5 Fakta Lumba-lumba Māui, Salah Satu Jenis Lumba-lumba Terkecil

Lumba-lumba Māui menjadi hewan endemik di Pulau Utara, Selandia Baru tepatnya di pesisir barat pulau ini. Tidak mengherankan apabila namannya diambil dari bahasa masyarakat asli Maori yang mendiami negara ini selama berabad-abad. Namanya diambil dari Te Ika-a-Māui yang sebenarnya adalah nama asli dari pulau ini. Sebaliknya masyarakat Maori justru memberi nama lumba-lumba ini dengan julukan Popoto. 

Lumba-lumba Māui termasuk salah satu jenis lumba-lumba terkecil yang ukuran panjangnya antara 1.2 meter hingga 1.8 meter saja. Sedangkan beratnya hanya mencapai 43 kg hingga 52 kg saja, saat sudah dewasa dan ukuran pejantannya sedikit lebih kecil dibandingkan betinanya. Selain itu diperkirakan lumba-lumba ini memiliki masa hidup sekitar 20 tahun, serta sudah dewasa ketika masuk usia antara 7-9 tahun. 

Sedangkan kenampakan fisik lumba-lumba ini mudah dikenali, karena mempunyai warna hitam pada bagian belakang dekat siripnya dan bagian wajah. Pada bagian tubuhnya memiliki warna abu-abu terang yang cantik. 

Habitat lumba-lumba ini berada pada area pesisir pantai dan cenderung menyukai area dengan air yang keruh. Mereka senang mendiami perairan keruh untuk menghindari pemangsa yang ada di perairan dalam, seperti hiu putih besar, hiu biru dan lainnya. Selain itu pada area pesisir terdapat mangsa mereka yang berupa ikan-ikan kecil.

Selain itu, binatang ini juga bukan binatang migrator sehingga banyak menghabiskan hidupnya menetap pada area tertentu. Ataupun melakukan perjalanan, maka mereka hanya melakukan perjalanan pendek yang ada di sekitar area pesisir saja.

Lumba-lumba Māui termasuk spesies binatang sosial yang banyak hidup berkelompok dengan kawanannya, yang mana terdiri dari 5 lumba-lumba. Selain itu, mereka juga suka bermain antar sesamanya, seperti bertengkar ataupun membuat gelembung dan berbagai permainan lainnya.

Sedangkan reproduksi mamalia laut ini cukup lambat, di mana mereka hanya dapat melahirkan satu anak setiap 2 atau 4 tahun sekali. Tidak heran apabila lumba-lumba ini sangat sulit untuk memperbanyak jumlahnya dan justru populasinya berkurang dari tahun ke tahun.

Karena populasinya yang semakin berkurang dari tahun ke tahunnya, tidak mengherankan jika lumba-lumba Maui ini masuk dalam kategori critically endangered menurut IUCN Red List. Bahkan jadi lumba-lumba terlangka, di mana diperkirakan populasinya di alam liar hanya mencapai 63 ekor saja. 

Sementara banyak pula ancaman yang berdampak semakin kurangnya populasi mamalia laut ini, seperti semakin banyaknya predator dan parasit yang dapat menular. Sedangkan ancaman manusia yang paling sering terjadi adalah tersangkut dalam jaring nelayan dan tak jarang ikut tersaring saat penangkapan ikan. 

Itu tadi kelima fakta dari lumba-lumba Māui yang pastinya bakal menambah wawasan kalian tentang hewan langka ini. Mari kita jaga ya kelestarian hewan ini agar tidak punah.