Mengenal Sungrazing Comet, Komet yang Melintas Paling Dekat Matahari

- Komet sungrazing melintas sangat dekat dengan matahari, membentuk ekor yang terlihat dari bumi.
- Keluarga komet sungrazing memiliki subfamily bernama Komet Kreutz sungrazers yang mengikuti pola orbit yang sama.
- Komet Ikeya Seki adalah komet sungrazing paling terkenal di abad ke-20 dan berperan penting dalam penelitian matahari.
Baru-baru ini kita dihebohkan oleh pemberitaan munculnya sebuah benda langit interstellar atau berasal dari luar tata surya kita yang sedang melintas mendekati matahari. Sejumlah ahli astronomi, berdasarkan fakta ilmiah yang ada menyebutkan bahwa benda yang diberi kode 3I Atlas itu adalah sebuah komet meskipun memiliki sejumlah anomali dibandingkan dengan sifat komet yang berada di dalam tata surya kita sehingga memunculkan teori konspirasi di antara sejumlah netizen yang mengatakan itu adalah pesawat alien.
Komet memang selalu menjadi fenomena langit yang menarik bagi kita semua. Keindahannya memukau ketika ia bersinar di gelapnya langit malam laksana bintang berekor. Kita memiliki komet yang berasal dari tata surya kita yang secara periodik mengelilingi matahari dan dapat terlihat dari bumi. Salah satu yang paling terkenal adalah keluarga komet sungrazing yang merupakan komet yang melintas paling dekat dengan permukaan matahari saat periode perihelionnya atau titik orbit komet terdekat dengan matahari. Salah satu ciri khas komet sungrazing adalah lebih terang dibandingkan dengan komet lainnya dalam tata surya kita.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai keluarga komet sungrazing ini? Simak 4 fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Melintas sangat dekat dengan matahari

Menurut laman Nasa, komet adalah bola salju kosmik yang memiliki komposisi gas, batuan dan debu beku yang mengorbit matahari. Ketika orbit komet membawanya mendekati matahari, ia memanas dan memuntahkan debu serta gas menjadi kepala raksasa bercahaya. Debu dan gas tersebut juga membentuk ekor yang membentang jutaan mil jauhnya dari matahari dan seringkali dapat terlihat dengan jelas dari bumi di langit malam hari atau menjelang fajar. Secara spesifik keluarga komet sungrazing adalah kelas komet khusus yang berada sangat dekat dengan matahari pada titik terdekatnya atau pada periode perihelionnya.
Untuk dianggap sebagai komet sungrazing, sebuah komet harus berada dalam jarak setidaknya 850.000 mil (1.300.000-an km) dari matahari saat periode perihelionnya. Komet sungrazing yang berukuran lebih kecil biasanya tak selamat dan akan menguap seluruhnya ketika berada dekat dengan atmosfer matahari karena panas dan radiasi matahari meskipun terdapat fakta sejumlah komet sungrazing kecil tersebut berhasil selamat seperti pada kasus komet Lovejoy di tahun 2011 yang menurut para ahli seharusnya menguap seluruhnya pada fase perihelionnya ketika komet tersebut melintasi matahari pada jarak 120,000 km dari permukaan matahari.
2. Memiliki subfamily bernama Komet Kreutz sungrazers

Keluarga komet sungrazing memiliki kelompok komet spesifik atau subfamily dalam keluarganya yang dikenal dengan Kreutz sungrazers. Sebagaimana diinformasikan dalam laman The European Space Agency, komet Kreutz sungrazers adalah subfamily dari komet sungrazing yang mengikuti pola orbit yang sama. Pada akhir tahun 1880-an dan 1890-an Heinrich Kreutz mempelajari komet-komet yang telah diamati hingga saat itu dan menentukan beberapa komet merupakan komet sungrazing dan beberapa lainnya bukan. Ia juga menemukan terdapat kelompok komet dalam komet sungrazing yang mengikuti orbit yang sama.
Kelompok komet yang mengikuti orbit yang sama tersebut merupakan pecahan dari satu komet masif ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Kemungkinan besar komet masif tersebut telah pecah berulang kali saat mengorbit matahari dengan periode sekitar 800 tahun. Untuk menghormati penelitian Heinrich Kreutz tersebut, kelompok komet tersebut dinamai Kreutz Sungrazers. Komet-komet sungrazing kemungkinan telah diamati sejak tahun 371 SM. Sebuah komet yang diamati oleh Aristoteles dan Ephorus kemungkinan merupakan komet Kreutz Sungrazers. Pada masa modern ini telah ditemukan ribuan komet sungrazing yang baru.
3. Ikeya Seki adalah komet sungrazing paling terkenal di abad ke-20

Menurut laman Britannica, komet Ikeya-Seki adalah komet dengan periode orbit panjang yang merupakan salah satu anggota keluarga komet sungrazing. Ditemukan oleh 2 orang astronom amatir Jepang pada pagi hari tanggal 19 September 1965 (waktu Tokyo) yang bernama Kaoru Ikeya dan Tsutomo Seki. Komet Ikeya-Seki memasuki fase periholionnya atau titik orbit komet terdekat dengan matahari pada jarak hanya sekitar 460.000-an km dari permukaan matahari pada tanggal 21 Oktober 1965 yang menjadikan komet tersebut 8 kali lebih terang dari planet Venus.
Sebagaimana diinformasikan dalam laman Comet watch, komet Ikeya-Seki di langit tahun 1965 adalah salah satu komet paling terang di langit yang tercatat sejak tahun 1900. Komet tersebut memiliki tingkat keterangan yang diukur dengan satuan Apparent Magnitude, yaitu sebesar -10 pada fase perihelionnya. Di sejumlah tempat komet tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang saat matahari masih bersinar karena tingkat kecermelangannya. Komet Ikeya Seki dijuluki pula sebagai "great comet of 1965" dan juga terlihat di langit Indonesia kala itu.
4. Berperan penting dalam penelitian matahari

Salah satu peran penting dari keberadaan komet sungrazing ini adalah memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari matahari secara lebih detail. Dalam jurnal ilmiah berjudul "The Science of Sungrazers, Sunskirters, and Other Near-Sun Comets" yang dipublikasikan Space Science Review (2018), pergerakan ekor komet sungrazing yang berhasil bertahan pada fase perihelionnya dapat memberikan informasi penting kepada para astronom dan peneliti mengenai struktur korona matahari (solar corona) dan medan magnetnya.
Korona matahari adalah lapisan terluar atmosfer matahari dengan wilayah plasma yang sangat panas dan membentang hingga jutaan kilometer ke luar angkasa. Selain itu, fitur ekor komet sungrazing saat melintasi wilayah matahari dapat menjadi instrumen penting penelitian bagi para astronom peneliti matahari untuk mempelajari angin matahari (solar wind) yang dapat berakselerasi tiba-tiba antara 1 hingga 5 juta mil dari matahari.
Fenoma langit seperti kehadiran komet sangat menarik untuk dibahas dan diteliti karena kehadiran benda-benda langit tersebut juga membawa sejumlah informasi mengenai sebagian misteri alam semesta yang masih belum banyak diketahui. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu mengenai salah satu keluarga komet yang paling cemerlang di langit, ya!

















