Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi reptil tuatara (commons.wikimedia/Bernard Spragg)

Apa yang terlintas di pikiran kamu saat pertama kali melihat foto tuatara? Beberapa orang akan mengira bahwa reptil yang satu ini seperti iguana atau kadal. Padahal sebenarnya tuatara sudah hidup sejak masa kehidupan dinosaurus, dan menjadi satu-satunya yang masih hidup hingga saat ini. 

Tuatara telah membuat para ilmuwan terpesona, mereka memiliki struktur tubuh yang cantik dengan berpaduan duri khas yang memanjang di punggungnya. Berikut adalah informasi mengenai reptil tuatara dan alasan mengapa tuatara disebuat sebagai 'fosil hidup'.

1. Sejarah evolusi tuatara

ilustrasi reptil tuatara (commons.wikimedia/Judi Lapsley Miller)

Tahukah kamu bahwa tuatara sudah ada sejak 200 tahun yang lalu? kehidupannya hampir setara dengan masa dinosaurus. Reptil langka ini hanya dapat ditemukan di Selandia Baru dan menjadi satu-satunya ordo yang masih ada dari zaman dinosaurus. Diketahui tuatara mampu hidup di daratan Selandia Baru dan sekarang hanya hidup di alam liar, tepatnya di 32 pulau. 

Populasi liarnya hanya dapat dijumpai di pulau-pulau di lepas pantai timur laut Pulau Utara dan beberapa di Marlborough Sounds. Tuatara seringkali dikenal sebagai fosil hidup, hal ini karena evolusinya yang cukup lambat dengan ciri-ciri purba yang masih melekat. 

2. Karakteristik reptil tuatara

ilustrasi reptil tuatara (commons.wikimedia/Sid Mosdell)

Sekilas tuatara tampak seperti kadal atau iguana. Namun, perlu untuk diketahui bahwa tuatara merupakan reptil terbesar di Selandia Baru. Tuatara jantan yang sudah dewasa, panjangnya bisa mencapai setengah meter dan berat 1,5 kg. Ciri khas tuatara jantan terdapat duri di sepanjang leher dan punggungnya, duri ini berfungsi untuk memikat tuatara betina. 

Meskipun secara fisik hampir mirip seperti kadal, tetapi tuatara memiliki struktur tengkorak gigi yang unik. Gigi mereka terdiri dari dua baris di bagian depan, dan garis gigi yang paling banyak berada di rahang belakang. Tuatara juga memiliki 'mata ketiga', organ ini terletak di bagian atas tengkorak dan berfungsi untuk mendeteksi cahaya.

3. Proses perkawinan tuatara

ilustrasi reptil tuatara (commons.wikimedia/TimVickers)

Tuatara cenderung aktif di malam hari untuk berburu makanan seperti kumbang, sesekali mereka akan keluar dari liang untuk berjemur di bawah sengatan hangat matahari. Kehidupan keluarga tuatara tergolong unik, tuatara jantan biasanya akan bereproduksi setiap tahun, sementara itu betina berkembang biak setiap dua hingga lima tahun. 

Jika musim kawin tiba, tuatara jantan dengan gagahnya menebarkan jambul duri yang membentang dari leher hingga punggung demi membuat tuatara betina terkesan. Sang jantan biasanya akan duduk menunggu betina di luar liang. Jika saling tertarik, proses reproduksi akan terjadi, di mana kedua tuatara akan menggosokkan kloaka mereka. 

Setelah fase perkawinan, tuatara betina akan menyimpan sperma selama 12 bulan. Telur yang dihasilkan tuatara betina dapat berkisar hingga 19 butir telur putih bercangkang lunak yang dierami dalam liang persembunyian. 

Sebagai penutup, reptil tuatara merupakan kerabat terdekat dari reptil yang sudah punah, yaitu dinosaurus. Hal ini tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi para pecinta alam ataupun ilmuwan. Bagaimana tidak, tuatara menjadi satu-satunya reptil yang masih hidup di tengah-tengah kepunahan kerabat-kerabatnya. Kehidupan tuatara sangatlah unik untuk ditelusuri, mulai dari karakteristik hingga hubungan keluarganya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team