Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Greenland Diselimuti Salju, Bukan Dataran Hijau?

gambar rumah penduduk di Greenland (unsplash.com/Visit Greenland)
gambar rumah penduduk di Greenland (unsplash.com/Visit Greenland)
Intinya sih...
  • Greenland merupakan pulau terbesar di dunia dengan luas 2,16 juta kilometer persegi, tiga kali lebih luas dari bagian Texas.
  • Greenland sudah dihuni manusia sejak 4.500 tahun yang lalu dengan populasi saat ini sekitar 56 ribu orang.
  • Nama Greenland konon diberikan oleh Erik si Merah untuk membual. Meski begitu, kenyataannya pulau ini pernah hijau pada masa lalu.

Jika mendengar nama Greenland, kita mungkin akan langsung membayangkan sebuah pulau besar dengan padang rumput sejauh mata memandang. Sebetulnya, wajar jika banyak yang membayangkan hal itu mengingat Greenland sendiri memiliki arti 'pulau hijau'. Namun, jika kamu melihat gambar di internet atau media sosial, kamu akan menyadari kalau alih-alih padang hijau yang subur, Greenland adalah sebuah pulau berlapis es yang dingin.

Dilansir Britannica, Greenland terletak di Samudra Atlantik Utara. Pulau satu ini terkenal sekali dengan tundra dan gletser yang besar dengan lebih dari 80 persen wilayah terlapisi es. Pertanyaannya, jika memang Greenland dilapisi es, lantas kenapa dinamakan Greenland?

1. Greenland merupakan pulau terbesar di dunia

gambar pemandangan di Greenland saat malam (unsplash.com/Aningaaq Rosing Carlsen)
gambar pemandangan di Greenland saat malam (unsplash.com/Aningaaq Rosing Carlsen)

Gak banyak yang tahu kalau Greenland, dikenal juga dengan nama Kalaallit Nunaat oleh penduduk setempat, merupakan pulau terbesar di dunia. Dilansir Visit Greenland, Greenland membentang dari utara ke selatan sepanjang 2.670 kilometer. Lebarnya 1.050 kilometer dan total luas wilayahnya mencapai 2,16 juta kilometer persegi. Menariknya, dua per tiga pulau ini berada dalam Lingkar Arktik dan berbatasan langsung dengan Kutub Utara.

Saking besarnya pulau ini, Greenland bahkan tiga kali lebih luas dari bagian negara Texas di Amerika Serikat. Secara geografis, Greenland sebetulnya masuk ke wilayah Amerika Utara. Namun, secara administratif, Denmark yang mengurus berbagai hal hingga bertanggung jawab dengan keamanan penduduk Greenland. Istimewanya, meski Denmark mengurus urusan luar negeri dan perlindungan, parlemen Greenland yang disebut Inatsisartut memiliki kekuasaan yurisdiksi atas pembangunan ekonomi, peraturan kota, pajak, pendidikan, kesejahteraan sosial, budaya, hingga gereja negara.

2. Greenland sudah dihuni manusia sejak 4.500 tahun yang lalu

gambar reruntuhan bangsa Viking pada masa lalu (commons.m.wikimedia.org/Number 57)
gambar reruntuhan bangsa Viking pada masa lalu (commons.m.wikimedia.org/Number 57)

Hampir seluruh wilayah Greenland memang dilapisi es. Namun, siapa sangka jika pulau ini gak pernah kosong. Bukan hanya pada masa sekarang, Greenland bahkan sudah dihuni manusia sejak 4.500–5.000 tahun yang lalu. Dilansir denmark.dk, manusia menginjakkan kaki pertama kali di Greenland sekitar tahun 2500 SM. Mereka adalah kelompok migran yang berasal dari Amerika Utara. Entah karena suhu yang ekstrem atau apa, kelompok ini punah tak bersisa.

Pada abad ke-10 Masehi, bangsa Norse atau yang juga dikenal dengan nama Viking mulai menghuni bagian selatan Greenland. Sayangnya, setelah 5 abad, mereka juga ikut punah. Saat ini, terdapat 56 ribu orang yang tinggal di Greenland. Sekitar 88 persen di antaranya adalah keturunan suku Inuit yang tiba di pulau ini pada abad ke-12 Masehi, sedangkan 12 persen lainnya merupakan orang-orang Eropa dari berbagai negara, termasuk Denmark.

3. Kenapa Greenland justru diselimuti salju, bukan dataran hijau?

gambar penduduk lokal di Greenland (unsplash.com/Visit Greenland)
gambar penduduk lokal di Greenland (unsplash.com/Visit Greenland)

Nama pulau ini memang Greenland, tetapi kenyataannya pemandangan di pulau ini gak ada hijau-hijaunya sama sekali. Berada di wilayah Lingkar Arktik dan berdekatan dengan Kutub Utara, hampir seluruh wilayah di pulau ini diselimuti salju. Dilansir Britannica, sekitar 4/5 wilayah Greenland tertutupi es. Gak tanggung-tanggung, rata-rata lapisan es di pulau ini memiliki ketebalan antara 1.500–3 ribu meter.

Gak hanya lapisan esnya yang tebal, suhu di Greenlad juga sangat ekstrem. Pada musim dingin, suhu rata-ratanya antara -7 sampai -34 derajat celsius, tergantung pada wilayahnya. Semakin ke utara, suhunya akan semakin menggigit. Pada musim panas, suhu Greenland sedikit hangat yakni 7 derajat celsius di daerah barat daya dan 4 derajat celsius di utara. Oh, ya, Greenland juga salah satu dari sedikit wilayah di Bumi yang mengalami fenomena matahari tengah malam. Di Greenland, fenomena ini hanya berlangsung selama 2 bulan, dari 25 Mei sampai 25 Juli setiap tahunnya.

4. Lantas, kenapa pulau ini harus dinamakan Greenland?

ilustrasi bangsa Viking ketika berlayar (commons.m.wikimedia.org/Abbey of Saint-Aubin)
ilustrasi bangsa Viking ketika berlayar (commons.m.wikimedia.org/Abbey of Saint-Aubin)

Nah, urusan nama ini konon diberikan oleh Erik Thorvaldsson atau yang juga dikenal dengan nama Erik si Merah. Erik sebetulnya merupakan orang Nordik. Namun, karena sejumlah kasus pembunuhan yang dilakukan sang ayah, keluarganya kemudian diasingkan ke utara Islandia. Setelah dewasa, dia kemudian melakukan pelayaran dan tiba di Greenland antara tahun 982 hingga 983 Masehi. Dilansir Visit Greenland, setelah 2 tahun tinggal di pulau yang dingin, Erik kembali ke Islandia sekitar tahun 985.

Di Islandia, dia kemudian mempromosikan pulau asing yang ditemukannya dan menyebutnya dengan nama Greenland. Kepada penduduk, dia membual bahwa Greenland adalah sebuah pulau subur yang cocok digunakan untuk beternak dan bercocok tanam. Tipuannya berhasil menarik minat 400 penduduk. Sayangnya, dari 25 kapal yang berlayar, hanya 14 kapal yang benar-benar mendarat di Greenland. Mereka kemudian mendirikan pemukiman di wilayah timur dan barat, sebelum akhirnya punah pada abad ke-15 Masehi.

5. Kenyataannya, Greenland memang pernah hijau pada masa lalu

ilustrasi hutan (unsplash.com/Casey Horner)
ilustrasi hutan (unsplash.com/Casey Horner)

Erik si Merah memang membual ketika bercerita soal Greenland yang subur kepada penduduk Islandia. Kenyataannya, pulau itu justru sangat dingin ketika dia berada di sana. Namun, Erik tak pernah tahu bahwa sebetulnya Greenland juga pernah jadi tanah hijau yang subur, bahkan memiliki hutan. Dilansir Phys, menurut penelitian, atmosfer di sekitar Greenland awalnya memiliki kandungan karbon dioksida yang tinggi dan suhu yang lebih hangat sehingga memungkinkan tanaman untuk tumbuh. Namun, sekitar 3 juta tahun yang lalu, kadar karbon dioksida yang tinggi perlahan menurun dan berubah jadi rendah. Hal ini membuat suhu turun dan mengubah tanah hijau menjadi pulau berlapis es yang kita kenal sekarang. Kabar baiknya, meski gak semua orang bisa tahan tinggal di Greenland, pulau ini menjadi surga bagi makhluk hidup lainnya. Yup, Greenland kini merupakan rumah bagi sejumlah hewan. Mulai dari beruang kutub, rusa kutub, hingga anjing laut menempati wilayah daratannya. Sementara itu, beberapa spesies ikan dan paus raksasa menghuni perairan di sekitar pulau tersebut.

Greenland memang dingin, tetapi siapa sangka jika pulau ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Di sisi lain, Greenland juga merupakan salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan berbagai fenomena langka yang jarang ditemui di tempat lain. Mulai dari fenomena matahari tengah malam hingga melihat aurora borealis aneka warna. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us