Melegenda, 5 Fakta Sejarah Katana yang Eksis di Era Kuno Hingga Modern

Ternyata, Jepang memiliki hubungan dengan China dan Korea yang membuat pedang berhasil masuk ke negara Jepang pada saar itu.

Namun pada akhir abad ke-10, Jepang memutuskan hubungan dengan dua negara tersebut dan berdiri sendiri. Sejak saat itulah Jepang mencari cara dengan membuat pedang sendiri.

Dikutip dari Hiconsumption, katana merupakan pedang yang paling ikonik hingga saat ini. Hal ini dikarenakan popularitas samurai yang berkembang.

Katana digunakan untuk membunuh dengan cara yang mengenaskan sebagai karya arstistik.

Tak ada bukti nyata dalam desain katana Jepang seiring berkembangnya zaman. Namun, cerita yang beredar di masyarakat Jepang, bahwa Amakuni lah yang membuat pedang katana sekitar tahun 700 masehi.

Menggunakan bubuk besik, Amakuni membuat pedang menjadi melengkung dan berbeda dari yang lain sehingga lebih mudah untuk menebas musuh.

Dilansir dari laman House of Katana, pedang katana atau yang biasa disebut nihonto merupakan salah satu jenis pedang dengan ujung yang tajam dan melengkung. Pedang tersebut dibuat setelah era kuno Heian di Jepang.

Setiap perang berlangsung, permintaan membuat katana semakin naik sebagai pedang nomor satu bagi para samurai.

Tak heran, jika seorang samurai menggunakan pedang sebagai pelindung diri untuk membentenginya dari marabahaya. Jika pengguna katana meninggal para samurai akan menempatkan katana disisinya seolah-olah untuk membentengi diri yang terakhir kali saat kematiannya.

Banyak pedang yang akhirnya dihancurkan setelah Perang Dunia II. Hal ini membuat para pengrajin pedang tak dapat mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Namun, pada tahun 1953 swordsmith membolehkan memproduksi pedang kembali dengan menggunakan izin. Jumlah produksi pun dibatasi dan harus tercatat di data pemerintahan Jepang kala itu.

Meski katana telah memudar dalam sejarah, mereka tetap hidup dalam karya dan budaya yang telah melekat sejak lama sebagai senjata kehormatan.

Pada zaman modern seperti ini, pembuatan pedang selalu menurun. Penurunan pembuatan pedang itu lantaran bubuk mesiu yang digunakan sebagai senjata di medan perang.

Katana disebut sebagai benda antik dan harus memiliki sertifikat yang sah. Perusahaan besar di Jepang juga tetap memproduksi pedang dengan variasi yang berbeda dan kualitas yang mumpuni.

Itulah kisah sejarah katana yang ternyata tak lepas dari kebudayaan dan harus dilestarikan.