ilustrasi kepingan salju (pexels.com/Egor Kamelev)
Apa yang terlintas di kepalamu saat melihat hamparan salju? Persis seperti serutan es batu, bukan? Jika diamati lebih dalam, sebenarnya kepingan salju berbentuk segi enam dan tidak ada dua kepingan yang sama. Bentuk kepingan salju ini berbeda, tergantung pada suhu dan jumlah uap air dalam awan. Kepingan salju dapat dibagi menjadi enam bentuk utama, yaitu lempeng (datar), bintang, kolom, jarum, dendrit (berenda), dan kolom berpenutup.
Ketika suhu udara sangat dingin, salju yang terbentuk menjadi sangat lembut menyerupai tepung dan pola yang terbentuk pun sederhana, biasanya berbentuk seperti batang atau jarum. Sebaliknya, desain salju akan lebih rumit atau menyerupai bintang jika titik suhunya mendekati titik beku
Alasan mengapa salju selalu berbentuk segi enam karena struktur molekul air (H₂O) memiliki bentuk sudut dengan atom hidrogen yang terikat pada atom oksigen, dan molekul-molekul ini saling berikatan melalui ikatan hidrogen.
Dilansir dari MetLink, seorang fotografer Amerika bernama Wilson A Bentley mengalokasikan sebagian besar waktunya untuk mempelajari kepingan salju dan mengabadikannya dalam bentuk foto. Ia kemudian mengembangkan koleksi besar dan terdiri dari ribuan foto kepingan salju hingga mendapat julukan 'The Snowflake Man' pada tahun 1925.
Bahkan diketahui kepingan salju kepingan salju terbesar di dunia memiliki lebar 38 cm dan tebal 20 cm, terjadi di Fort Keogh, Montana, Amerika Serikat pada 28 Januari 1887 dan tercatat dalam Guinness Book of World Records.
Berdasarkan informasi di atas dapat dikatakan bahwa salju rata-rata berbentuk segi enam, hal ini terjadi karena struktur molekul air dan cara molekul-molekul tersebut berikatan saat membeku membentuk kristal es dengan pola heksagonal yang simetris. Dengan memahami fenomena salju membantu kita lebih menghargai keanekaragaman alam.