Referensi
IFAW. Diakses pada November 2025. Marsupials: Animals With Pouches
Koala Who Could Live. Diakses pada November 2025. Koalas and Their Pouch: A Look Into Their Unique Feature
Reconnect With Nature. Diakses pada November 2025. Nature Curiosity: Why Do Marsupials Have Pouches?
ScienceNewsToday. Diakses pada November 2025. How Marsupials Nurture Babies in Pouches
Sustainable Business Magazine. Diakses pada November 2025. Discovering the Mysteries Inside of a Kangaroo Pouch
Mengapa Marsupial Menyimpan Anaknya di Dalam Kantong?

- Perkembangan di luar rahim: Bayi marsupial merangkak masuk ke kantong induknya untuk tumbuh tanpa terlihat, dengan suhu hangat dan perlindungan antimikroba.
- Perlindungan dari bahaya: Kantong menjadi benteng perlindungan bagi bayi marsupial yang lemah, memungkinkan induk berpindah tempat tanpa meninggalkan anaknya.
- Kantong yang beradaptasi: Bentuk dan arah kantong tiap spesies marsupial berbeda-beda, sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan anak-anaknya.
Pernah bertanya-tanya kenapa kanguru, koala, atau wombat punya kantong di perutnya? Bukan sekadar untuk gaya-gayaan, kantong ini adalah rumah sementara bagi anak-anak mereka yang masih sangat kecil dan rapuh. Hewan dari kelompok marsupial memang memiliki cara unik untuk melindungi dan membesarkan anaknya. Karena bayi mereka lahir dalam keadaan sangat prematur, kantong menjadi tempat yang aman, hangat, dan penuh nutrisi untuk melanjutkan proses tumbuh kembang di luar rahim.
Berbeda dengan mamalia berplasenta yang memiliki masa kehamilan panjang, marsupial melahirkan bayi yang belum berkembang sempurna. Bayi yang baru lahir bahkan bisa sebesar lebah madu, belum memiliki bulu, buta, dan nyaris tak berdaya. Di sinilah peran kantong menjadi sangat penting: tempat bayi menempel pada puting susu, mendapat asupan nutrisi, dan berkembang hingga siap menghadapi dunia luar. Yuk, kita bahas lebih jauh mengapa marsupial menyimpan anaknya di dalam kantong?
1. Perkembangan di luar rahim
Setelah dilahirkan, bayi marsupial akan merangkak masuk ke dalam kantong induknya. Di sana, ia akan menetap selama berbulan-bulan tergantung pada jenis spesiesnya. Selama di dalam kantong, bayi tumbuh tanpa terlihat: bulunya mulai tumbuh, organ-organ tubuhnya matang, dan ototnya menguat. Kantong ini bukan sekadar tempat tinggal; bagian dalamnya menjaga suhu tetap hangat dan bahkan memiliki sekresi antimikroba yang membantu melindungi bayi dari infeksi.
Sebagai contoh, oposum hanya memiliki masa kehamilan sekitar 12–13 hari. Bayi yang lahir pada tahap ini masih jauh dari kata siap untuk hidup mandiri sehingga perjalanan menuju kantong menjadi momen penentu hidup dan mati. Di sana, mereka menempel erat pada puting susu dan melanjutkan proses tumbuh kembang hingga siap keluar menjelajah.
2. Perlindungan dari bahaya
Selain berfungsi sebagai inkubator alami, kantong juga menjadi benteng perlindungan bagi anak-anak marsupial. Bayi yang baru lahir sangat lemah dan tidak mampu mempertahankan diri dari pemangsa atau kondisi alam yang ekstrem. Dengan menyimpannya di kantong, sang induk tetap bisa berpindah tempat atau melarikan diri tanpa meninggalkan anaknya. Bayangkan seekor kanguru betina yang harus melintasi padang luas sambil menghindari predator. Berkat kantongnya, ia bisa tetap bebas bergerak tanpa mengorbankan keselamatan sang bayi.
3. Kantong yang beradaptasi sesuai gaya hidup

Menariknya, bentuk dan arah kantong tiap spesies marsupial berbeda-beda. Wombat, misalnya, memiliki kantong yang menghadap ke belakang agar tanah tidak masuk saat menggali. Sementara itu, kanguru punya kantong yang menghadap ke depan untuk memudahkan anaknya keluar masuk.
Jumlah puting di dalam kantong pun bervariasi. Pada beberapa spesies, jumlah bayi yang lahir lebih banyak daripada jumlah puting susu, artinya hanya bayi yang paling cepat menempel yang bisa bertahan hidup. Hal ini menjadi bentuk seleksi alam alami dalam dunia marsupial.
Lebih menarik lagi, kanguru betina mampu menghasilkan dua jenis susu berbeda secara bersamaan! Satu untuk anak yang masih tinggal di dalam kantong, dan satu lagi untuk anak yang sudah keluar tapi masih menyusu. Ini bukti betapa canggihnya sistem reproduksi marsupial dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak-anaknya.
4. Apakah marsupial jantan punya kantong
Kebanyakan tidak. Kantong hanya dimiliki oleh marsupial betina karena merekalah yang bertugas melindungi dan merawat anak. Namun, ada pengecualian menarik: water opossum jantan (hewan semi-akuatik dari Amerika Selatan) juga memiliki kantong untuk melindungi organ reproduksinya saat berenang. Bahkan, hewan marsupial yang sudah punah seperti harimau Tasmania jantan juga diketahui memiliki kantong.
5. Keuntungan evolusioner dari kantong
Secara evolusi, sistem kantong ini memberi keuntungan besar. Dengan masa kehamilan singkat, induk tidak terlalu terbebani secara fisik dan bisa lebih fleksibel dalam bereproduksi. Selain itu, bayi yang lahir lebih cepat memungkinkan adaptasi yang lebih baik terhadap lingkungan yang tidak menentu, seperti di Australia yang penuh variasi iklim dan habitat.
Kantong menjadi solusi cerdas untuk menyeimbangkan kelahiran prematur dengan perawatan intensif di luar rahim. Itulah alasan mengapa marsupial dapat bertahan dan berevolusi menjadi beragam spesies di seluruh dunia.
Marsupial menyimpan anaknya di kantong karena bayi mereka lahir sangat prematur dan masih membutuhkan tempat yang aman untuk tumbuh. Kantong berfungsi sebagai ruang hangat, steril, dan kaya nutrisi yang melindungi bayi dari bahaya sambil memberi kesempatan untuk berkembang hingga siap hidup mandiri. Dengan desain yang unik dan adaptif, kantong menjadi simbol luar biasa dari cara alam menjaga kehidupan sejak awal.



















