Mengenal Lili Laut yang Hiasi Lautan Indonesia, Hewan atau Tumbuhan?

Kamu yang hobi menyelam dan menikmati keindahan bawah laut mungkin familier dengan makhluk satu ini. Mereka kelihatan seperti bunga bakung dengan kelopak panjang melambai-lambai mengikuti arus laut. Tahukah kamu kalau mereka itu sebenarnya hewan, bukanlah tumbuhan?
Namanya lili laut. Walaupun namanya mirip bunga, mereka itu jenis hewan Echinodermata, sama seperti bintang laut, babi laut, dan teripang. Walaupun kelihatannya seperti gak bergerak sendiri, hewan ini aktif mencari makan dengan lengan-lengannya, lho.
Uniknya, hewan ini gak berkepala dan gak berotak. Lantas, bagaimana cara hewan ini bernapas? Apa makanannya? Simak penjelasan tentang lili laut di bawah ini, yuk!
1. "Bunga" dengan anatomi hewan

Lili laut, atau secara formal disebut Crinoidea, merupakan salah satu jenis hewan Echinodermata selain bintang laut, babi laut, dan teripang. Gak seperti hewan pada umumnya, tubuh lili laut justru mirip bunga.
Tubuhnya terbagi jadi tiga bagian utama; tangkai, calyx, dan lengan. Walaupun kelihatannya tubuhnya kecil, lili laut punya anatomi hewan pada umumnya, lho.
Sistem pencernaan, pusat sistem saraf, dan organ reproduksinya terdapat di calyx, area bagian tengah tubuh di mana rongga tubuhnya berada. Sistem sarafnya menyebar ke seluruh tubuh sampai ke bagian ujung lengan-lengannya.
2. Ada dua jenis, satunya bertangkai seperti bunga

Crinoidea sebenarnya terbagi jadi dua kelompok, ada lili laut (sea lily) dan bintang bulu (feather star). Lili laut punya tangkai untuk menancapkan tubuhnya ke dasar laut. Karenanya, mereka paling banyak terdapat di wilayah laut dalam.
Menurut Charles Messing, seorang profesor dari Nova Southeastern University, spesies lili laut paling dangkal bernama Metacrinus rotundus. Spesies lili laut ini hidup di kedalaman 100 meter di lepas pantai Jepang, tulisnya di laman NOAA Ocean Exploration.
Seiring waktu berjalan, beberapa lili laut berevolusi menggugurkan tangkainya saat dewasa. Dengan begini, mereka bisa bergerak bebas di dalam laut untuk mencari makan. Nah, jenis ini dinamakan bintang bulu atau feather star. Mereka paling banyak ditemukan di perairan dangkal.
Kalau lili laut punya tangkai, bintang bulu berevolusi menumbuhkan kaki kecil yang bernama cirri. Dengan kaki-kaki kecil ini, bintang bulu bisa mencengkeram dasar laut atau di mana pun tempatnya menempel. Mereka bisa berenang bebas sesuka hatinya.
3. Salah satu makhluk laut paling kuno

Dari tampilannya saja sudah terlihat kalau lili laut jadi salah satu makhluk laut paling kuno. Banyak sekali fosilnya yang berusia ratusan juta tahun.
Dilansir Fossilera, lili laut atau Crinoidea diperkirakan muncul pada zaman Ordovisium (suatu periode pada era Paleozoikum) sekitar 488 juta tahun lalu. Beberapa yang selamat dari kepunahan massal pada zaman Permian (periode paling akhir dari zaman Paleozoikum) menjadi nenek moyang dari lili laut yang bisa kamu lihat di laut saat ini.
Dulu, jumlah lili laut sangat melimpah. Mereka menyelimuti dasar samudra bak permadani. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya jumlah fosil kerangka yang bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia. Diestimasikan ada lebih dari 6.000 spesies lili laut pernah hidup di bumi!
4. Banyak yang aktif di malam hari

Malam hari jadi waktu yang tepat untuk melihat lili laut secara langsung. Pasalnya, sebagian besar dari mereka suka berburu setelah matahari terbenam.
Saat siang hari, kamu bisa menemukan mereka bersembunyi di ceruk bebatuan dan terumbu karang. Begitu malam menjelang, mereka keluar untuk bertengger di suatu tempat dan mengulurkan lengan-lengannya untuk menangkap makanan.
Kalau kamu perhatikan, lengan-lengan lili laut memiliki semacam bulu-bulu kecil yang dinamakan pinnule atau pinula. Dilansir dtmag.com, bulu-bulu ini dilapisi oleh cairan lengket untuk memerangkap makanannya yang berupa plankton dan partikel organik dari tubuh makhluk laut yang telah mati. Makanan ini kemudian ditransfer secara estafet oleh pinula ke dalam mulut yang terletak di bagian tengah calyx.
5. Punya sistem peredaran air

Kaki tabung menjadi salah satu ciri khas hewan di filum Echinodermata. Dengan kaki tabung, hewan Echinodermata seperti bintang laut bisa melakukan banyak hal.
Kaki tabung merupakan bagian dari sistem vaskular air atau sistem peredaran air. Ya, bukannya darah, hewan Echinodermata memompa air laut di dalam tubuhnya. Lili laut bernapas dengan cara ini. Mereka memompa air laut sekaligus mengedarkan oksigen ke seluruh tubuhnya.
Pada hewan Echinodermata lain, kaki tabung digunakan untuk berjalan dan mendapatkan makanan. Bintang laut, misalnya. Mereka akan memompa air laut dan menggembungkan kaki-kaki tabungnya yang dilapisi dengan cairan lengket untuk berjalan merangkak di suatu permukaan.
Nah, sekarang sudah tahu lebih banyak tentang lili laut, kan? Kamu gak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk melihat mereka secara langsung, loh. Lautan Indonesia menjadi rumah yang nyaman bagi begitu banyak jenis lili laut. Kamu bisa liburan ke Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara, misalnya.
Jangan lupa untuk selalu menjaga lingkungan laut dan pantai supaya makhluk menakjubkan seperti lili laut bisa hidup damai, ya!