkannya ke batu atau ke tanah untuk melumpuhkan dan membunuhnya, dilansir Africa Freak.
4. Si kecil yang sangat teritorial

Melansir Kruger National Park, lilac-breasted roller hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil, tapi mereka lebih sering terlihat sendirian. Mereka sangat teritorial, bahkan saat melindungi area mencari makannya yang kecil itu. Lilac-breasted rollerĀ seiring terlihat di sepanjang jalan dan mengusir banyak sepsies dari dekat lubang sarangnya, bahkan setelah berkembangbiak.
5. Ritual pertunjukannya saat musim kawin sangat mengagumkan

Selama masa pendekatan, lilac-breasted roller akan terbang ke atas dan kemudian mengarah ke depan dengan sayap tertutup. Sebelum itu, mereka mengepakkan sayapnya untuk menambah kecepatan menuju tanah. Ketika terbang mendatar dengan kecepatan tinggi, mereka terlihat berguling ke kiri dan ke kanan beberapa kali sambil diiringi vokalisasi 'kaaa-kaarsh' yang terdengar kasar dan parau.
Setelahnya, lilac-breasted roller akan terbang menukik ke atas lagi. Penampilannya itu diakhiri dengan vokalisasi seperti tawa keras. Selama musim kawin, jantan terbang ke ketinggian 69--144 meter dan turun dalam gerakan akrobatik.
6. Sistem perkawinan lilac-breasted roller

Sistem perkawinan lilac-breasted roller adalah monogami, mereka dipercaya hanya kawin dengan satu pasangan seumur hidupnya. Musim kawinnya dimulai pada waktu yang berbeda tergantung pada wilayahnya. Di Somalia, mereka kawin dari akhir bulan Akhir hingga pertengahan September. Sarangnya berada di celah pohon berongga di ketinggian 5 meter atau di dekat sarang rayap.
Mereka tidak membangun sarangnya sendiri tapi mengambil sarang dari burung pelatuk atau kingfisher. Betina menghasilkan 2--4 telur dan dierami oleh keduanya secara bergantian selama 22-24 hari. Anak-anaknya mendapatkan bulu sepenuhnya setelah berusia 18--20 hari. Tapi, tetap bergantung pada induknya hingga sebulan lagi.
7. Lilac-breasted roller dianggap sebagai simbol cinta dan pernikahan

Suku Afrika yang merupakan keturunan imigran Belanda awalnya menetap di Afrika Selatan, secara tradisionalĀ menggunakan bulu burung ini untuk menghiasi gaun pengantin. Sementara dalam budaya Zulu, lilac-breasted roller digunakan untuk menguji kesiapan pasangan untuk menikah, bulu-bulunya diikatkan pada pergelangan tangan pasangan. Itu untuk menguji kecocokan pasangan, jika mereka bisa menjaga bulunya tetap tersegel, itu berarti mereka bisa bekerja sama.
Begitupun sebaliknya, jika terputus, maka mereka belum siap menikah. Cincin kawin Venda di Zimbabwe dan Afrika Selatan juga berasal dari bulu burung ini. Selain itu, beberapa suku Afrika secara historis menganggap bahwa burung ini adalah simbol perdamaian.
Lilac-breasted roller adalah burung indah yang penuh makna! Selain itu, gaya hidup dan caranya beradaptasi juga sangat menarik. Oh iya, mereka juga merupakan burung nasional Kenya, lho. Apakah kamu ingin melihat burung ini secara langsung?